2

270 29 8
                                    

FLASHBACK ON

Sebenarnya malam itu masih ada suatu hal yang sangat menggangu pikiran Ibunda New. Setelah melalui pertimbangan panjang akhirnya dia memutuskan untuk mendatangi kamar Anaknya.

"Tok tok tok" suara ketukan pintu yang lembut kemudian tidak lama pintu terbuka.

"Eh Mah kenapa ? Udah kangen Newwie yaaaaa ? Padahal kan belum berangkat" New membuka pembicaraan.

"Enggak kok sayang. Cuman pengen lebih banyak waktu aja sama kamu." Sambil perlahan masuk ke kamar anaknya tersebut.

"Mamah beneran nggak papa kan Newwie tinggalin, ? Soalnya ini pertama kali kita berpisah jauh" Ucap New sambil memeluk Ibunya.

"Enggak sayang. Lagian semuanya juga buat masa depan kamukan. Kami selalu mendoakan yang terbaik" Ibunda New berhenti sejenak untuk mengambil nafas yang dalam sebelum menanyakan sesuatu yang cukup berat baginya.

"Newwie sayang mamah boleh nanya sesuatu ?" Terjadi perubahan mimik wajah yang tidak bisa ditebak sama sekali oleh New perilah apa yang ditanyakan Ibundanya.

"Kok tumben nanya gituu mah, biasanya juga langsung nanya" balas New dengan sedikit rasa khawatir.

"Hmmmm. Tawan itu Siapa ?" Tanya ibunya tiba-tiba.

New merasa atmosfer disekitarnya menjadi dingin dan membekukan lidahnya, saking bingungnya apa yang harus diucapkan untuk menjawab pertanyaan ibunya tersebut. New berpikir sejenak dan menarik nafas dalam-dalam.

"Oh kak Tawan. Dia senior aku mah dari SD sampai SMA. Kenapa ya mah ? Ada yang salah ? Langsung kasih tau New dong" jawan Newwie dengan penuh perasaan takut.

"Apakah dia alasan kamu juga ingin Kuliah disana ?" Tambah Ibunya New dengan mimik wajah tidak semakin tidak bisa ditebak.

"Enggak kok mah, malahan aku baru tau dia Kuliah juga disana. Aku mau kesana emang Universitas dan Fakultas nya bagus. Lagian dari awal mamah juga tahukan gimana Ambisnya aku sama Gun mau masuk sana" jawab New dengan penjelasan panjang lebar agar Ibundanya percaya.

"Kamu suka sama dia New ?" Pertanyaan singkat dari sang Ibunda selama hidup Newwie namun menjadi pertanyaan terberat baginya.

New masih mencoba untuk santai dan mencari alasan. "Suka dong mah kan dia panutan banget disekolah. Pinter lagi" jawan New berusaha memberikan jawaban selogis mungkin.

"Bukan itu, maksudnya kamu Cinta sama Dia ?" Tanya Ibunya sambil memegang bahu New dan menatap matanya dalam-dalam. "Tolong jujur sama mamah" dengan suara tangis yang tertahan.

Hancur sudah pertahanan New. Dia masih bingung kata apa yang akan menjelaskan semuanya ini. Bagaimana Ibunya bisa mengetahui semuanya.

"Newww emmm hmmmm" jawab New terbata-bata dalam kebingungan.

Tiba-tiba Ibunya langsung berdiri kemudian meninggalkan kamar. Terlihat raut kekecewaan yang begitu mendalam di wajahnya.

FLASHBACK OFF



FLASHBACK OFF

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Arah JalanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang