Assalamualaikum wr.wb
hellow mellow...💓
Yess benar sekali hari ini author baru sempet up, minta maaf sebanyak banyaknya yaaw..
Karena ini author belum bisa mutusin hari hari apa Up nya.
Jadi mohon bersabar, insyaallah kedepannya bisa rajin Up aamiin.
Biar tambah semangat kasi vote dan komen emot💪
jangan lupa komen paragraf juga.Kalo ada salah bantu revisi ya👀
Gassss atuhh, happy reading btw😘 👊
•
•
•Chapter 05¦¦ Zein abang ganteng?
~ ~ ~
DI RUMAH SAKIT 🏥
Hari ini tepatnya Zein Al-hafidz lelaki berparas tampan yang kini mengijak umur 18 tahun, kakak kandung dari Aira Aprilia yang kini berselisih dengannya 4 tahun.
Diperbolehkan Pulang dari Rumah Sakit, tepat menginapnya selama kurang lebih 5 hari di karenakan penyakit tifusnya yang kambuh, kini dapat ditinggalkannya dengan tenang.
Dan kini dapat kembali ke rumah sekaligus kamar ternyamannya.
Jujur Zein kurang suka dengan bau Rumah Sakit, karena khas dengan bau obat obatan dan pembersih nya yang sangat berbeda, entah mengapa itu sangat benar.
Sesampainya di rumah Zein meminta izin kepada sang Bunda untuk langsung menuju ke kamarnya.
Karena lelah dalam perjalanan, ya walaupun hanya 45 menit perjalanan, tetapi itu sangat melelahkan bagi Zein. Lagi pula masih dalam masa pemulihan.
Selain ingin ber istirahat, Kakak kandung dari Ira itu sangat rindu dengan suasana kamarnya.
Suasa hening, sejuk dan sangatlah damai, itulah tempat ternyaman bagi Zein untuk ber istirahat.
**
Tepat jam 13.45 terdengar suara motor Beat yang berhenti tepat di depan rumah perempuan yang kerap di panggil dengan nama Misha.
Tak salah lagi itu suara motor milik Irhan. Yang berarti mereka sudah pulang sekolah.
Saat keluar dari kamar untuk mengambil Air minum, Zein juga mendengar suara motor yang berhenti di depan rumahnya.
" wih uda pulang tu anak, kerjain ahh" batin Zein dengan tawa kecilnya yang penuh keisengan.
Dengan terburu buru Zein kembali ke dalam kamarnya.
Didepan sana masih terdengar suara Dua Orang teman karib itu masih mengobrol.
Tak lama Irhan pun pamit kepada Ira untuk langsung pulang ke rumah, Karena takut kesorean.
"Gwa langsung ya Ra, salam buat Bunda" Pamit Irhan
"Yoi ati-ati" Jawab ira di iringi tangan yang melambai lambai.
Ira pun langsung membuka pintu, menuju ke kamar mandi, cuci tangan kaki dan langsung menuju ke kamar dan mengganti pakaiannya.
Setelah puas berkeliling di Bazar, kini Ira merebahkan tubuh mungilnya itu tepat di kasur kamarnya.
"hm.. asix bett kalo gini bisa cupel gelangg" girang Ira dengan tawa kecilnya.
(asix bett : asik banget)
Tiba-tiba Ira dikagetkan dengan suara ketokan di pintunya.
tok.. tok.. tok
"heiii.. Ira.. apakah kamu tidak kangen dengan abangmu yang tampan ini" Ucap seseorang di balik pintu kamar Ira, yang tak lain dan tidak bukan adalah Zein.
"hah abang??" Ira mulai depunuhi dengan pertanyaan pertanyaan yang memenuhi isi kepalanya.
Karena terlalu lama Ira berpikir, pintu kamarnya itu kini mulai terbuka perlahan.
"Lama bangett sii, ga kangen beneran ternyata?" Ucap sinis Zein
sontak Ira pun berlari dan memeluk tubuh yang sedikit kekar milik kakaknya itu.
"KAKAKKK... uda pulang kok ga bilang bilang si" sinis Ira dan mengeratkan pelukannya itu.
"iya maaf deh, lagian uda terlanjur sampe rumah kann" Jawab Zein dengan mengelus pucuk rambut adiknya itu.
( ini di kamar jadi lepas kerudung. Kalo di dalem rumah gapake krudung juga, terkecuali memang sedang ada tamu)
Terkadang mereka ini sangat akur. Tapi tidak jauh juga dengan sikap kakak dan adik pada umumnya, kadang juga ada pertengkaran pertengkaran kecil.
Zein juga tak kalah jail dengan sang adik. kadang jika benar benar kesal dengan sang adik ia pun juga meluapkan amarahnya.
💓 💓 💓
kayanya segini doang deh maaf ya!!
author sedang dilanda pusing mikirin pts😁
Apalagi semenjak Y dan X dipersatukan, matematika jadi sulit dan rumit seperti jalanku mencapai titik puncak di hatinya.
by- Naya Algrafioya jangan lupa mampir di quotes aku, tinggal cari nama author aja nanti ketemu😄
oke gausah banyak banyak makasih gaissss i lope empat libuu💕💞
KAMU SEDANG MEMBACA
CINTA AIRA
Teen FictionCINTA AIRA VOTE DAN KOMEN!! ☁ ☁ ☁ Pertemanan antara Dua insan yang berbeda. Menumbuhkan rasa suka, dan mengira itu adalah perasaan yang singgah sementara. Rasa yang selama ini di sia-siakan. Mengejar, lelah, menangis, dan menderita, karena per...