12 🌻

2.9K 262 7
                                    

Taypo bertebaran, jadi maklum aja ya guys.




Happy reading.



Satu bulan sudah Ayu bekerja di rumah Radit, dan kemarin ia sudah menerima gaji pertamanya.

Ayu juga sudah berhenti berkerja sebagai pengantar makanan, gaji nya bekerja di rumah Radit sudah cukup untuk kebutuhan keluarganya.

Hari ini adalah hari weekend, Ayu mendapatkan libur untuk hari ini dan akan membawa Aulia serta Daffa untuk berbelanja kebutuhan mereka.

Sesampainya di mall Daffa begitu eksaited melihat banyak mainan di toko, tapi untuk pertama Ayu membawa mereka ke toko pakaian untuk baju kuliah Aulia.

"Ayo pilih terserah mau beli yang mana aja." ujar Ayu pada sang adik.

Aulia mengangguk dengan senyum yang menghiasi wajah nya, Ia mencari-cari pakai yang ia sukai sebanyak empat. "Udah kak ini aja." ucapnya pada Ayu.

Ayu mengangguk dan berjalan menuju kasir untuk membayar belanjaan Aulia. "Terimakasih setelah berbelanja." kata pegawai toko tersebut setelah Ayu membayar belanjaan nya.

Ayu dan Aulia hanya tersenyum menanggapi nya lalu berjalan keluar. "Sekarang kita cari baju untuk Daffa." ucap Ayu lagi setelah mereka keluar dari sana.

"Daffa mau es krim." sahut Daffa saat mendengar namanya di sebut.

"Ok, kita pergi beli es krim nya." Putus Ayu.

Setelah membeli es krim mereka lanjut berbelanja kebutuhan mereka dan terakhir membeli bahan-bahan untuk stok dapur yang sudah habis.

Setelah semuanya dirasa cukup mereka pun memutuskan untuk pulang, Daffa juga sudah kelelahan dan berakhir tertidur di dekapan Ayu.

Mereka memesan taksi untuk membawa mereka pulang agar tidak kerepotan lagi menunggu angkot, lagian kasian dengan Daffa yang tidur ditambah belanjaan mereka yang lumayan banyak.

"Makasih ya pak." Kata Ayu pada sang supir taksi yang membantu nya mengangkat belanjaan nya.

"Iya sama-sama, kalau begitu saya pamit."

Ayu dan Aulia segera masuk ke rumah, Ayu meletakkan Daffa di kasur agar tidur anak itu lebih nyenyak lagi, lalu keluar menyusul Aulia membantu membereskan belanjaan nya.

***

Di esokan harinya Ayu kembali bekerja di rumah Radit, karena Radit jarang sarapan ia juga jarang memasak pagi jadi ia hanya langsung membersihkan rumah dan siap-siap memasak untuk makan siang Radit.

Tapi Radit tidak pulang makan siang, ia hanya menyuruh bi Murni untuk menyampaikan perintah nya agar Ayu membawakan makanannya ke tempat kerjanya.

Setelah memasak ayu siap-siap untuk berangkat ke kantor Radit diantar oleh sopir pribadi Radit sendiri sesuai perintah pria tersebut.

Ayu begitu takjub melihat begitu besarnya kantor Radit, setelah puas menatap bangunan itu ia melangkah maju dan singgah pada meja informasi atau resepsionis.

"Permisi bu, ruangan pak Radit disini yang mana ya Bu, Saya membawa makan siang pak Radit." Ujar Ayu pada resepsionis tersebut.

"Anda mengantar makanan ya? Tapi setahu saya pak Radit tidak suka makan makanan di luar mbak." Kata Resepsionis itu sopan.

"Buka Bu, saya ART di rumah pak Radit. Pak Radit menyuruh saya membawakannya makanan karena tidak bisa pulang." Jelas Ayu.

"Baik, pak Devan sudah memberitahu saya sebelumnya. Kalau begitu anda bisa naik di lift yang itu, anda akan otomatis naik di ruangan pak Radit." Ayu mengangguk mengerti dan pamit.

Tak banyak dari karyawan menatap Ayu yang berani memakai lift yang khusus CEO dan keluarga nya.

Ting!

Ayu keluar setelah pintu lift tersebut terbuka, benar kata sang resepsionis tadi ia langsung berhadapan didepan ruangan Radit sendiri, terlihat dari papan nama di depan pintu besar itu.

Tok tok tok.

"Masuk!" Suara dari dalam sana mempersilahkan Ayu untuk masukkan.

Dengan pelan ia membuka pintu itu dan masuk kedalam sana. Yang pertama Ayu lihat adalah sebuah sofa yang tak jauh dari meja kerja Radit.

"Permisi tuan, saya membawakan makanan sesuai perintah tuan." Kata Ayu seraya menunduk menghadap pada Radit.

"Hm, simpan saja di meja sana." Titah Radit menunjuk meja sofa.

Ayu meletakkan rantang di atas sana, Radit bangun dari duduknya seraya membawa laptop nya dan duduk di sofa sana. Dengan segera Ayu membuka rantang tersebut memperlihatkan beberapa macam masakan nya.

Ayu diam melihat Radit yang juga diam, ia tak tau harus apa sekarang. Harus menunggu tuannya selesai makan atau langsung pulang saja.

"Tunggu apa lagi?" Tanya Radit membuat Ayu sedikit tersentak. Ia bergumam maaf dan berjalan keluar.

"Mau kemana?" Tanya Radit lagi.

Langkah Ayu lantas terhenti lalu berbalik menatap tuannya. "Iya, ada yang tuan butuhkan lagi?" Tanya nya.

Radit diam menatap Ayu dari atas hingga bawah. "Suapi saya makan, kamu tidak lihat? Kedua tangan saya sibuk mengetik."

"Tuan ingin saya suapi?" Tanya Ayu masih tak percaya akan perintah Radit.

"Kamu tidak mendengar ucapan saya?" Bukannya menjawab Radit malam kembali bertanya.

"Maaf tuan."

"Cepat lakukan, saya sudah lapar." Ayu segera kembali, ia mengambil nasi dan beberapa lauk dan mulai menyuapi Radit.

Jadilah Radit terus bekerja dan perutnya juga terisi karena disuapi oleh Ayu. Ia begitu anteng di suapi hingga pada suapan terakhir.

Ayu membereskan bekas makan Radit setelah pria itu selesai makan.

"Kalau begitu saya pamit dulu tuan."

"Hm."

Sudut bibir Radit naik setelah Ayu keluar dari ruangannya lalu kembali fokus pada pekerjaan nya. Pekerjaannya begitu banyak hingga ia tak bisa pulang makan siang, tapi ada baik nya juga ia dapat di suapi oleh Ayu, ibu dari anak nya Daffa.

Mungkin Ayu tidak akan percaya dan tidak akan menyerahkan Daffa pada nya nanti tanpa ada bukti yang kuat. Makanya selama ini ia mengumpulkan semua bukti itu.



Tbc.

Vote dan komen guys

Mawar Jk







Bunda Ayu [TAMAT] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang