Chapter 5

338 15 0
                                    

Lisa pov

Sakit, ini sungguh sakit rasanya seperti terbelah menjadi dua. Aku menangis dalam diam. Hilang sudah kesucian yang ku jaga selama ini terenggut oleh orang yang tak pernah kusangka sangka sebelumnya.

Dia seolah tak memberiku jeda karna setelahnya dia menggenjotku sampai menemukan kepuasannya sendiri.

"aahhhhh, lisa aku akan sampai aahhhh kau menjepit aahhh ku lisaaa nggghhhh"

"aaaagggghhhhhhh" crooottt croottt

"kau memang nikmat lisa, kau canduku, kau takkan bisa pergi dariku lisa. Jadilah miliku maka segala yang kau mau bisa kau dapatkan termasuk kesejahteraan keluargamu di Thailand "

dia berkata dengan percaya diri seolah aku akan menerimanya, setelah apa yang dia lakukan padauk apa dia masih berharap aku mau dengannya?

"aku tidak akan pernah mau menjadi milik orang biadab sepertimu, kau merusak masa depanku, kau melakukan hal keji dan kau berharap akum au menerimamu? Jangan bermimpi! Aku akan resign dari kantormu. "

"kau pikir bisa pergi dariku oh ayolah kau tak kenal siapa diriku sebenarnya. Aku mencintaimu jadi aku akan melakukan segala cara untuk mendapatkanmu"

"anda fikir saya akan menyerah? Tidak akan mr jung. Sehancur apapun hidup saya jangan harap anda bisa mendapatkan hatiku" ucap lisa berusaha menepis kata cinta yang bosnya katakana walau kenyataannya apa yang dikatannya adalah salah karna sesungguhnya dalam hati lisa yang paling dalam dia memiliki rasa pada bosnya ini. Bagaimana tidak, 3 tahun dia bekerja Bersama bosnya, dia hafal apa yang disukai dan tidak disukai bosnya. Mereka memiliki banyak waktu Bersama jadi wajar bukan jika lisa memiliki rasa kepada bosnya. Walau saat ini hatinya kecewa.

"aku tahu kau juga menyukaiku lisa, setiap kali kau menatapku aku tahu kau juga mempunya perasaan yang sama denganku, jadi mengapa kau marah. Bukankah harusnya kau senang perasaan kita sama. Aku bahkan lebih dulu mengatakannya padamu. Apa yang ku lakukan padamu saat ini hanya membuatmu menjadi miliku seutuhnya sehingga kau tak akan pergi dariku" apa yang Jungkook katakana benar benar dari hatinya. Lisa bahkan tak menyangka kata-kata itu akan keluar dari bosnya

Saat ingin membalas perkataan bosnya dering panggilan handphone lisa membuatnya mengalihkan matanya mengambil handphonenya. Tertera nama ibunya di panggilan tersebut. Lisa menarik nafas Panjang menenangkannya dan mengangkat telfon ibunya.

"halo lisa.. ini ibu nak, apa ibu mengganggumu di jam kerjamu sayang?"

"tidak ibu, kau tidak menggangguku. Ada apa, mengapa suara ibu terdengar seperti habis menangis? Ibu baik baik saja?"

"ibu baik sayang, hanya sajaa..."

Lisa khawatir di seberang sana ibunya menangis pilu..

"ibu ada apa? Katakana pada lisa"

"ayahmu sayang..."

"ayah kenapa bu?"

"Ayah meninggal karena kecelakaan kerja dan perusahaannya tak bersedia membantu membayar biaya pemakaman. Mereka hanya memberikan biaya rumah sakit saja nak, kamu bisa ke Thailand mengurus ayahmu? Kau satu satunya harapan ibu nak. " hancur sudah hatiku mendengar berita itu hari ini aku benar benar hancur

Lisa pov end

Lisa menangis sejadi jadinya hingga menjatuhkan handphonenya dan semua itu tak lepas dari pandangan jungkook membuatnya heran dan sedikit bingung, diambilnya telfon itu dan berbicara kepada orang yang berada di sambungan telfon tersebut.

"maaf nyonya lisa sepertinya shock mendengar sesuatu, saya bosnya lisa di kantor jika saya boleh tau ada apa ? siapa tau saya bisa membantu " tanya Jungkook pada orang itu.

Dan Ketika mendengar berita tersebut Jungkook merasa menjadi orang yang paling jahat dia tak tega melihat wanitanya menangis seperti ini. Jungkook membawa lisa kedalam pelukannya walau awalnya lisa berontak namun Jungkook tetap memeluknya dan berkata maaf berkali kali sambil mengecup kening lisa berharap itu bisa menenangkan lisa.

"maafkan aku lisa, aku mencintaimu hanya saja aku kehilangan akal bagaimana caranya agar membuatmu menjadi miliku yang tanpa sadar caraku malah membuatmu hancur. Maaf sekali lagi maaf"

Ntahlah lisa memang menangkap ketulusan dari kata-kata bosnya. Namun lisa bingung bagaimana harus bersikap hatinya hancur kekecewaannya begitu besar ditambah berita tentang ayahnya membuatnya seperti kehilangan separuh hidupnya. Lisa tak sanggup, ayahnya adalah orang yang paling lisa sayangngi orang yang selalu mendukung dan mendampingi lisa, orang yang tak pernah absen bertanya kabarnya, ayahnya cinta pertamanya.

"kita berangkat ke Thailand mengurus pemakaman ayahmu, aku akan membantumu aku mohon jangan tolak bantuanku aku melakukan ini tulus untuk mu dan keluargamu" ucap Jungkook menyadarkan lisa bahwa ada ayahnya yang menunggu untuk diurus pemakamannya. Lisa mengangguk karna tak tahu harus bagaimana namun lisa tetap diam selama perjalanan ke Thailand. 

Love Has No LimitTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang