4. "I'm sorry, Frona."

13 2 0
                                    

Tolong tandai typo ya.

××××××

Avrey amati penampilan Quinn yang sangat terbuka. Bahu dan dada bagian atasnya terekspose.

"Lo dari mana?" tanya Avrey akhirnya.

"Lo sendiri dari mana?" bukannya menjawab, Quinn malah balik bertanya setelah melihat penampilan Avrey malam ini di depannya. Avrey memakai setelan formal. Seperti orang kantoran. Yang mana membuat Avrey berlipat ganda lebih tampan.

"Ada urusan." jawab Avrey pelan sembari memasukkan tangan ke saku celana.

"Sama." balas Quinn kemudian.

Avrey mengernyit, "Pake baju kayak gitu?" tanya Avrey.

Quinn menoleh, "Emang masalah buat lo?" jawab Quinn sarkas.

Avrey menghela napas pelan mendengarnya. Menyugar pelan rambutnya, ia pun menatap Quinn yang masih dalam posisi yang sama.

"Lo mau ke mana?" Avrey bertanya setelah melihat jam di pergelangan tangan kirinya.

"Pulang!" Quinn masih saja kesal.

"Gue anterin." ucap Avrey pelan namun tegas.

"Nggak! Gue bisa pulang sendiri." Quinn membalas ucapan Avrey dengan delikan mata ke arah Avrey.

"Gue anterin. Ini udah malem." ucap Avrey lagi.

Quinn kesal, sungguh.

"Nggak usah! Lo tuli? Gue cuma butuh duit ganti rugi!" ucap Quinn kasar.

"Iya besok gue ganti. Sekarang ayo pulang, gue anterin." jawab Avrey tenang.

Quinn berdecak, "Terserah lo." kemudian ia memasuki mobil dan melaju membelah jalanan malam yang sunyi.

Avrey memasuki SUV miliknya dan mengikuti mobil Quinn yang melaju pelan.

Beberapa menit kemudian, mereka sampai di basement apartemen milik Quinn. Avrey juga tetap berjalan pelan di belakang Quinn.

Saat Quinn masuk lift pun Avrey juga tetap mengikutinya.

"Kenapa lo ikut naik?" Quinn mengernyit. Jaket dan sling bag miliknya ia tenteng di tangan kiri.

Avrey menoleh ke gadis di sebelahnya, "Gak apa-apa."

Quinn memutar malas matanya, "Aneh lo." ucap Quinn pelan.

Mereka saling diam sampai Quinn menempelkan access card miliknya di pintu. Quinn sudah mendorong pintu dan ingin masuk. Tetapi Avrey tak kunjung pergi.

"Kenapa lo masih di sini?" Quinn mendelik, menelisik Avrey.

Avrey mengedikkan bahu, "Ya gak kenapa-kenapa."

"Masuk cepet." lanjutnya.

Quinn tak ambil pusing, ia masuk dan menutup pintu apartemen pelan. Tanpa harus repot-repot pamit ke Avrey.

Tak lama, Avrey beranjak dari tempat berdirinya. Dan meninggalkan unit apartemen milik Quinn.

^^^●^^^

Quinn menggeliat dalam tidurnya, ia lirik jam di nakas samping kanannya. Jam masih menunjukkan pukul 5.30 AM. Masih pagi sekali.

Dan ada yang bertamu ke apartemennya sepagi ini!

Quinn mengerang, ia tutup kedua telinganya dengan boneka.

Ia kira tamunya sudah pergi, tetapi saat ingin membuka penutup telinga bel apartemennya berbunyi lagi.

BadTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang