3. Unmei

40 7 0
                                    

Jam sudah menunjukkan waktunya pulang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jam sudah menunjukkan waktunya pulang. Pemuda tampan bersurai hitam menaiki mobil sedan miliknya, saat ia ingin menyalakan mesin mobil, ia tersadar ada sesuatu yang ia lupakan. Ia merogoh kantong celana mencari sesuatu. Gantungan kunci kelinci yang ia temukan tadi di kantin. Ia menatap gantungan itu dengan lekat. Ia merasa tidak asing dengan benda kecil satu ini. Ia seperti pernah memiliki benda ini tetapi lupa kapan. "Sepertinya aku punya yang seperti ini" gumam jeno. Lalu ia menghentikan kegiatan 'mengingat sesuatu'. Lalu menyalakan mesin mobil dan melajukan mobil keluar dari lingkungan sekolah.

Saat ia melajukan mobilnya, ia berhenti sejenak karena ponselnya berbunyi sedari tadi. Ia membuka tombol berwarna hijau untuk mengangkat panggilan masuk.

"Halo"

"Yak bodoh, kenapa tidak bilang kau sudah ada di seoul?" Pekik lawan bicaranya di telepon. Terdengar suara wanita di sambungan telepon

"Aku sudah di korea dari 2 hari yang lalu, kau yang kemana saja? Kemarin aku dan bubu ke rumahmu tapi kau pergi ke busan" balasnya kesal.

"Besok aku pulang, tapi kau harus kerumahku yaa" ujar orang itu semangat.

"Baiklah kalau bubu mau kesana ya" ujarnya santai yang membuat lawan bicaranya berdecak kesal.

"Dasar sombong. Apa mark sudah kembali bersamamu?"

"Tidak, tapi minggu depan dia akan kesini bersama daddy. Mungkin mereka masih menyelesaikan urusan disana"

"Tapi katanya 1 bulan lagi hyungmu akan bertunangan. Siapa calonnya?" seketika jeno terdiam. Ia sebenarnya ingin memberitahukan orang di telepon ini tapi ia takut dihajar hyungnya itu.

"It's Secret! Nanti juga kau akan tahu siapa calonnya, sebaiknya kau kembali kesini. Aku ingin sekali menghajarmu sekarang" Orang disambungan itu seketika memekik keras.

"KAU YANG AKAN KU HAJAR BOCAH TENGIK!!" Ia langsung mematikan sambungan panggilan itu.

Jeno terkekeh mendengar teriakan keras si wanita yang menelepon. Memang agak berbeda sepupunya yang satu ini.

Yah, yang menelponnya tadi adalah anak dari kakaknya bubu. Dia satu-satunya anak di keluarganya bibinya. ia tidak terlalu suka dimanja dan lebih suka menjadi perempuan mandiri sedari kecil. Tetapi sifat nakal dan barbarnya sudah mendarah daging. Itu sebabnya kenapa dia mudah akrab dengan keponakan ibunya itu.

 Itu sebabnya kenapa dia mudah akrab dengan keponakan ibunya itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Unmei [Nomin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang