"aku tak ingin keluar hari ini!" ucap ku pada sebuah handphone berwarna gold berlambang apel itu.
"Hana menyuruhku untuk mengajak mu keluar sekarang, sekedar berbelanja bersama atau keluar makan atau semacam nya! ingat tidak ada kata menolak Hazel!" jawab pria itu dengan suara malas dan sarkas.
"ya aku tahu, tapi sungguh aku malas sekali keluar. Kau tahu banyak paparazi yang memfoto ku saat aku ke supermarket depan!" adu ku pada pria itu.
"aku tidak perduli! 10 menit lagi aku datang!" ucap nya lalu mematikan sambungan telephone, 'sungguh menyebalkan!!' gumam ku, tak banyak bicara aku langsung berlari ke kamar mandi untuk membersihkan tubuh yang agak lengket ini.
¤¤¤
"kau sudah siap?" tanya pria tersebut di depan pintu lalu langsung masuk tanpa aku persilahkan.
"tunggu sebentar!" ucap ku sambil lari ke atas, saat sampai kamar aku langsung berdiri di depan cermin rias ku lalu memoles bedak tipis, maskara, lips blam, dan menyemprotkan minyak wangi kesukaan ku. Tas aku sudah memasukan, dompet, kunci rumah cadangan, parfume, lips blam, phone, tisue. 'sudah semua' gumam ku. dan aku langsung menuruni tangga untuk menemui si rambut keriting itu.
¤¤¤
"kau suka yang ini atau yang ini ?" ucap nya sambil memegang kemeja untuk nya.
"ku rasa sebelah kanan lebih bagus" ucap ku sambil menunjuk kanan dengan dagu.
"yaa benar selera mu bagus sekali ternyata, kau tidak membeli apapun? yang terdengar perempuan sekarang aku Brey" ucap nya setengah berbisik kepada ku.
"aku akan membeli beberapa dress, baju, dan bikini mungkin" ucap ku sambil tertawa, memang benar di tangan nya sudah banyak sekali kantung belanjaan, dan tentu itu barang nya semua.
"okee, aku bayar dulu kau mau menunggu atau jalan kedepan duluan ?"
"kau gila!! banyak paparazi di depan. Kau tahu aku takut paparazi dia seperti mata mata jahat yang suka ada di film film, mereka menyeramkan!"
"hahaha, aku tidak perduli!" ucap nya sarkas sambil menggenggam tangan ku erat.
"kau sungguh menyebalkan Styles!!" ucap ku sambil mencubit pinggang nya, yang hanya di balas rengek an, dan tawa nya yang menggelegar.
Dan ini saat nya, aku keluar toko lalu sudah disambut dengan banyak nya blitz kamera dimana mana, aku hanya menunduk dan mengeratkan tangan ku ke Harry dan di balas elusan lembut dari tangan nya. Sungguh aku takut! saat aku dan Harry berjalan maju mereka, paparazi berjalan mundur dan sangat pas di depan kami. Sungguh sangat mengganggu!
"guys guys dia tidak terbiasa dengan kilatan super kalian, jadi tolong agak menjauh okey ? aku tidak mau dia terluka" aku agak terkejut saat dia berbicara seperti itu, tapi aku ingat kalau semua hanya sandiwara belaka.
paparazi itu pun menurut mereka agak menjauh tapi, dalam sekejap paparazi makin banyak sambil mengeluarkan kata kata seperti 'Harry dia kekasih mu' 'Harry tolong jelaskan pada publik' 'hey gadis melihat lah ke kamera sebelah sini' 'hey gadis siapa nama asli kau' 'menjauh guys menjauh, beri mereka jalan' 'hay gadis mendongkak lah' dan masib banyak lagi.
Lalu ada beberapa fans yang meminta foto bareng dengan Harry, tentu Harry tak bisa menolak jadi aku hanya menunggu saat dia berfoto bareng dengan fans fans nya. inilah Harry tidak membawa bodyguard nya dia juga yang kewalahan, tak lama kami sampai di depan toko baju berlambang "TOPSHOP" lalu aku masuk bersama Harry, dan syukur paparazi paparazi itu tidak mengikuti kami.
Sekarang aku sedang mencari cari baju yang cocok untuk summer nanti, Sungguh aku tidak sabar menunggu datang nya summer. banyak sudah di tangan ku baju baju yang ingin ku pilih, Harry hanya duduk disana sambil bermain handphone nya, dan siapa perduli!
"aku ingin mencoba semua ini, kau mau ikut aku tunggu di depan ruang ganti atau hanya duduk disini?" tanya ku sambil memarkan barang bawaan ku.
"sebanyak itu? kau ingin mencoba semua itu? itu sungguh sangat banyak Aubrey, kenapa tidak langsung beli saja tidak usah di coba?" keluh nya sambil menatap ku malas.
"aku akan cepat" ucap ku seraya berbalik dan menuju ruang ganti, samar samar aku dengar ada hentakan kaki di belakang ku 'menurut juga dia hahaha' ucap ku dalam hati.
¤¤¤
"kau mau makan apaa ?" tanya Harry kepada ku, yaa memang sekarang aku sedang berada di restoran bernuansa italy, tadi saat di toko baju Harry mengedor ngedor pintu ruang ganti ku, apa salah ku aku hanya mencoba nya sekitar 2 jam, wajar lah aku membeli sekitar 43 atasan dengan berbagai jenis, 7 jeans panjang, 4 boyfriend jeans, 9 hotpants, 3 sepatu boots. Dan tentu aku yang membayar, walaupun Harry sedikit memaksa dan mengancam ku tapi aku lah yang menang dan membayar itu semua.
"aku samakan saja dengan mu" ucap ku seraya meminum lemon tea di hadapan ku, sungguh aku sangat lelah sekarang.
"kau lelah? haha rasakan. Lagi kau membeli banyak sekali astaga, apa semua perempuan seperti itu, maksud ku selalu memilih lalu mencoba dengan waktu jangka yang panjang ?" tanya nya sambil menatap ku.
"yaa tak semua perempuan juga, ada beberapa perempuan yang tidak mencoba mereka hanya menjajalkan saja dan langsung ke arah kasir, dan ada perempuan dimana dia mencoba saja tidak membeli." ucap ku sambil melihat balik kearah nya sambil terkekeh saat kata kata terakhir ku.
"mencoba tidak membeli, sungguh? aku tidak percaya perempuan ada yang melakukan itu, jangan jangan kau juga lagi? melakukan hal sama sperti perempuan itu" tanya Harry sambil meminum lemon tea di depan nya.
"hmm hanya sekali sekali saat aku berfikir baju itu bagus, tapi uang tidak memadai aku hanya melakukan mirror selfie hahaha" tawa ku pecah saat mengingat kejadian itu.
"astaga kau sungguh, astaga aku tidak percaya kepada mu hahahaha kau sungguh bodoh, kau tidak malu apa?" tawa Harry pun pecah saat itu.
"tidak aku pura pura tidak tahu, walau pun aku tahu kalau sales nya gemas atas tingkah ku hahaha"
"yaa kalau aku menjadi sales itu akan aku buang kau jauh jaih dari toko itu hahaha" tawa Harry mendadak menggelegar, membuat beberapa gadis yang duduk di pojok sana menengok dan menutup mulut mereka, aku tahu selanjut nya akan seperti apa!
"Harry tolong diam, kecil kan suara tawa mu. Astaga mereka kesini" ucap ku kepada pria yang masih tertawa tak jelas, mereka sekitar 6 perempuan ber umur sekitar 15-17 tahun ada di depan meja ku sekarang.
"kau Harry styles? boleh kami berfoto bersama dengan mu Harry?" ucap salah satu dari mereka berambut blonde.
"tentu saja sweetheart" ucap Harry manis sambil tersenyum seperti langsung menusuk hati.
Mereka sepertinya sangat tak percaya di depan mereka ada Harry Styles penyanyi dari grup One Direction itu. Tapi tak banyak juga yang menyadari ada aku di samping Harry, mereka hanya tersenyum pada ku lalu lanjut dengan kegiatan bersama Harry, aku hanya memakan pesanan yang di pesan Harry sambil tersenyum ke arah mereka, aku tahu persis sebeberapa dari mereka mengambil foto ku secara diam diam. Pasti.
"kau Aubrey, boleh kami berfoto dengan mu, hanya sekali saja tolong." ucap salah satu dari mereka yang membuat semua menoleh dan tersenyum mengiyakan, sungguh aku binggung aku melihat Harru tapi Harry hanya mengangguk menyetujui. Lalu aku hanya tersnyum dan berfoto bersama mereka semua.

KAMU SEDANG MEMBACA
FAKE [H.S]
Fanfic"okee.. kita akan melakukan nya, kau tidak bisa membatalkan ini karena aku sudah punya surat yang kau tanda tangani sendiri kemarin, sebenarnya aku tidak mau melakukan nya karena ini menyangkut pekerjaan ku dan ini sedikit menyangkut mu jadi aku ter...