Dingin masih saja bersemayam
Menggerogoti hirap yang kian menjadi hantaman
Lara pun tersiar oleh alam
Hingga, sapa tertuju hanya dalam bayang shyamRedum mulai menimpa sang anindya
Tak lain karena kata manis yang kembali menggelitik atma
Tak mengerti jika si Tuan mencari pelampiasan lara
"Rindu ini lebih berharga," katanya seakan tercebur asmara lamaTak apa jika aku harus menjadi siluet yang siap menelan senja
Bahwa inginmu hanya dalam gulita
Untuk meratapi sendu karena dia yang kamu sebut dayita
"Arrgh, aku bisa gila!" Sumarah sekali rupanyaSuramnya nabastala dengan hardik pada dara jelita
Tersungkur dengan lebam barunya
Rapal kata dalam kitab usang bernaung mala
Bahwa kita berada di satu kenang dan jalan yang berbeda-d.Wln
04/09/22
![](https://img.wattpad.com/cover/287428948-288-k475809.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Ruang Aksara [SUDAH TERBIT]
PuisiBagaimana bisa aku menyampaikan segala rasaku? Jika aksara telah menjadi teman sehari-hariku? Maka dari itu; Selamat datang ditulisanku, yang ku tata sedemikian rupa agar kembali nyata untuk dirasa. Selamat menikmati') @d.Wln PRE-ORDER RUANG AKSARA...