Bagian 9

118 23 35
                                    

WARNING!

-Short Chapters!

-Maafkan Jika Banyak Typo Bertebaran.

-Jangan Sangkut Pautkan Cerita Ini Dengan Kehidupan Real Cats Yang Saya Gunakan.

-Jangan Bawa Bawa Cerita Lain Ke Dalam Cerita Ini.

-Jika Kalian Menemukan Karya Yg Mirip Dipublish Selain Diwork Wattpad, Please Tell Me. That's Plagiarisme.

You Have Been Warned!
__________________

Heppy Reading!

Rey membuka tudung orang itu namun Dia hanyalah anak SMP yang sedang bermain dengan temannya karna sekolah Mereka tak jauh dari sekolah Rey dan yang lain. Rey pun meminta maaf dan anak SMP itu pun pergi.

Rey dan yang lain merasa kecewa karna perkiraan Mereka salah kali ini dan membuat Mereka tambah yakin jika ada yang tidak beres saat ini dan Sandrinna pun terlihat sedang memikirkan sesuatu.

"Sebenarnya keanehan itu sudah gue rasakan sejak lihat pak Antoni mencopot kertas-kertas itu namun gue harus cari tahu dulu." Batin Sandrinna serasa menatap pak Antoni yang ternyata ada disana.

Dia melihat pak Antoni sedang berdiri di balik pohon sedang menatap ke arah Sandrinna dan teman-temannya saat ini kemudian pergi dari balik pohon itu.

"Kita salah orang.. kita balik ke Aula lagi yuk." Ujar Rey serasa mengajak yang lain ke Aula lagi namun ketika Mereka sudah berjalan menuju ke Aula tiba-tiba ...............

BUGGG

Ada yang memukul Mereka secara bersamaan sehingga Mereka pun pingsan semua. Orang yang memakai Hoodie hitam itu pun tersenyum sinis dan mulai menyeret Mereka ke suatu tempat yang sepi dan.................

Dan ternyata Seseorang yang memakai Hoodie hitam itu membawah Mereka ke sebuah rumah tua di belakang sekolah dan Rumah tua itu dulu adalah tempat untuk menyimpan berkas-berkas pihak sekolah namun sekarang tidak di gunakan lagi.

***

RUMAH TUA

Semua anak-anak Mading di kumpulkan di satu ruangan dan di biarkan tergeletak tanpa di ikat . Seseorang Itupun membawah Sandrinna ke sisi lain dari teman-temannya setelah selesai Lelaki itupun menatap Mereka.

"Sekarang waktunya kalian harus menerima akibat karna sudah menjadi angota organisasi Mading itu." Ujar Lelaki yang memakai Hoodie berwarna Hitam tersebut lalu serasa menatap ke 9 angota Mading yang sedang pingsan di lantai di gudang tua.

Kemudian Seseorang berHoodie hitam  pun pergi dari tempat itu dan ketika Seseorang itu pergi satu persatu dari Mereka bangun dari pingsan Mereka. Mereka pun semua kompak memegangi leher  belakang Mereka.

"AAAWWW... rasanya leher gue mau patah." Keluh Evando serasa memijat lehernya yang sakit namun tidak untuk Rey. Dia bangkit dan langsung menatap teman-temannya dengan wajah cemas dan juga panik.

"Sandrinna ngak ada?.. Kemana Sandrinna?." Heran Rey serasa melihat  ke sekeliling. Perkataan Rey itu membuat yang lain pun langsung berdiri kompak dan ikut mencari-cari dan tiba-tiba Aqeela teriak.

"AAAAKKKK!!!" Teriak Aqeela kemudian menutup mulutnya dengan tangannya karena kaget dan semua orang pun menatap Aqeela yang seperti ketakutan itu. Aqeela langsung menunjuk ke arah atas.

Mading SekolahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang