4. Unmei

39 9 0
                                    

Keesokan hari

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Keesokan hari...

"Sayang, nanti siang aku ke rumah taeyong ya?" Yuta mengangguk. Ia sudah pasrah karena tadi malam ia dimarahi oleh sahabat istrinya. Bisa dibilang tuan nakamoto yuta itu orang yang terlalu posesif kepada lelaki cantiknya ini, saking posesifnya ia selalu melarangnya keluar rumah tanpa dirinya.

"Bunda, Ayah, aku berangkat duluan ya" pekik si manis lalu pergi begitu saja.

"Tidak sarapan dulu sayang?" Jaemin menggeleng. Ia memberi senyuman manis kepada bunda dan ayahnya. Ia berjalan sebentar ke halte depan jalan raya. Untung sekali jarak rumah dan halte tidak jauh, justru sangat dekat sehingga ia tak perlu kelelahan jalan kalau terlambat. Ia sudah terbiasa naik bus karena bunda dan ayahnya selalu mengajarinya untuk mandiri, kecuali jika ia sedang terburu-buru atau ayahnya ingin mengantarnya dia tidak menolak juga.

Jaemin tidak diperbolehkan menggunakan kendaraan pribadi, karena bunda dan ayahnya bilang dia masih terlalu kecil. Padahal umurnya saja sudah mau 20 tahun

"Halo, kenapa chan?" Jaemin menjawab panggilan dari sahabatnya.

"Jaemin-ah, kau masih menunggu di halte depan rumahmu kan?" Tanya haechan

"Iya, kau mau berangkat bersamaku?" Orang di sebrang sana mengiyakan. Jarak rumah haechan dan jaemin agak jauh tetapi searah. Dan halte terdekat di tempat haechan ya halte di depan rumah jaemin. Butuh waktu 5 menit ia berjalan ke sana, ia tidak masalah akan hal itu.

Haechan dan jaemin akhirnya bertemu. Kedua sahabat ini memang suka berangkat sekolah bersama, kalau jaemin terlambat haechan akan meminta tumpangan pada papa atau pada hyungnya.

Mereka menaiki bus arah sekolah. untung sekali di dalam bus tidak terlalu banyak orang walaupun mereka harus berdiri karena bangku penuh.

"Na, kata injun ibu jeon akan adakan ulangan hari ini, kau sudah belajar?" Jaemin sudah tak kaget sih jika guru fisika itu memberikan ujian dadakan, toh dia pintar apalagi jaemin adalah anak murid kesayangan bu jeon.

"Mungkin nanti kalo sampe sekolah, aku malas belajar" haechan sebenarnya juga malas belajar, tapi dia tidak sepintar jaemin jadi ia harus belajar. Haechan sebenarnya pintar tapi fisika bukan bidangnya. Haechan lebih pintar di ekonomi.

Saat dua pria manis itu berbicara di bus, tanpa disengaja seseorang menyenggol bahu jaemin cukup keras. Jaemin melihat si pelaku penabrak bahunya, ia seorang wanita.

"Ah, maafkan aku. Aku tidak sengaja tadi" rasa menyesal si wanita terlihat sangat jelas. Ia maklumi karena kondisi bus yang agak padat ini cukup membuat orang tanpa disengaja menyenggol atau menabrak seseorang. Apalagi tadi saat wanita itu menabraknya bus langsung menjalankan mesin agak cepat sehingga membuat penumpang yang berdiri tidak seimbang.

"Iya tidak apa" balas jaemin. Wanita itu akhirnya berdiri agak jauh dari jaemin dan haechan. Dan entah kenapa jaemin seperti pernah melihat rupa wanita tadi. Haechan tidak sengaja melihat wanita berbalut kemeja panjang berwarna cream dengan vest bercorak bunga berwarna coklat putih serta celana bahan berwarna hitam itu menatap kearah sahabatnya intens.

Unmei [Nomin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang