Episode 02

178 24 1
                                    

Seperti biasanya, setiap minggu Jong suk dan Yoona pasti akan meluangkan waktunya untuk berlibur dan menikmati waktu bersama keluarga kecilnya. Seperti saat ini, pagi sekali Jong suk mengajak istri serta anaknya untuk berolahraga ke taman dekat kompleks saja. Dan menjajakan segala yang di inginkan Jisung. Banyak pasang mata yang melihat ke arah mereka, karena visual mereka yang bukan main-main.

"Mau es krim gak nak? Mama mau beli es krim," ujar Yoona yang tertarik dengan abang-abang penjual es krim.

"Mau, tapi nanti masih jadi sarapan di McD kan Ma?" tanyakan memastikan. Mengundang kekehan dari kedua orangtuanya.

"Iya jadi dong, kenapa tidak." Jawab Jong-suk mengusak rambut Jisung.

Tak lama kemudian, Yoona kembali dengan membawa tiga es krim di tangannya, masing-masing mendapatkan satu es krim. Lalu mereka duduk di kursi yang tersedia di taman, dengan Jisung yang berada di tengah-tengah mereka. Menikmati es krim mereka. Yoona juga tak segan-segan memotret putranya yang tampak lucu saat memakan es krim, dan memasukkannya ke insta story.

 Yoona juga tak segan-segan memotret putranya yang tampak lucu saat memakan es krim, dan memasukkannya ke insta story

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Yoona memang selalu suka mengabadikan momen-momen tumbuh kembang anaknya di story' instagramnya. Menurutnya itu memang wajib bagi seorang ibu. Melihat tumbuh kembang anaknya, apalagi ini putra satu-satunya yang ia miliki. Jadi wajib untuknya.

Saat sudah merasa puas di taman, Jong suk membawa istri serta anaknya untuk mencari sarapan, sesuai kemauan Jisung. Namun saat di pertengahan jalan, Jisung malah sudah tertidur di mobil. Yoona yang tidak tega pun menyuruh sang suami untuk langsung pulang saja, karena ketara jika Jisung terlihat sangat lelah.

"Nanti kalau ngambek gimana anaknya Ma?"

"Nggak akan Pa, Mama yakin. Nanti biar Mama yang masak aja sampai rumah. Kasihan udah kelihatan tepar banget," jawab Yoona sambil melihat Jisung yang ada di jok belakang. Jong suk pun mengangguk menyetujui, dan melajukan mobilnya menuju ke rumah.

√|TENTANG JISUNG, MIMPI DAN LUKA|√

Di malam yang begitu indah, Jisung duduk di pinggiran kolam renang, dengan kaki yang menjuntai ke bawah sehingga terkena air kolam, dan di bawah sinar rembulan yang begitu cerah. Ia sibuk mendengarkan lagu-lagu Korea, terutama lagu-lagu nct. Sesekali ia mengikuti alunan musik yang ia dengar. Ia berharap, suatu saat, ia bisa menjadi seperti mereka. Yang bersinar di bawah bakatnya sendiri. Dan bisa membuat kedua orangtuanya bangga mempunyai anak seperti dirinya.

Saat sedang asyik-asyiknya bernyanyi dengan mata terpejam, tiba-tiba ada yang datang, dan duduk di sampingnya.

"Asik sendirian, gak mau ngajak-ngajak!" ujarnya sedikit merajuk.

"Chenle~ya kenapa ke sini gak ngabarin dulu?"

Orang yang baru datang ternyata Chenle, sahabatnya. Tumben sekali temannya itu datang di malam hari.

Chenle mengedikkan bahunya, "Pengen aja."

Jisung melanjutkan bernyanyi, sesekali Chenle juga mengikutinya. Mereka sering belajar bersama untuk mimpi mereka. Bedanya, Jisung sangat ahli dalam dance, sedangkan Chenle perlu banyak belajar lagi. Dan kebalikannya, Chenle sangat bagus dalam bernyanyi, dan Jisung perlu belajar lagi. Jadi, mereka saling melengkapi dan saling mengajari satu sama lain.

Chenle tersenyum, melihat Jisung yang sungguh-sungguh dalam berlatih bernyanyi. Ia sungguh menikmati setiap bait.

"Jisungah—

Jisung berhenti bernyanyi, dan menatap ke arah Chenle.

"Why?"

"Tetaplah bahagia dan tersenyum, meski kedepannya mungkin kita di porak parikkan oleh semesta." Ucapnya dengan tatapan yang mendalam.

Jisung tersenyum, namun tidak mengangguk, dan juga menggeleng.

Jam menunjukkan pukul 22.00 namun Jisung tidak kunjung bisa tidur. Ia merasakan sakit di kepalanya yang sedari tadi mendera. Padahal ia tadi sudah meminum obat sakit kepala, tapi ternyata efeknya cuman sebentar saja. Akhirnya ia memutuskan untuk pergi ke kamar kedua orangtuanya. Dan rencananya ia akan mengungsi ke sana lagi.

Tok...tok

"Ma, Pa udah tidur?"

Sedangkan di dalam, Yoona dan Jong suk sedang berkutat dengan laptop masing-masing. Di jam malam begini, waktunya mereka mengerjakan kerjaan mereka kembali untuk persiapan besok. Namun tiba-tiba ada suara ketukan pintu, dan ternyata pelakunya adalah anaknya.

"Belum sayang, masuk aja nak." Teriak Yoona.

Jisung membuka pintu kamar, lalu berjalan masuk. Dapat ia lihat kedua orangtuanya yang sedang sibuk. Ia pun duduk di tepi kasur orang tua nya.

"Kenapa belum tidur? ada perlu apa hm?" tanya Jong suk sesekali melihat ke arah putranya.

"Pengen tidur bareng sama Papa Mama," cicitnya menunduk malu. Bayangkan saja Jisung bukanlah anak kecil lagi, ia sudah beranjak dewasa. Tapi tetap saja terkadang mempunyai rasa ingin tidur bersama kedua orang tuanya.

Jong suk tersenyum, putranya manis begitu menggemaskan. Berbeda jauh dengannya, yang sangat dingin.

"Tidur aja dulu nak, nanti Mama sama Papa nyusul. Soalnya masih ada kerjaan dikit."

"Iya sayang, bentar ya Mama masih nyusun projects buat besok."

Jisung mengangguk, lalu naik ke atas kasur. Membaringkan tubuhnya di sana, sembari memejamkan matanya.

Tak lama kemudian, pekerjaan Yoona selesai. Ia meregangkan otot-ototnya, lalu beranjak memberesi berkas-berkasnya. Ia mengganti pakaiannya dengan piama tidur, lalu membersihkan diri dan mulai naik ke atas kasur dengan sangat hati-hati. Takut Jisung terbangun.

"Mas, masih banyak?" tanya Yoona ada Jong suk.

"Udah, ini mau mas beresi dulu."

Yoona mengangguk, ia mengalihkan tatapannya pada Jisung. Ia usap kepala anaknya dengan sayang.

"Bahagia terus ya nak, Mama usahakan memberikan yang terbaik untuk mu," monolognya.

"Pu-sing," lirih Jisung dengan mata terpejam.

Yoona agak terkejut, mendengar lirihan putranya. Dan tepat Jisung seperti itu, Jong suk sudah berada di samping Jisung. Jong suk mengecek kondisi Jisung.

"Bawa ke rumah sakit aja yuk Pa, Mama khawatir. Akhir-akhir ini Jisung kayaknya sering ngeluh sakit kepala deh Pa." Keluh Yoona yang sudah terlampau khawatir.

"Yaudah kita siap-siap Ma," suruh Jong Suk.

Mereka mengganti pakaiannya kembali, lalu Jong suk membantu Jisung memakai jaket dan juga kaos kaki. Jisung menurut saja, saat ini ia tidak bisa mengelak sama sekali.

"Lemes banget Pa."

"Iya sayang kita ke rumah sakit, biar Jisung cepet sembuh."

TBC

Jangan lupa vote dan komen ya.

7 Oktober 2022.



Tentang Jisung, Mimpi dan LukaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang