Chapter 3

326 12 0
                                    


Pagi cerah bagi yang akan memulai aktivitas keseharian mereka. Tapi tidak dengan Jungkook, sejak semalam sepulangnya mengantar lisa dan terpaksa harus bermain solo karna tak bisa menahan hasratnya, kini Jungkook merasa sudah diambang batas kesabaran. Dia bimbang apakah ia bisa menahan hasratnya seperti semalam atau dia akan lepas kendali kali ini. Sepertinya otaknya tak bisa lagi berfikir jernih jika menyangkut lisa.

Skip time ~

Setibanya di kantor Jungkook lantas melakukan rutinitas seperti biasa, ia masuk kedalam salah satu pintu di dalam ruangannya. Tak ada yang pernah masuk kecuali dia bahkan OB tak ada yang pernah masuk kesini karna Jungkook selalu menguncinya.

Pintu dibuka. Ruangan kamar dengan cahaya remang-remang. Terdapat Kasur, dan beberapa furniture tertata untuk beristirahat yang artinya ruangan ini merupakan sebuah kamar. Namun ada yang berbeda di dalam kamar ini. Yang berbeda adalah dindingnya. Dinding kamar ini penuh dengan foto seseorang. Lalisa. Ya dindingnya penuh dengan gambar lisa yang Jungkook ambil setiap harinya dengan menyuruh seseorang bahkan ada beberapa foto yang memang dia ambil sendiri diam diam huh benar benar jiwa seorang penguntit -__-

Foto lisa diruangan ini tertempel rapih dari atas sampai bawah dengan berbagai ekspresi tersenyum, sedih, gelisah, stress, marah semua ekspresi tertangkap kamera. Baginya wajah lisa bagai magnet tersendiri untuknya menghilangkan penat setelah seharian bekerja. Dia selalu berangan angan bagaimana harinya kalau lisa benar benar ada disampingnya. Bukan sebagai sekretaris tp sebagai orang yang mengisi hatinya Jungkook rasa dia akan Bahagia bisa memandangi wajah bak berbie hidup itu seumur hidupnya

Tidak hanya itu, di kamar ini juga terdapat sebuah boneka besar seukuran manusia namun lebih kecil dari Jungkook yang di pakaikan baju dan di dandani mirip seperti lisa. Jungkook menghampiri boneka tersebut dan meletakkannya di Kasur, lalu Jungkook tidur di sebelah boneka tersebut sambal memeluknya. Membayangkan jika disampingnya benar benar lisa. Oh astaga membayangkan seperti ini membuatnya mengeras benar benar tidak elit pikir Jungkook.

"lisa ya, kau sangat cantik aku menyukaimu sangat!" ucap Jungkook sambil membayangkan jiak boneka itu adalah lisa

"aku tak sabar untuk membuatmu berada di bawah kuasaku, aku tidak akan melepaskanmu kalau saat itu tiba, aku akan membuat kau selalu bergantung pada ku, pada tubuhku."

"ini salahmu kau yang membuatku gila karna menginginkanmu lisa" Jungkook membua celananya dan mengeluarkan kejantanannya. Kemudian dia membalik dan memposisikan boneka itu seperti menungging dan Jungkook menabrakan kejantanannya pada boneka itu memajumundurkan kejantanannya seolah sedang bercinta dengan lisa.

"aahhnn kau membuatku seperti orang gila, ini salahmu, aahhhhh lisa kau membuatku terus berada diambang batas kesabarannku babe" terus memajumundurkan kejantanannya sampai dia merasakan akan ada yang keluar

" aaahhhnn sedikiit lagi babe sedikit lagi.. kau benar benar membuatku tidak waras.. aaaahhhhhhhhhh" hingga desahan Panjang menandakan keluarnya cairan putih milik Jungkook

Crrooott crooot

"aku membuang benihku sia sia karna dirimu lisa setelah ini aku akan menumpahkan benihku hanya di rahim mu tunggulah"

Setelah kegiatan itu Jungkook pergi ke kamar mandi disebelah ruangan ini dan tanpa sadar Jungkook kurang rapat menutupnya sehingga ada celah terbuka.

Lisa pov

Aku tiba di kantor pukul 06.30 yang artinya masih terlalu pagi sebenarnya untuk seorang karyawan biasa datang ke perusahaan, ya karyawan biasa. Jangan samakan jam kerjaku dengan mereka, aku bahkan harus datang lebih pagi untuk memeriksa jadwal dan menyiapkan dokumen yang dibutuhkan mr. jung dan kadang pulang larut untuk sekedar menemani mr. jung bertemu klien atau mempersiapkan dokumen ya seperti itu setiap harinya.

Pagi ini ku lihat ruangan mr.jung sudah menyala yang artinya dia sudah sampai di kantor huh dasar worka holic, biasanya aku akan membuatkannya kopi dan mengantarkan ke ruangannya. Ku ketuk pintu ruangannya dan menunggu sahutan dari dalam, namun tak kunjung ku dengar sahutannya. Aku melangkahkan kakiku masuk kedalam ruangannya, semua tertata rapih dan kulihat dimejanya laptop menyala dan jas yang disampirkan di kursi kebesarannya, namun aku tak kunjung menemukannya hingga mataku tertuju pada pintu yang ada di sudut, kulihat sedikit terbuka.

Ku langkahkan kaki ku menuju pintu tersebut dan masuk kedalamnya karna rasa penasaranku yang tinggi.

Dan..


penasaran?? hihi tunggu cerita selanjutnya yaaa

Love Has No LimitTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang