واحد

17 3 0
                                    

Assalamualaikum happy reading📚

Bayak-banyak bersyukur bukan insecure

_Yara Zoeya

Di pagi hari matahari bersinar cerah, di dalam rumah ada seorang gadis sedang menyiapkan alat tulisnya untuk pergi ke sekolah. Gadis ini bernama YARA ZOEYA yang berumur 16 tahun dan menduduki bangku sekolah menengah atas (SMA) di kelas X.

Ketika sudah siap menyiapkan alat tulisnya dia turun kebawah untuk sarapan. Sampai di meja makan dia menyapa bunda, ayah, dan abangnya.

"Pagi Bun, yah, and Abangkyu yang laknat"ucap Yara lalu mendapat tatapan tajam dari abangnya.

"Yara gak boleh gitu sama Abang kamu!"ucap bunda Yara yg bernama RATNA ZOEYA

"Iya bunda, maaf"

"Bang nanti antar Yara ke sekolah ya"

"Yahh kok nusa si Bun"ucap Abang Yara yang bernama NUSA ZIDANE

"kenapa? Gak mau antar adek kamu?"tanya ayah yang menatap tajam Nusa dan membuat Nusa takut. Ayahnya bernama FATIH ZIDANE

"I-iya nanti Nusa antar sama jemput Yara"ucap Nusa lalu di angguki oleh Fatih.

Yara sedari tadi terkekeh dan sesekali mengeluarkan lidahnya meledek abangnya. Nusa yang melihatnya dia sangat kesal pada adik semata wayangnya, tapi dia hanya bisa diam karena kan lagi makan juga.

Selesai makan Nusa mengantar adiknya ke sekolah menggunakan motor kesayangannya. Sekitar 10 menit mereka sampai karena jaraknya tak terlalu jauh dari rumahnya.

"Turun cebol"

"Sabar bang, motor kau tinggi nih"ucapnya sambil menuruni motor.

"Lo yang pendek, cebol"

"Ihhkk Abang!"ucap Yara memukul lengan abangnya. Bukannya merasa sakit tapi Nusa malah tertawa dengan kelalukan adiknya.

"Udah ah, gue berangkat dulu ya boncel"ucap Nusa. Entah kenapa dia suka memanggil Yara dengan sebutan CEBOL, mungkin karena Yara pendek.

"Bang tar dulu"ucap Yara sembari menahan motor Nusa yang hendak pergi.

"Apa lagi cebolnya Abang?"ucap Nusa lalu Yara mengadahkan tangannya dengan muka imutnya.

"Apa?"

"Ihhkk Abang mah gak peka"kesal Yara.

"Ya, apaan?"

"Minta duit"rengek Yara.

"Lah emang lo gak di kasih duit sama bunda atau ayah?"

"Di bagi, tapi kurang! Yara mau beli coklat, ice creem, seblak, kentang goreng dan masih banyak lagi"ucapnya dengan masih mengadahkan tangan dan muka imutnya.

"Hahahaha.. lo makan banyak tapi gak gemuk gemuk ya hahahaha.."

Wajah Yara seketika kesal dan mengerucutkan bibirnya karena di ketawai oleh abangnya. Dan itu semakin membuat Nusa tertawa terbahak bahak sampai ngik ngik.

"Ihhkk Abang buru nanti Yara telat"

Nusa memberhentikan tawanya lalu mengambil uang di sakunya dan memberikannya kepada Yara sambil menahan tawanya. Yara yang tadinya mengembangkan seyum karena di kasih uang sama Nusa dan kini senyumnya mengilang setelah menerima uang pemberian abangnya.

"Abanggggg!! Kok 2000 sih"kesal Yara lalu memukul lengan Nusa. Nusa pun kembali tertawa renyah.

Nusa yang melihat wajah kesalnya yara yang mengerucutkan bibirnya kini Nusa memberhentikan tawanya lalu mengambil uang lagi di sakunya dan memberikannya kepada Yara.

"Nih, jangan cemberut lagi, jelek!"

Yara tersenyum senang "Nah gini dong"ucap Yara ketika melihat uang 50.000.

"Udah ya Abang berangkat kerja dulu"

"Bang"

"Apa lagi?"

"Salim"ucap Yara lalu menyalami tangan Nusa. Nusa tersenyum tipis pada adiknya.

"Assalamualaikum"

"Waalaikumussalam Abang Nusa, bwayybwayy.."ucapnya sembari melambaikan tangan kepada Nusa yang sudah melajukan motornya.

Sebelumnya maaf kalo chapter ini sedikit, soalnya Caya masih Cecil hii..

Baca elit
Vote sulit 🦍🙏

Jangan lupa untuk vote dan komen!!..

Wait for the next chapter,
Sorry and thank you.

Wassalamu'alaikum bay👋

Bekasi Jabar
Ahad, 02 okt 2022

go for a while (pergi sebentar)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang