Chapter 2

369 19 0
                                    

Jungkook pov

Namaku Jungkook, aku adalah seorang direktur dari J company perusahaan yang kubangun dari NOL dengan jerih payahku sendiri. Aku tahu aku banyak Wanita yang menggilai ku bahkan rela melakukan hal yang menjijikan dengan memamerkan bagian tubuhnya yang menurutku tidak menarik sama sekali. Ah hanya ada 1 wanita yang menarik perhatianku sejak awal dia datang bekerja disini. Namanya lalisa, gadis sederhana yang memiliki wajah cantik bahkan hanya dengan menggunakan makeup tipis di wajahnya tapi mampu membuatku tak dapat menghilangkan bayangan wajahnya.

Aku menyukainya ah tidak aku rasa aku terobsesi memilikinya, namun aku tak mau terburu-buru, aku menunggu waktu yang tepat kapan akan membuatnya berada dalam genggamanku. Namun aku tak yakin dapat menunggu karna saat ini musuhku utamaku adalah nafsuku. Setiap berada di dekatnya bagian dari tubuhku langsung bereaksi seketika dan aku tak ingin dia takut saat melihat tubuhku bereaksi jadi ku memasang wajah datar setiap bertemu dengannya dan tak banyak bicara dengannya.

Seperti saat ini, kami sedang berada di dalam mobil menuju RJ company untuk melakukan meeting membahas kerja sama yang akan kami lakukan walau sebenarnya aku tak perlu sampai datang ke perusahaan itu hanya perlu menghubungi jimin hyung karna perusahaan itu adalah miliknya dengan tunangannya rose. Perlu kalian garis bawahi jimin hyung adalah temanku, dia sudah kuanggap seperti hyungku sendiri dan rose tunangannya adalah sahabat lisa, mereka berdualah yang telah merekomendasikan lisa untuk bekerja menjadi sekretarisku.

Dalam perjalanan batinku berperang melawan nafsuku melihat lisa duduk menyilangkan kakinya dia menggunakan baju yang sopan sebenarnya, rok selutut ya agak tinggi sedikit, atasan tanpa lengan dan di tutup dengan blazer yang membuatnya semakin anggun tp ayolah siapa yang kuat berlama lama ketika disuguhkan belahan dadanya yang sedikit terlihat tidak banyak hanya sedikit. Catat hanya sedikit.! Tapi sudah sangat mampu membuat sesuatu dibawah sana sesak.

Tak sadar terlalu asik dengan pikiranku ternyata kami sudah sampai tujuan. Aku turun dari mobil dan lisa mengikuti dibelakangku.

"anyeong Jungkook-ah.. anyeong lisa.. "

"anyeong hyung" jawabku pada jimin hyung dan ku lihat lisa juga mebalas sapaan jimin hyung sambil tersenyum.

"sudah ku katakan padamu bukan, bahwa kau tak perlu sampai datang kesini Jungkook-ah kita bahkan bisa membahasnya saat kumpul dengan yang lain atau saat kita hangout, kau terlalu bersikap formal padaku hahahha"

"ah tidak kebetulan aku juga ingin mampir kesini, rasanya penat seharian terus duduk di kursi kantor. Bagaimana hyung kita mulai saja." Ajaku

"baiklah ayo, lisa kau ikut kami?" tanya jimin hyung ke lisa

"ya mr.jimin saya akan ikut mendampingi mr.jung" jawab lisa tersenyum

"ayolah sudah ku katakan berkali-kalo kau sahabat rose lisaa, berhentilah bersikap terlalu kaku dengan memanggilku mr.jimin cukup panggil aku dengan sebutan oppa seperti saat Bersama rose"

"disaat bekerja kau tetap rekan bisnis bosku oppa jadi aku akan tetap memanggilmu mr.jimin" jawab lisa diselingi canda

Ntah mengapa melihat mereka dekat aku seperti tidak rela. Hah abaikan sajalah toh nantinya lisa akan tetap jadi miliku. Meeting pun di laksanakan dan ya seperti yang ku katakana tadi jimin hyung takan menolak Kerjasama denganku karna aku adalah orang yang dekat dengannya.

Seusai meeting dari tempat jimin hyung kami Kembali ke kantor dan melanjutkan pekerjaan. Aku meminta lisa menyiapkan dokumen yang kuperlukan untu besok yang artinya lisa akan lembur malam ini bukan tanpa alasan aku memintanya lembur hehe karna aku ingin mencari alasan agar bisa mengantarnya pulang dan mengetahui dimana dia tinggal. Aku terus mengulur waktu agar semakin larut, memanfaatkan selesainya jam operasional kendaraan umum sekitar sini.

"lisa, ikutlah akan kuantarkan kau pulang ini sudah malam tak akan ada kendaraan umum lewat tengah malam"

lisa melirik arlojinya dan benar saja waktu sudah menunjukan pukul 11.40 malam, terlalu Lelah hingga malas menolak dan taky akin juga lisa sanggup mencari kendaraan umum disaat ini.

"apa tidak merepotkanmu mr . jung ?"

"mau ikut atau tidak ? jika saya menawarkan artinya saya tidak merasa direpotkan. Kalau kau tidak mau ikut, katakan dari awal. Kau membuang waktu. Bagaimana kau mau ikut atau tidak ?"

"baik pak saya ikut" ucap lisa merasa tak enak

-skip time-

Sesampainya dirumah lisa, lisa turun dari mobil dan mengucapkan terimakasih.

"terimakasih mr. jung sudah mau mengantar saya pulang. Hmm bukan bermaksud lancang tetapi apakah mr. jung ingin mampir untuk sekedar minum teh sebagai ungkapan terimakasih saya?"

"tidak, ini sudah malam saya akan langsung pulang" ucap Jungkook yang sebenarnya menginginkan masuk kedalam rumah lisa namun menahan diri karna takut hilang control akan dirinya jika terus berlama lama Bersama lisa. Ditambah sejak tadi juniornya sudah ereksi karna tak sengaja melihat paha lisa yang roknya sedikit tersikap saat duduk didalam mobil. Jungkook hanya ingin cepat-cepat pulang dan menuntaskan hasratnya.

" baiklah kalau begitu sekali lagi saya ucapkan terimakasih mr. jung dan hati – hati dijalan"

"hm"

Ku tancapkan gas untuk Kembali pulang dan melakukan apa yang memang ingin dia lakukan yaitu berfantasi. Memalukan tapi tak ada yang bisa ku lakukan selain bermain solo. Aku tak sudi jika harus menyewa jalang untuk menuntaskan hasratku.

Jungkook pov end

Lisa pov

Saat bersiap ingin tidur hp ku berbunyi dan tertera nama rose di layarku. Ku angkat telfon darinya karna aku sedikit merindukan suara nya setelah 2 minggu dia sibuk mengurus acara pertunangannya dengan jimin oppa.

" lisaaaakuuuuu aku merindukanmuu " aku tersenyum mendengar suara yang rose buat seolah anak kecil yang sedang merengek minta permen haha

"aku juga merindukan mu rose, bagaimana kau disana? Kapan Kembali ke korea? Bukankah urusanmu sudah selesai? Kau bilang hanya sampai kau bertunangan dengan jimin oppa, ini bahkan sudah lewat seminggu setelah kau bertunangan dan kau malah mengurusi bisnis mu di paris.. kembalilah aku rindu melihat tingkah konyolmu itu" ucapku tanpa memberi jeda, ku dengar dia tertawa terbahak mendengar rangkaian kata yang aku ucapkan

"se kesepian itukah kau ku tinggal pergi lisa? Makanya jangan asik bekerja. Carilah laki-laki untuk kau jadikan pacar sehingga kau ada yang menemani dan perhatikan hahaha "

"sialan kau haha aku bukannya tak ingin mencari hanya saja kurasa aku belum tertarik dengan kisah romansa"

"Itu alasan kau saja lisa, perlukah ku kenalkan teman teman jimin oppa? Mereka tampan dan sukses siapa tau salah satunya ada yang membuat kau tertarik?"

"sudahlah kalau kau terus mengoceh tentang percintaan matikan saja telfonmu aku Lelah ingin tidur"

"baiklah lisakuu akan ku matikan bye sayangkuu.. oh iya aku lupa mengabari kalau lusa aku pulang ke korea"

"ah benarkah kalau begitu cepat kabari aku sesampainya kau di korea.. see you rose yaa.. hati hati kau saat Kembali "

"ne lisa yaa.."

Obrolanku berakhir dengan kabar bahwa rose lusa akan Kembali, ahh aku benar benar rindu anak itu. Baiklah ku rasa mataku dan badanku tak lagi bersahabat, Lelah dan mengantuk..

Lisa pov end 


jangan lupa vote dan comment

Love Has No LimitTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang