"S-Sasuk---,"
Kulit mereka meremang, merasakan hembusan nafas hangat hingga aliran darah mereka seakan berhenti seketika.
Hinata terpejam tanpa diperintah, jemarinya meremas ujung baju yang ia kenakan, Hinata sungguh merasa tak berdaya untuk beberapa saat. Namun, tiba-tiba bibir manis Sasuke menyeringai.
"Dasar bodoh!!,"Kedua mata Hinata terbelalak, jantungnya semakin berdetak kencang saat melihat wajah kurang ajar Sasuke yang menahan tawa tepat dihadapannya.
"K-Kauuuu...,"Sasuke berdiri, tawanya terdengar nyaring saat melihat wajah merona Hinata yang menandakan kalau dia sangat terlihat bodoh.
"HaHa.. kenapa kau terpejam ? Dan apa-apaan wajah merahmu itu, sangaaat bodoh,!"Hinata membuang muka, Sasuke brengsek itu memang minta dihajar, tapi sayang, entah kenapa Hinata tak bisa berbuat apa-apa saat jantungnya tak mau berhenti berdetak kencang.
"Apa kau minta dicium hn?,"
Sudut alis Hinata berkedut mendengar pertanyaan frontal dari Sasuke,"t-tidaakkkk !!.. kau saja yang suka mempermainkanku.. sekarang KELUAR sebelum aku membunuhmu... PERGI !!"
Sasuke menutup kedua telinganya, segera ia melangkah pergi menjauhi Hinata sebelum ia benar-benar habis olehnya.
Tepat sebelum Sasuke melangkah keluar, ia berbalik menatap Hinata.
"Jangan suka merendah, kau harus memulainya dari mencintai dirimu sendiri...,"Dan pintu itu tertutup sempurna,
Sasuke bersandar pada pintu itu sambil meraba dada kirinya, manik hitamnya menatap langit-langit seakan mengingat sikapnya tadi.
"Bodoh.. apa yang barusan kau lakukan Sasuke ?.. kalau saja aku tidak segera sadar, entah apa yang akan terjadi.. hampir saja...,"Sasuke mulai berjalan kearah kamarnya didepan kamar Hinata. Tangannya mengepal saat jantungnya masih saja berdetak tak karuan.
"Arrgghh.. terserah !!," frustasi Sasuke masuk kedalam kamarnya sebelum mengusap kedua telinganya yang memerah.***
Sasuke terdiam, ia mengaku salah karna mempermainkan Hinata hingga berakhir didiami sejak pagi.
Tapi sungguh, Sasuke tak berniat mempermainkan Hinata. Ia hanya......Sasuke menggeleng, matanya melirik meja kerja Hinata yang ada disampingnya. Padahal dia CEO, tapi tak tau kenapa bisa satu ruangan dengan Hinata. Katanya biar mudah diawasi, dan Sasuke jadi merasa seperti tersangka.
"Oi,"Sasuke berjalan menghampiri Hinata yang sibuk dengan pekerjaannya.
"Aku sudah mengerjakan ini..," ucap Sasuke sambil menyerahkan map biru pada Hinata.Sasuke menghela napas saat Hinata menerimanya dengan kasar tanpa sepatah katapun.
"Baiklah.. eemm.. aku juga sudah menghafal berkas yang kau suruh kemarin..,"
Sasukepun mendecih saat Hinata acuh tak merespon.
"Kau masih marah padaku ?," seru Sasuke
Tangan Hinata terangkat, mengibaskan tangannya mengisyaratkan bahwa Sasuke harus pergi dan berhenti mengganggunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Euphoria ✔
FanficHinata kehilangan tunangannya karna sebuah kecelakaan yang mengerikan, ia berubah dingin setelah kepergian Sean. tapi, setelah 3tahun berlalu.. Hinata bertemu dengan sosok yang wajahnya sama persis dengan tunangannya, dia bukan Sean. dia bilang nama...