3

243 27 1
                                    

Hari itu seluruh perasaan hati New memuncah dengan overthingking yang sangat dahsyat. Bagimana mungkin bayang-bayang masa lalu yang begitu kelam, bahkan untuk menerimanya saja sangat sakit, sehingga dia berusaha untuk melupakannya. Newwie tahu bahwa malam itu Tawan tidak melakukan hal apapun yang tidak baik kepadanya, tapi rasa trauma kesakitan dan keterpurukan karena pengalaman buruk dimasa lalu membuatnya hancur kembali hari ini.

Gun datang menghampiri New setelah menyiapkan sarapan yang dia beli sewaktu menuju kesini.

"Newwie yang imut kek marmut, kamutuh lagi kesambet apaan sihh coba ? Kamu tau nggak pas aku dateng tadi kamu mematung seperti orang habis liat hantu. Coba cerita sama aku" celoteh Gun panjang lebar.

"Sebentar yaaaaa Gun yang paling kek burung belibis, aku nafas dulu"

"Ihhh Anjirr kampret sekali anda, emang dari tadi kamu ngapain hah, semedi ? wkwk"

"Kak Tawan kemarin nginap disini" ucap New singkat

"HAH, SIAPA-SIAPA ?" teriak Gun

"Nggak usah teriak juga anjir, Kak Tawan masa nggak tau sih" jawab New rada kesel

"BUKAN NGGAK TAU KAMPRET TAPI MASIH NGGAK YAKIN SAMA PENDENGARAN AKU" teriak Gun masih tidak percaya.

"Yaa Tuhanku bising banget anjir" New tambah sewot karena Gun yang tidak bisa mengontrol suaranya sejak tadi.

"Bentar-bentar deh New, kan yang nginap Tawan nih, gantengnya Masya Allah banget, tapi kok pas aku buka pintu wajah kamu kek kesetanan gitu. Padahal kan Tawan blasteran surga" ucap Gun masih mencoba memahami kejadian yang terjadi.

"Iyalah Ganteng, calon Ayah dari anak-anakku". Sadarlah Newwie, kamu tidak mempunyai rahim ucapnya dalam hati.

"Iyaaaaaaa terusss kenapa anjirr kamu bisa cengo gituuuu. Atau terjadi sesuatu yang kamu harapkan yaaaaaa ? Jujur sama aku" desak Gun pada New.

" Belum. Jangan potong aku ngomong prettt biar nggak salah paham. I don't know what happened in the lastnight....."

"Dimohon dengan terhormat nyonya, tidak usah pakai bahasa Inggris, bahasa kalbu aku lagi nggak berfungsi" potong Gun disela cerita New.

"Okeeee maaf-maaf. Jadi gini aku nggak tau hal apa yang terjadi kemarin mungkin karena badan kurang Fit aku cepet tidur, tapi hal yang aku paling ingat adalah ketika aku bangun, kami sudah saling berpelukan. Sabar jangan dipotong dulu Bund. Entah karena apa tiba-tiba aja bayangan buruk dimasa lalu itu kembali Gun" New mulai terbata dan segeintir cairan benih mulai terjun dihulu kelopak matanya.

Gun sebagai sahabat dekatnya Newwie tahu arah kemana kisah yang akan dilayarkan ini. Dengan sigap Gun menarik New kedalam pelukannya sambil menepuk punggung New untuk sedikit menenangkan gemuruh gelap yang sedang dirasakan sahabat karibnya itu.

"Aku coba Gun untuk menenangkan pikiran dan perasaan aku, tapi nyatanya tidak. Ketika kak Tawan bangun. Dengan refleks aku memintanya pulang, aku yakin dia merasa terusir. Tapi aku juga bingung dengan kekalutan aku saat itu, disisi lain aku juga nggak mau terlihat lemah dihadapan orang aku cintai."

"Udah-udah Newwie, aku tau semuanya begitu berat dan menyakitkan. Tapi aku juga selalu yakin kamu bisa melalui semuanya. Enggak usah mikirin gimana perasaan kak Tawan dulu saat ini, pikirin gimana kondisi hati dan perasaan kamu, apalagi badan kamu juga belum sembuh bener. Nanti kalau udah kembali seperti sedia kala, kan bisa diomongin baik-baik sama kak Tawan. Lagian nih yaaa New, menurut aku dia cuman bingung aja, setelah kamu jelasin paham kok dia" jelas Gun panjang lebar.

"Huhuhuuu sayang bangett sama Kamu Gun, kalau udah mode serius begini tempat ternyaman deh untuk bersandar dan berceritaa" ucap New dalam-dalam.

"Iyaaaaaa sahabat terzeyenk akuuu. Pokoknya gini deh, sebisa mungkin aku nggak mau liat kamu kesakitan dan kesedihan karena orang yang bangsat banget dimasa lalu kamu itu. Kenapa dulu aku nggak bisa nolongin kamu yaaaa New". Ucap Gun dengan nada penyesalan.

Arah JalanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang