8

95 8 0
                                    

"Iyaaaaaaa New ayokk berjuang sama aku sampai takdir memilih dan merestui kita bersama"

Hening

1

2

3

"Kak boleh antar aku pulang sekarang nggak? Takut enggak enak sama Ibu kost"

"New?" ucap Tay mencari atensi

"Yukkk kak pulanggg"

Ternyata memang tidak sepantasnya berharap kepada manusia. Tawan berharap bukan respons seperti ini yang didapatkanya dari New.

"Maaf yaaaa Kakk bahkan aku sendiri menghindari perasaan aku sendiri. Jujurrrrr aku senanggg banget kaka punya perasaan yang sama ke aku, tapi Newwie juga sedih karena keadaan nggak akan pernah ke kita sampai kapanpun. Dunia dan Tuhan saja tidak menerima, lantas bagaimana aku sendiri bisa menerima perasaan kita yang bahkan semestapun menentangnya" ucap New dalam hati.

"Naik motor malam-malam di Yogya itu memang enggak ada duanya yaaaa, apalagi sama orang tersayang, pantas ada yang bilang jangan jatuh cinta kalau lagi di Yogya. Ternyata sesakit ini cinta tak sampai dan perasaan yang tidak terjawab" keluh Tay begitu panjang didalam hati.

Malam itu jalan yang pada nyatanya sangat ramai, maklum malam hari di Yogya begitu istimewa. Tapi perasaan hampa pada keduanya membuat jalan malam itu terasa sepi tanpa batas yang membuat mereka canggung luar biasa.

"New?"

"New?"

"New?"

"Ahhh iyaaaa kak, Astagaaa sudah sampai yaaaaa ternyata"

"Iyaaaa new sudah sampai"

"Aku pamit langsung pulang yaaaa, selamat malam dan selamat beristirahat"

"Iya kak"

Tawan menyalakan motornya dan mulai menelurusi jalan yang terasa sepi dan rasanya begitu jauh hingga sampai ke kostnya.

"Newwie ngelamun apa yaaaa tadi? Apa dia jijik atau muak yaaa sama aku, atau dia suka sama orang lain? Atau sebenarnya New straight tapi setahu aku banyak isu kalau dia memang satu orientasi sama aku, huhh capek yaaa new ovethinking tentang kamu. Enggak papa tapi aku tetap sayang".

Tawan sampai di kost nya, dan yaaaaa dia memutuskan untuk tidur cepat malam itu agar pikirannya tidak semakin runyam.

Suara abang Tukang Soto selalu menjadi pembuka dipagi hari yang sejuk. Beberapa hari telah berlalu dari penolakan dan pengakuan pertama itu. Keduanya belum ada berhubungan apalagi bertemu sebelumnya.

Tawan memulai hari itu dengan sarapan di Soto Pak Zaenal. Memang tidak seterkenal soto lainnya, tapi kalau kalian ke Yogya harus banget mencoba Soto yang rasanya sangat autentik ini.

Berbeda dengan Newwie, sebenarnya dia adalah tipikal manusia yang sangat morning person dan terbiasa memasak untuk makan sehari-hari, selain karena hemat tentunya katanya sih mau hidup sehat.

Beberapa hari belakang ini dia cukup uring-uringan setelah Tay mengungkapkan perasaannya, akhirnya disinilah dia, menikmati Bubur Ayam di depan Stadion Madala Krida sebelum menuju kampus dengan sepedanya yang begitu cantik.

Newwie tidak perlu khawatir untuk bertemu Tawan, karena selama dia tidak ke perpustakaan pusat atau ke bangunan umum lainnya kemungkina dia untuk bertemu Tawan sangat kecil, tentu karena mereka berbeda Fakultas.

Di Semester 3 ini Mata Kuliah Entografi dan Budaya Pendidikan menjadi mata kuliah yang melelahkan bagi Tawan yang setiap minggunya harus ada presentasi maupun essay dan paper.

"Coba aja yang jadi Asdosnya Newwie, tiap semester juga aku ambil mata kuliah ini hahahah" gumam Tawan.

Kringgg kringg drtrdttdrttt (HP Tawan ada yang nelpon ceritanya, tapi bukan Newwie sihhhh)

Jumpol : coyyyy, lu udah berangkat nggak?

Tawan : masih dijalan, kenapa?

Jumpol : Nitippp sarapaann yaaaaa plisss, Magelangan aja wan atau bubur juga nggak papa.

Tawan : Oke.

Kebetulan Tawan belum sampai ke Kampus, pikirnya kalau Jumpol dibelikan Magelangan nunggu mas-mas nya bikin lagi, mending beli bubur ayam biar cepat.

Drdrtrdttrrtt....... (bunyi motor Tawan berhenti di mamang Tukang Bubur Ayam)

"Pak bubur ayamnya 1 aja, dibungkus" pesan Tawan

"Dipisah apa dicampur mas?"

"Campur aja pa nggak papa, biar rasanya menyatu hahaha"

"Siap, tunggu sebentar duduk dulu mas. Monggo"

Sambil menunggu bubur ayamnya jadi, Tawan membaca ulang materi yang akan dipresentasikannya jam 9 nanti.

"Pak punya saya berapa yaaaa tadi sama teh hangatnya satu?" (tebakkkkk ini siapaaaa?)

"Sepuluh ribu aja mba, eh mas maksud saya. Maaf mas, soalnya masnya cantik banget kaya cewek"

"Loh Newwie?" Ucap Tawan yang baru sadar karena fokus mempelajari Materi.

"ahhhh iya Mas Tawan, hmhmhmmkdkwl duluan ya mas"


Lama banget yaaaaa restnya akuuuu, tapi waktu dapat feedback dari kalian terketuk lah hati yang mungil ini untuk melajutkan tulisan ini. Kebetulan sudah ada beberapa draf yang sepertinya aku akan komitmen buat menyelesaikan cerita ini. Terima Kasih banyak yang sudah mau membaca cerita ini.  -nwdra_

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 29, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Arah JalanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang