Weekend.Jeffrey and the Gang sudah berkumpul di landasan udara pribadi milik Jevier. Beberapa murid XI IPA-1 yang baru pertama kali menginjakkan kaki ke tempat itu langsung berdecak kagum. Jevier beserta kawanannya benar-benar berada di level yang berbeda. Wow.
“Mana deh twins princess? Kok belum dateng?” tanya Bams sambil meneguk Cola di tangannya. Semua orang sudah berkumpul kecuali dua wanita cantik yang sering dijuluki twins tersebut, Lisa dan Rosé. Jeffrey mengecek ponselnya dan melihat pesan singkat yang dikirimkan sang tunangan.
“Tuh mereka.” celetuk Jevier yang melihat mobil Porsche milik Hartono family baru saja terparkir di depan private airport miliknya. Bukan dua orang seperti yang mereka bayangkan, melainkan tiga orang gadis cantik turun dari mobil mewah itu dengan membawa koper masing-masing. Enzo yang sejak tadi diam langsung berdiri dari duduknya dan tersenyum lebar. Senang bukan main saat melihat sang wanita idamannya ikut serta.
“Hello semuanya. Maaf telat, tadi macet dikit di jalan. Dan oh, gue kesini sama kakak gue. JK, is that okay?” tanya Roseanne, memastikan bahwa sang pemilik akomodasi nanti menyetujui keikut-sertaan sang kakak. Jenniefer merengek ingin ikut saat Rosé menyebut jika ia akan ke Singapore. Membuat sang adik tidak bisa menolak permintaan kakaknya yang mengeluarkan jurus ‘muka melas’ andalannya.
“Of course. My favorite sister is more than welcome. Kak Jane sendiri aja? Bang Victor?” tanya Jevier heran. Pasangan itu biasanya seperti lem, tidak bisa dipisahkan.
“Don’t know. Don’t care.” sahut sang empu dengan cuek. Jevier menangkap ekspresi Lalisa yang menyuruhnya untuk bungkam. Tanda bahwa pasangan fenomenal itu sedang bertengkar. Jenniefer lalu memasang wajah cerianya, menatap sang adik kelas satu persatu.
“Hi semua. Gue Jenniefer, kakaknya Rosie. Izin ikut ya? Boleh kan?” ucapnya dengan nada ramah.
“BOLEH!” jawab semuanya dengan kompak, terutama para lelaki, Bams dan Maverick. Bahkan Enzo yang biasanya lebih memilih diam tak kalah berisik saat melihat sang kakak kelas. Jane yang melihat itu terkekeh kecil, adik kelasnya sangat lucu.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝗵𝗶𝗴𝗵 𝘀𝗼𝗰𝗶𝗲𝘁𝘆 | 97 liners.
Fanfic"𝘖𝘩, 𝘣𝘶𝘵 𝘥𝘪𝘥 𝘮𝘰𝘯𝘦𝘺 𝘣𝘶𝘺 𝘺𝘰𝘶 𝘩𝘢𝘱𝘱𝘪𝘯𝘦𝘴𝘴? 𝘐𝘵'𝘴 𝘯𝘰𝘵-" "𝘊𝘳𝘢𝘱 𝘵𝘩𝘢𝘵 𝘴𝘩𝘪𝘵, 𝘪𝘵 𝘪𝘴 𝘢𝘤𝘵𝘶𝘢𝘭𝘭𝘺 𝘣𝘶𝘺 𝘩𝘢𝘱𝘱𝘪𝘯𝘦𝘴𝘴." 𝗪𝗮𝗿𝗻𝗶𝗻𝗴 : This story contains mature contents, harsh language, curses, etc...