CERITA PINDAH DI KARYAKARSA
ANAK DIBAWAH UMUR HARAP MENJAUH, CARILAH BACAAN SESUAI USIA!
PLEASE! JANGAN REPORT CERITA ORANG, KALAU GAK SUKA, YAK, MINGGIR AJA!
Spin of Naraka (Olivia &Alden)
Tidak ada deskripsi karna dan biarkan kalian menebak isinya...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Mobil melaju membelah malam yang sunyi, Alden yang hanya sempat menenggak segelas alkohol dan berganti tujuan membawa gadis yang terlelap disebelah kursinya menuju tempat tinggalnya.
Olivia jatuh tertidur setelah ciuman panjang mereka, efek toleransi alkohol Olivia yang sangat payah membuatnya mabuk dan dengan mudah tertidur akibat ciuman maut Alden.
Pria itu sesekali melirik gadis disebelahnya, yang tengah terlelap nyaman, mari kita berkenalan dulu dengan tokoh utama cerita ini.
Dia Aldeno Ryu Siarl, pria berusia 24 tahun cukup muda untuk jabatan yang cukup tinggi di perusahaan keluarganya. Sebenarnya dia tak ingin mengajar di sekolah milik keluarga Naraka, namun pamannya itu meminta tolong padanya untuk mengusut tuntas penyelewengan yang ada di sekolahnya dan beberapa kasus yang masih menjadi buruannya.
Nah, inilah yang membuatnya bisa masuk dengan mudah di sekolah Naraka. Nama keluarga yang berbeda membuatnya lebih mudah berkamuflase.
Mari kembali bersama Alden, ia menggendong Olivia menuju kamarnya, meletakkan gadis itu dengan perlahan. Melepas sepatu lalu menarik selimut untuk menutupi tubuh Olivia.
"Night baby potato." Tak lupa kecupan hangat dijatuhkan Alden pada dahi gadisnya, sudah bisakah sekarang ia menyebut Olivia adalah miliknya.
Pria itu menuju kamar mandi membersihkan dirinya yang telah berkeringat karna aktivitas seharian yang menguras tenaga. Alden keluar dengan pakaian santai, ia belum bisa beristirahat untuk saat ini. Kakinya melangkah menuju ruang kerja, ia mulai menyalakan laptop meneliti segala konsep yang akan ia gunakan untuk membantu perusahaan Papa Olivia.
Dua jam berlalu Alden menelepon nomor sekretarisnya. Baru sambungan ketiga telfonnya sudah mendapat balasan.
"Lihat email dari saya, tolong segera hubungin perusahaan milik Tuan Ares de lucius, serta segera atur jadwal pertemuan kita."
"Siap Tuan."
Alden menutup panggilan tersebut, ia meregangkan badannya yang terasa pegal. Matanya terpejam, ia ingin mengistirahatkan dirinya sebentar sebelum berpindah ke kamar sebelah.
***
Hari berganti pagi, suara bising aktivitas manusia mulai bersahutan, motor-motor mulai berlalu lalang. Aktivitas yang mulai terlihat ramai diluar namun berbeda dengan sebuah kamar di kediaman salah satu petinggi perusahaan.
Olivia merasakan pening di kepalanya, ia mulai mengerjapkan mata menyesuaikan cahaya yang masuk secara bergantian. Saat akan bergerak ia merasakan sebuah lengan yang menimpa perutnya.
Perasaanya terasa horor, ia mencoba mengingat apa yang terjadi semalam. Sebuah putaran memori tentang ia minum hingga berciuman dengan Alden terekam dengan apik. Pipinya tanpa sadar memerah panas, malu satu hal yang kini ia rasakan.