أربعة

8 3 0
                                    

Assalamualaikum happy reading 📚

𝙒𝙖𝙡𝙖𝙪𝙥𝙪𝙣 𝙥𝙤𝙨𝙩𝙞𝙣𝙜𝙖𝙣 𝙢𝙪 𝙩𝙞𝙙𝙖𝙠 𝙨𝙚𝙨𝙪𝙖𝙞 𝙙𝙚𝙣𝙜𝙖𝙣 𝙨𝙞𝙛𝙖𝙩𝙢𝙪,𝙨𝙚𝙩𝙞𝙙𝙖𝙠𝙣𝙮𝙖, 𝙠𝙖𝙪𝙡𝙖𝙝 𝙮𝙖𝙣𝙜 𝙢𝙚𝙣𝙙𝙤𝙧𝙤𝙣𝙜 𝙨𝙚𝙨𝙚𝙤𝙧𝙖𝙣𝙜 𝙪𝙣𝙩𝙪𝙠 𝙗𝙚𝙧𝙪𝙗𝙖𝙝...

-Kata' ngambil di grub wa

***

5 tahun kemudian, bunda Ratna, ayah  Fatih dan nusa bersiap siap untuk pergi menjemput anak sekaligus adek Nusa yang sangat mereka sayang. Semua sudah siap mereka memasuki mobilnya dengan Nusa yang mengendarainya, Fatih duduk di sebelah Nusa sedangkan Ratna duduk di belakang.

Butuh waktu 3 setengah jam mereka sampai di Pesantren Salafiyah Bihaaru Bahri 'Asali Fadlaalir Rahmah, Malang. Setelah 3 setengah jam lamanya mereka kini sampai di tempat yang mereka tuju.

"Assalamualaikum bundaaa"Yara berlari ke arah bundanya lalu langsung memeluk bundanya erat, bunda pun memeluk Yara tak kalah erat karena saking kangennya dengan anak perempuannya.

"Waalaikumussalam Yara anak bunda"ucap bunda dalam pelukannya dan meneteskan air mata.

"Bunda Yara kangen bunda hiks hiks"Yara pun ikut menangis di balik niqabnya.

"Bunda juga kangen Yara, sayang"bunda akhirnya melepas pelukannya dan mencium kening Yara, Yara menghapus air mata bundanya lalu melirik ayahnya yang matanya berkaca-kaca. Yara menghampiri ayahnya dan memeluknya.

"Ayah hiks Yara kangen ayah juga hiks hiks"ucapnya di dalam pelukan ayahnya. Ayahnya membalas pelukannya sembari mengelus kepala Yara dan sesekali mencium puncuk kepalan Yara.

"Ayah juga kangen kamu sayang"

Yara melepas pelukannya dan melirik abangnya yang sedang tersenyum melihat Yara dan pastinya dengan mata yang berkaca-kaca. Sekarang waktunya Yara memeluk Abang kesayangan.

"Aaaaaa.. abangg Yara kangen hiks hiks"Yara terus menangis dalam dada bidang Nusa.

Nusa memeluk erat adiknya seraya mengelus kepala Yara. Selesai sudah drama mereka kini kembali memasuki mobilnya setelah pamitan kepada yang punya pesantren.

Di dalam mobil Yara duduk di sebelah bunda yang pastinya dengan memeluk si bunda dari samping. Bunda pun setia mengelus kepala Yara.

"Bunda Yanah udah punya anak?"tanya Yara dengan kepala yang mendongak kek bunda.

"Iya, udah"jawab bunda dan Yara mengangguk sebagai jawaban.

"Umur berapa  Bun?"

"2 tahun kayaknya"

"Ouhh, Bun nanti Yara mau ke rumah Yanah boleh?"

"Boleh sayang, mau bunda temenin?"

"Gak usah bunda, Yara bisa sendiri kok"Yara tersenyum di balik niqabnya lalu bunda pun membalas senyumnya.

Flashback on

3 tahun lalu Yanah menikah dengan pria pilihan orang tuanya. Ya mereka menikah karena di jodohkan oleh kedua orang tuanya, dan pada saat Yanah menikah Yara menghadiri pernikahan tersebut. Dia di beri izin oleh orang pesantren untuk pulang selama 7 hari setelah itu kembali ke pesantren lagi.

go for a while (pergi sebentar)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang