Happy reading (・∀・)
°
°
°
Vote + komen yah semua :D
Pagi itu hampir sebagian para siswa di SMA Pilar Bangsa menatap ke arah mobil mewah yang memasuki area sekolah dengan tatapan kagum, ada juga yang sampai sedikit tercengang melihatnya.
Mereka semua bertanya, siapa orang kaya yang membawa mobil mewah tersebut.
Lalu seseorang turun dari mobil itu dengan tas ransel yang disampirkan di bahu kirinya. Ia sedikit mencondongkan tubuhnya di pintu mobil.
Arran sedikit mendengus, "lain kali mobilnya jangan terlalu mencolok, gue nggak suka jadi pusat perhatian."
"Hahaha, maaf Tuan, ini sebenarnya bukan mobilnya Tuan Fernand, tapi ini kelihatan cocok untuk orang sekelas Tuan. Dilihat sepertinya banyak tatapan mereka yang mengarah ke sini." Ujar Cakra dengan santai.
"Justru itu gue nggak suka."
"Oh iya, tolong sampein sama orang itu, kalo dia nggak ngejelasin apa pun hari ini, jangan harap gue bakal nahan diri kalo ketemu sama dia." Sambungan Arran
Cakra mengangguk kecil "akan saya sampaikan."
***
Arran berjalan santai di koridor, ada beberapa siswa dan siswi yang menyapanya di jalan dan hanya di balas senyuman tipis dari Arran.
Ia tengah menuju kelasnya Jessya di kelas 10 IPA 1, untuk menyampaikan bahwa Jessya tidak bisa masuk hari ini dikarenakan sedang sakit.
2 menit berlalu Arran sudah tiba di kelasnya Jessya. Saat hendak ingin membuka pintu, disaat yang bersamaan pintu tersebut terbuka dan saat itu juga Arran berpapasan dengan Irgi ketua dari kelas tersebut.
"Eh, maaf kak." Ucap Irgi karena sedikit terkejut.
"Hm, lo ketua kelasnya?" Tanya Arran karena melihat pin yang dipasang di kerah baju anak tersebut.
"Iya, ada perlu sesuatu kak?" Jawab Irgi ia tau siapa yang berada di hadapannya saat ini.
"Gue cuma mau bilang Jessya hari ini nggak masuk, dan ini surat izinnya." Arran berucap seraya memberikan sebuah surat izin kepada Irgi.
"Loh Jessya sakit, kenapa bisa sakit." Ujar Irgi, wajahnya terlihat seperti khawatir.
"Hm?"
"Eh! Maksudnya, itu n-nanti gue sampein suratnya sama walas." Ujar Irgi agak gelagapan kerena sikapnya barusan.
"Ooh, ya udah, gue mau balik." Pamit Arran.
Baru saja beberapa langkah Arran pergi, ia kembali mebalikan tubuhnya.
"Ada apa lagi kak?"
"Lo yang waktu itu gedong Jessya ke UKS ya." Ujar Arran dengan frontal.
"Eh"
KAMU SEDANG MEMBACA
Arran "Before The Strom" [On Going]
Teen Fiction⚠️Bantu votenya untuk 1k view ⚠️ Arran Areksano Fernand, siapa sangka diumurnya yang baru menginjak 17 tahun, hidupnya akan dipenuhi dengan berbagai kejutan. Tentunya bukan hanya sekedar kejutan biasa, tragedi, kehilangan, pengorbanan, penghianatan...