Alam Selalu Mempertemukan

4 2 0
                                    

Eunsun POV

Semalam Jikyung menginap dikamarku walaupun jarak kamarku dan Jikyung hanya berjarak tiga pintu tapi gadis ini tetap memilih ingin menginap disini, aku bangun terlebih dahulu untuk bersiap-siap berangkat kerja setelah selesai bersiap-siap baru aku membangunkan Jikyung.

Kyung-ahh bangun! Apa kau tak berangkat kerja hmm?”.

Gadis itu hanya mengubah posisinya “andwe” jawabnya singkat.

“YAAAK, bagaimanapun kau harus tetap bangun nona Choi Jikyung” teriakku sambil menggoyang-goyangkan badan Jikyung.

Jikyung menatapku dengan tajam “iya-iya aku bangun, apa kau sudah puas nona Jang Eunsun?”.

Aku melemparkan handuk kepada Jikyung “Hey, sebaiknya kau mandi dulu lihatlah matamu semakin hilang” aku sengaja mengejek Jikyung wajahnya langsung berubah terlihat sangat kesal.

Tanpa menjawab gadis itu berjalan menuju kamar mandi sambil menghentak-hentakkan kakinya.

Setelah selesai mandi Jikyung kembali merebahkan dirinya diatas ranjang membuatku tak mengerti dengan jalan pikiran gadis ini.

“kenapa kau tidur lagi?”.

“Kan tadi malam sudah kubilang aku ingin resign, kenapa kau masih menanyakannya lagi eoh?”.

“kau pasti bercanda kan kyung-ahh?”.

andwe, aku serius...tunggu sebentar aku akan menulis surat pengunduran diriku” Jikyung bangkit dari rebahannya untuk mencari sesuatu, aku hanya bisa menggeleng melihat tingkahnya.

Setelah menuliskan namanya diatas amplop gadis itu langsung memberikan suratnya padaku “Selesai... aku titip ini, tolong sampaikan ya”.

“Hmm, baiklah akan ku sampaikan pada boss” jawabku dengan malas.

“Nanti kalau kau pulang jangan lupa bawakan aku makanan ya, aku akan menunggumu disini”.

“Yaaaak, kau kira kamarku ini tempat penampungan apa?”.

Jikyung tertawa ia paling senang melihatku kesal “jangan marah-marah nanti kau cepat tua, cepat pergilah nanti kau terlambat” Jikyung mendorongku sampai kedepan pintu setelah itu gadis itu masuk dan mengunci pintu flatku, aku masih ingin mengomeli gadis ini tapi waktu tak mengizinkanku untuk lama-lama berada disini.

******
Untung saja aku tidak terlambat datang ke caffe tempat kerjaku, sebelum bekerja aku ingin menyerahkan surat pengunduran di Jikyung pada atasanku
“Permisi boss”.

Pria berusia tiga puluh tahun itu sedang asyik dengan laptopnya “masuklah sun-yaa”.

Setelah dipersilahkan masuk aku duduk dihadapan boss ku “aku ingin menyerahkan ini boss”.

“apa ini?”.

“Surat pengunduran diri”.

Pria itu menatapku lagi wajahnya mulai berubah menjadi kesal “kau mau mengundurkan diri?”.

Aku langsung menggeleng “Bukan aku, tapi Jikyung boss”.

“Kenapa dia mengundurkan diri? Apa dia tak lihat caffe sedang sibuk-sibuknya? Dan kita kekurangan karyawan”.

Aku menggaruk tengkukku yang tak gatal “aku juga tak tahu apa alasannya boss”.

Pria itu merobek surat pengunduran diri Jikyung lalu membuangnya ke tong sampah “katakan padanya aku tak menerima surat pengunduran dirinya dan suruh ia datang besok” ujar pria itu dengan tegas, aku mengangguk lalu pamit.

Hampir saja jantungku copot gara-gara amukan si boss kalau boleh jujur sebenarnya pria itu lumayan tampan tapi sekali marah sangat menyeramkan, ini semua ulah Jikyung dia harus bertanggungjawab. dengan cepat aku berlari keloker untuk mengganti seragam setelah itu aku sarapan karena pelanggan belum ada yang datang.

Bad DecisionsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang