Chanyeol di minta Ayah Wonyoung agar menjadi pasangan gadis itu di pesta prom.Alasannya tidak ada yang gadis itu kenal dengan baik selain Chanyeol karena merupakan pendatang baru.Isi kepala si jangkung makin mendidih di buat oleh Wonyoung.Jika bukan karena budi baik paman Jang ketika dirinya masih berada di Sooman Town Chanyeol dengan keras akan menolaknya.Tapi ia bukanlah kacang yang lupa pada kulitnya.Ayah Wonyoung yang sangat baik kepada keluarganya membuat Chanyeol tidak berdaya untuk menolak.
Si jangkung itu mengingat kembali besarnya hati paman Jang ketika ia menolak lamarannya untuk sang Putri.Jika itu bukan dirinya mungkin saja keluarga Jang akan memutuskan kerja sama yang berdampak cukup signifikan pada peternakan.Namun sekali lagi Paman Jang adalah pribadi berjiwa besar yang jauh dari ketamakan.Harusnya Wonyoung belajar dari Ayahnya.
"Baiklah Paman." Chanyeol berakhir menyetujui permintaan orang tua itu.
"Terima kasih,Chanyeol-ah.Aku berjanji setelah ini tidak akan menempatkanmu dalam kesulitan karena putriku.Aku turut bahagia atas kabar yang kuterima dari Suho.." Kata Paman Jang via telepon seluler.
"..dan ku ucapkan selamat pada kalian.Dia benar benar gadis yang beruntung karena di cintai olehmu."
Orang tua itu sudah mengetahui niat baik Chanyeol yang akan membawa Baekhyun menuju jenjang lebih serius.Ia telah berlapang dada mengikhlaskan pemuda yang di idam idamkan menjadi calon menantunya.Apa di kata jika memang bukan jodohnya.
"Terima kasih Paman." Lalu berakhirlah percakapan keduanya setelah mengobrol dengan menanyakan kabar dan kegiatan masing masing.Hubungan Chanyeol dan Paman Jang masih terjalin dengan baik meski keduanya sudah tidak pernah bertemu lagi.
Chanyeol menyandarkan bahunya pada kursi kerja lalu mengusap wajahnya dengan kasar.Ia tidak berdaya untuk membayangkan betapa sedihnya hati Baekhyun karena batal menjadikan gadis itu pasangan di acara prom mendatang.
Hari penting untuk keluarga Park akhirnya tiba.Seluruh jalanan menuju bukit di hias begitu meriah untuk menyambut pesta rakyat yang sudah menjadi tradisi turun temurun setiap tahun.Penduduk desa merasakan euphoria yang berbeda dari tahun sebelumnya dengan hadirnya calon anggota baru keluarga Park yang di sambut penuh suka cita.Acara kali ini berkali lipat lebih meriah dan istimewa.
Namun sepertinya,hal itu sama sekali tidak di rasakan oleh gadis mungil yang mematut dirinya di depan cermin dengan wajah sendu.Setelah Luhan mendandaninya dengan begitu anggun dan cantik,Baekhyun tetap tidak bersemangat.
"Hei,gadis sialan itu cuma menjadi pasangan prom-nya,bukan pasangan hidupnya.Ayolah kau harus tunjukan jika kau lebih dalam segala hal apapun daripada dirinya." Luhan pemberi motivasi yang sangat tidak membantu untuk suasana hati Baekhyun yang sedang tidak tertolong sedihnya.
Gadis bermata rusa itu merupakan saksi hidup kisah percintaan seorang Byun Baekhyun.Luhan sudah tahu semuanya melebihi Yuri yang bahkan ibu kandungnya sendiri.
"Aku sebaiknya tidak datang." Jujur sejujur jujurnya Baekhyun merasa cemburu jika tahu Chanyeol akan berpasangan dengan Wonyoung meskipun bukan mutlak keinginan pria-nya itu.Baru kali ini gadis mungil itu mau mengakui secara terang terangan jika dirinya merasa tidak rela meskipun hanya di hadapan Luhan.
"Kau harus datang dan tunjukan jika dirimu adalah dewi yang sesungguhnya di hadapan Chanyeol." Kata Luhan menggebu.
"Luhan-ah! Baekhyun-ah! Sampai kapan kalian akan terus di dalam." Seruan Yuri memacu Luhan untuk mengangkat Baekhyun dari keterpurukan.
"Tunggu.." Baekhyun menahan tangan Luhan yang hendak menariknya keluar dari dalam kamar.Beberapa hari sebelum prom gadis mungil itu telah meminta rekomendasi gaun dari Luhan yang cocok untuk dirinya.Karena baru pertama kali ini memiliki pasangan Baekhyun ingin mencoba sesuatu yang berbeda.Lalu bencana Wonyoung itu datang dan merusak segalanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love in Kwangya
FantasyChanyeol belum pernah melihat gadis semurni itu.Lama tinggal di kota besar ia seperti melewatkan segala sesuatu dari desa tercintanya.Salah satunya adalah gadis secantik Baekhyun.