PART 2

40 9 3
                                    

Bagaskara Adipati atau yang sering di panggil Agas adalah putra tunggal dari pasangan Johan Adipati dan istrinya Laura Adipati. Namun sayang Johan papa Agas sudah meninggal tiga tahun lalu karena penyakit jantung yang ia alami. Kendati demikian walaupun hanya hidup berdua dengan bundanya, kebutuhan Agas masih terbilang bisa di penuhi karena bunda nya sendiri punya toko kue yang cukup terkenal di daerah bandung. Dan tak hanya itu, bunda Agas juga memiliki beberapa cabang toko kue di berbagai kota lain nya. Meski bunda nya selalu sibuk bukan berarti Agas kekurangan kasih sayang dari sang bunda, justru setiap ada waktu luang ia selalu menyempatkan untuk jalan jalan berdua dengan anaknya sekalipun hanya untuk ngobrol saja. Agas bukan anak bandel seperti umumnya dan juga tidak pintar pintar amat dalam bidang akademik, tapi ketampanan dan kelincahan nya dalam bermain basket membuat Agas menjadi famous di sekolahnya dan selalu jadi pusat perhatian bagi para ciwi ciwi SMA Merdeka. Sifat yang cuek dan dingin sudah mendarah daging di hidup Agas, kendati demikian Agas tak pernah luput dari pesonanya di SMA Merdeka.

****

"Hari ini jadikan latihan basket." Tanya Kendra sambil mengaduk ngaduk bakso yang baru saja ia pesan di kantin sekolah

"Gatau, tanya aja Agas kan dia ketuanya." Jawab Aldo

"Gimana?." Lirik Kendra pada Agas sambil menyantap makanan nya itu

"Hemm." Sahut Agas dengan singkat

Ya begitulah Agas si paling irit bicara kalo tidak penting penting amat. Kendra dan Aldo yang merupakan sahabat Agas sudah tidak heran lagi dengan sifat sahabat nya itu, bagi mereka itu udah biasa.

Bel pulang sekolah sudah berbunyi sekitar sepuluh menit yang lalu. Tapi Agas dan kedua teman nya itu masih asik bermain basket, menyandang status sebagai ketua tim basket SMA Merdeka membuat Agas harus sedikit extra berlatih lebih giat lagi karena dua minggu ke depan akan ada pertandingan basket antar sekolah yang dimana SMA Merdeka menjadi tuan rumah kali ini.

Kini jam sudah menunjukkan pukul setengah lima sore dan latihan basket hari ini sudah berakhir. Kini Agas dan tim basket nya sedang berada di pinggir lapangan sekedar untuk beristirahat setalah tadi berlatih cukup lama, sebagian di antara mereka sudah ada yang beranjak untuk pulang dan tak lupa berpamitan satu sama lain, hal itu selalu mereka lakukan alasannya agar lebih akrab satu sama lain.

"Huh cape banget gue anjir." Sahut Aldo yang langsung mengambil botol air

"Gue yakin usaha tim kita ga bakal sia sia saat pertandingan nanti." Timpal Kendra

"Mungkin sekolahan lain bisa kita kalahin dengan mudah tapi ada satu tim yang kemampuan nya imbang dengan tim kita." Lanjut Agas dengan ekspresi datar

"Shittt gue sampe lupa." Sahut Kendra

"Cabut." Pinta Agas, yang kini ketiganya sudah berada di parkiran dan bersiap untuk pulang

****

"Bunda udah pulang?." Tanya Agas setibanya di rumah yang langsung memeluk sang mama dari belakang, ya begitulah saat sedang berdua dengan mama nya, Agas sangat manja bahkan bisa di bilang sifat cuek dan dingin nya itu ga pernah ia tunjukkan di hadapan mama nya. Si Agas emang anak mama banget kalo lagi sama mama nya kecuali kalo lagi di luar 180 derajat bakal cosplay jadi batu es.

"Udah sayang hari ini bunda pulang cepet, pasti kamu cape ya abis latihan. Sana bersih bersih dulu abis itu turun kita makan, bunda udah buatin ayam suir balado kesukaan kamu." Walaupun ada asisten rumah tangga tapi Laura selalu menyempatkan masak di dapur untuk anak satu satunya itu. Ia tak mau Agas berpikir kalo sampai dirinya tak perhatian lagi semenjak papa nya meninggal. Kendati demikian Agas tak pernah mempermasalahkan kesibukan mama nya, toh ia pikir ini semua demi dia karena sejak kepergian sang papa, mama nya lah yang harus bekerja keras demi memenuhi semua kebutuhan dia. Jadi Agas selalu paham akan hal itu.

"Eumm enak banget bun, kayanya udah dua minggu yang lalu deh terakhir Agas makan masakan bunda." Ucap Agas dengan nada sedikit manja

"Maafin bunda ya sayang, bunda sekarang jarang ada waktu buat kamu karena bunda harus ngurusin toko kue yang ada di jakarta jadi bunda sering bolak balik bandung-jakarta."

"Gapapa ko bun, kan bunda kerja juga buat Agas. Yang penting bunda sehat terus. Agas janji setalah lulus sekolah dan kuliah nanti, Agas yang bakal gantiin bunda jadi bunda ga perlu kerja lagi. Bunda cukup jadi rutanya Agas aja."

"Ratunya Agas?." Dengan sedikit terkekeh dengan perkataan anaknya itu

"Iya kan Agas punya punya bunda jadi bunda Laura Adipati adalah ratunya Bagaskara Adipati." Jawab Agas dengan antusias dan terkesan sangat polos, jauh berbeda saat ia sedang bersekolah justru sifatnya sangat berubah menjelma menjadi sosok yang cuek dan dingin terhadap sekitarnya.

Setalah acara makan anak dan mama itu selesai, kedua nya sama sama kembali ke kamar masing masing.

Maaf kalo banyak typo, maklum aku masih belajar:')

**

Yang ga suka skip aja!

Boleh kasih saran/kritik tapi yang sopan!

Jangan lupa kasih vote ya✨

And see u next part😉

Bagaskara [ On Going ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang