🌺🌺
Madara tersenyum mendengar ucapan orang yang berdiri didepannya, seseorang yang baru-baru ini menjadi mata-mata untuk mengetahui semua rencana dan tingkah yang ingin Hinata lakukan.
"Sudah kuduga, dia tidak akan tinggal diam dan akan membuat kekacuan lainnya.. kenapa anak itu susah sekali disuruh diam dan menunggu huh ?,"
Pria yang berdiri dihadapan Madara tersenyum,
"Itu karna Hinata-sama sangat menyayangi Sasuke-sama..,"Madara menggelengkan kepalanya sesaat,
"Aku takut jika apa yg tidak dia inginkan tercapai, dia akan terpuruk seperti saat dia kehilangan Sean..,, sejujurnya aku tidak ingin Sasuke dan Hinata bersatu..!,""Maksud anda ?.. anda akan memisahkan mereka ?,"
"Entahlah,.. kau tau sendiri apa yang akan dilakukan Hinata jika aku benar-benar memisahkannya dari Sasuke..,"
Madara membayangkan, andai saja itu terjadi, mungkin Hinata akan membunuhnya seketika itu juga. Tapi Madara tidak peduli, ia akan mempertaruhkan nyawanya untuk membuat Sasuke menjadi apa yang ia inginkan, untuk membuat Sasuke menjadi Uchiha yang hebat, Uchiha yang mampu menjadi benteng untuk melindungi apa yang sudah dipertahankan. Bukan Uchiha yang mudah bertekuk lutut dihadapan wanita.
"Aku ini sudah tua, sudah saatnya aku melepaskan ini semua...,"tutur Madara sambil melihat kelangit-langit ruang kerjanya, melihat semua pencapaian Uchiha yang dulu ia perjuangkan bersama dengan Hyuga hingga menjadi klan yang begitu disegani diberbagai penjuru negri.
"Terlebih, Hyuga sudah menitipkan Hinata padaku, aku tidak mungkin menyakitinya begitu saja..,"....
Satu jam yang lalu adalah waktu yang sangat kacau dihari ini, Kakashi dan yang lain berusaha menenangkan Hinata karna dia benar-benar marah hingga membanting semua benda yang ada dihadapannya. Tempramen-nya yang sangat buruk itu sangat memuakkan sekali, membuat semua yang ada disampingnya tak berani mendekat sedikitpun.
"KAU INI BISA TENANG SEDIKIT TIDAK HUH ?,"teriak Kakashi sampai semua orang terdiam,"sampai kapan kau akan seperti ini ? Aku kira kau sudah berubah, aku kira kau bukan Hinata yang dulu sering membuat kekacuan, tapi aku salah !!.. kau masih Hinata yang pemarah dan tidak mau mendengarkan siapapun.. aku sangat muak denganmu !!," lanjutnya
Beberapa orang tidak paham dengan semua kekacuan ini, melihat Hinata marah memang sudah biasa. Tapi, orang-orang cukup terkejut saat mendengar Kakashi yang berbicara seperti itu.
Sangat bisa terbayangkan bagi orang-orang bagaimana lelahnya Kakashi yang menjaga Hinata selama ini."Kau tahu ?.. kau hanya merugikan dirimu sendiri Hinata.. mereka semua tidak peduli dengan emosimu, dengan perasaanmu, dengan masalahmu... kau hanya bisa membuat keadaan semakin kacau.."
"URUSAI..!!!," teriak Hinata.
"TERIAK.. terus teriak sesuka hatimu..!! Kau memang tidak pernah menganggapku selama ini, kau tidak pernah mau mendengarkanku.. kau selalu mengabaikanku.. sebenarnya apa arti kehadiranku bagimu Hinata ,?.. kau tak pernah menganggapku ada disisimu ?.."
Hinata memandang Kakashi, pikirannya sangat kacau sampai rasanya ingin ia melempar kursi ini kearahnya. Hinata tidak peduli dengan orang-orang yang ada diruangan ini, meetting yang seharusnya berjalan dengan lancar harus kacau karna berita yang beberapa saat lalu membuat Hinata marah.
"Kakashi !!.. diamlah.. kau membuat oranglain salah paham atas ucapanmu Bodoh !!," gerutu Hinata yang sebenarnya ia sendiri sedikit salah tingkah dengan kalimat Kakashi barusan.
"Memangnya kenapa ?.. apa harus dengan cara ini agar kau paham bagaimana perasaanku ?," suara Kakashi mulai mendalam sambil menatap Hinata.
Semua tercengang, bercampur rasa tidak percaya, tapi pikiran mereka benar-benar sudah melayang jauh saat melihat sorot mata Kakashi yang memandang Hinata begitu berbeda tidak seperti biasanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Euphoria ✔
FanfictionHinata kehilangan tunangannya karna sebuah kecelakaan yang mengerikan, ia berubah dingin setelah kepergian Sean. tapi, setelah 3tahun berlalu.. Hinata bertemu dengan sosok yang wajahnya sama persis dengan tunangannya, dia bukan Sean. dia bilang nama...