Hening dengan kegelapan malam panjang
Atma tersadarkan oleh rasa kekacauan
Bulir embun jatuh tanpa persyaratan
Mendekap erat angan, dengan berbaur kehampaanPikirku melayang bersama pilunya keadaan
Terhenti saat netra berpapasan
Tak ada untai yang aku katakan
Hanyalah hati dengan sejuta pernyataan"Bolehkah aku menjadikan mu tempat pulangku, setelah Tuhan dan keluarga ku?"
Keberanian yang entah darimana datangnya
Menjadikan lelaki tegap sebagai tempat pulang ketiganya
Tak memikirkan ia akan terluka nantinya"Baiklah," ujar lelaki itu membuat ketenangan dalam hatinya
Ketenangan yang sesaat, tetapi tak mengapa
Ia hanya memerlukan pelukan hangat di saat terluka
Dan tempat cerita suka nan duka-d.Wln
28/2/22Puisi yg lumayan berkarat😥

KAMU SEDANG MEMBACA
Ruang Aksara [SUDAH TERBIT]
PoesíaBagaimana bisa aku menyampaikan segala rasaku? Jika aksara telah menjadi teman sehari-hariku? Maka dari itu; Selamat datang ditulisanku, yang ku tata sedemikian rupa agar kembali nyata untuk dirasa. Selamat menikmati') @d.Wln PRE-ORDER RUANG AKSARA...