Unmei merupakan terjemahan bahasa Jepang yang artinya "Takdir"
Bagaimana jika takdir yang dimaksudkan malah menjadi petaka?
Karena peristiwa itu akhirnya mereka bertemu kembali.
Dua orang itu akhirnya bersatu kembali. Walau mereka harus tidak meng...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Suasana pagi hari yang sejuk, membuat seluruh siswa di sekolah elit ini mendadak sunyi.
Jelas saja karena kelas sudah dimulai 30 menit yang lalu.
Pria kelinci yang sedang fokus mencatat tidak merasa risih dengan kelakuan teman sebangkunya yang sedang tidur.
Perasaannya saja atau bagaimana, bukan hanya haechan saja yang tidur, tapi si anak baru dibelakangnya sepertinya juga tidur.
Reflek ia menoleh ke bangku belakang, dan ternyata benar lelaki tampan itu lagi tidur. Untung saja tadi gurunya hanya memberi catatan saja karena guru mereka sedang ada rapat dadakan. Kelas menjadi sunyi karena mereka disuruh menulis materi dari buku yang sudah ditandai oleh guru mereka.
Karena haechan sangat malas menulis, ia tinggal tidur saja. Selama ada jaemin maka tidak perlu repot untuk melihat ke papan tulis yang sudah penuh tulisan disana.
Kebetulan sekali sekretaris kelas mereka, yaitu Kim Minjoo lagi ada mood untuk menulis. Biasanya si ketua kelas mereka yang menulis. Ketuanya adalah Choi soobin, pria jangkung yang nurut saja dengan minjoo.
Harusnya memang tugas minjoo untuk menulis tapi karena dia moodyan, akhirnya soobin lah yang harus menulis.
Pasrah aja yaa bin :)
Kembali lagi ke meja pria kelinci satu ini, ia masih melanjutkan tulisannya. Tanpa disadarinya, haechan bangun dan melihat catatan jaemin.
"Banyak sekali, aku jadi malas menulisnya" jaemin menoleh sebentar dan melanjutkan lagi tulisannya.
"Jaem, aku juga lihat bukumu ya" saut hyunjin di belakangnya. Ternyata dia juga ikutan tidur dengan teman sebelahnya itu.
"Oke traktir aku selama seminggu penuh" haechan dan hyunjin mengangguk pasrah. Anak dari nakamoto ini senang sekali meminta imbalan.
"Aku juga lihat bukumu, akan kuberikan black cardku untukmu" terkejut, hyunjin dan haechan mengebrak meja lumayan kencang, mereka menjadi pusat perhatian saat ini.
"Kalau begitu aku berikan ke jeno"
"Cih dasar, untung dia manis." Gumam hyunjin dan haechan. Pasrah sajalah, mereka kalah telak dengan si bungsu Jung.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.