Kelas 5 sd
Sejak kelas satu SD, aku nggak punya banyak teman disekolah maupun di rumah.
Ada saat dimana aku nggak ingin orang-orang yang dekat dengan aku, menjauh dan dekat dengan orang lain.
Orang tua, teman, saudara, pokonya orang yang sudah dekat sama aku.
Rasanya aku bisa saja tiba-tiba diam, menjauh. Anehnya, ketika aku menjauh aku ingin seseorang mendekati aku duluan. Bukan aku yang datang mendekat ke mereka.
Saat aku kelas lima teman rumah sekaligus teman sekolah aku, mempunyai teman baru.
Yang lebih asik, aku merasa terasingkan saat dekat dengan mereka. Aku tau, aku terlalu berlebihan menganggapnya.
"Leana ya, ayo main bareng". Ucap Anna, seusia dengan Leana.
"Iya".
Tanpa tau penyebabnya aku menjauhkan diri dari mereka, jelas mereka bingung, kenapa aku tidak main dengan mereka.
Aku pernah mengintip mereka bermain dari rumah aku, aku bosan tapi ada rasa gengsi yang datang pada anak usia sepuluh tahun.
"Nggak mau ah! Maunya mereka yang ngajak main duluan!". Batinnya Leana gengsi.
Sebenarnya setelah difikirkan aku menjauh hanya karena mereka lebih sering mengobrol tanpa melibatkan aku didalam obrolan mereka.
Tapi tuh, rasanya sakit tau! Dicuekin pas lagi main bareng.
Tetapi untungnya nggak lama aku jadi lebih akrab dengan teman-teman baru di lingkungan rumah.
"Leana, tau nggak?". Tanya Anna.
"Nggak". Jawab Leana.
"Dih! Kok nggak tau sih!?". Kesal.
"Kamu belum cerita".
"Oh iya, hehe. Ya udah! Nih aku kasih tau ya". Ucap Anna berbisik pada Leana.
"?". Leana. "Hah?! Yang bener! Kamu ditembak? Terus terus, mana yang berdarah?!". Tanya Leana yang tidak tau. Bukan ditembak dengan senjata api melainkan, ditembak oleh panah cinta ygy.
"Kamu nggak tau? Bukan ditembak mati!".
"Terus?".
"Nih ya, aku dapet surat dari Yusuf. Surat itu isinya ungkapan perasaan Yusuf ke aku. Gitu loh Leana, itu namanya ditembak!". Anna memperjelas.
"Oooo".
"O doang?".
"Terus kamu terima?".
Anna tidak menjawab namun wajahnya hanya menunjukkan ekspresi tersenyum.
Sebenarnya saat itu aku juga suka Yusuf, tapi nyatanya Yusuf suka Anna. Rasanya sakit anj* banget!
☐☐☐
UAS semester pertama selesai.
Saat di kelas."Saat mengambil rapot harus ditemani orang tua jika orang tua berhalangan hadir wali kalian yang ambil". Ucap pak guru wali kelas.
Setelah sekolah selesai aku pulang seperti biasa tapi.
"Leana! Ini tip ex kamu?". Tanya Yusuf sambil menunjuk tip ex yang dibelakangnya sudah ada nama leana.
"Iya punya aku, sini". Leana yang ingin mengambil tip ex nya dari Yusuf, tapi Yusuf keburu lari.
"Leher dong kalau mau tip ex".
YOU ARE READING
Cerita hidupku, Leana
Nonfiksi[On Going] Cerita tentang leana dan teman-teman dekat Leana. Prolog tanpa epilog. Awal tanpa akhir, karena sesungguhnya cerita ini belum berakhir. Walau sudah berganti season cerita ini belum berakhir, sampai season terakhir pun belum ada akhir dari...