ثمانية

6 3 0
                                    

Assalamualaikum happy reading 📚

Menikah dengan orang yang kita cintai, bukan jaminan untuk kita akan hidup bahagia

_Mayaaltezza

"Semalam Yara sakit"perkataan Azam membuat Nadia kaget.

"What sakit‽"Azam mengangguk.

"Tadi malam aku bingung, hampir aja aku mau telpon kamu, agar kamu melihat keadaan Yara"

"Terus kenapa gak jadi?"

"Kamu mau ketemu sama Yara? Emang gak papa?"

"Ya gak papa lah, emang kenapa?"

"Emang kamu nanti gak jealous?"

"Lohh kenapa aku harus jealous? Dia emang istri kamu, tapi kan kamu bilang kalo kamu gak cinta sama dia dan kamu cintanya sama aku. Jadi buat apa aku jealous?"ucap Nadia panjang dan di angguki oleh Azam.

"Terus sekarang keadaannya gimana?"

"Alhamdulillah sudah membaik, dan tadi dia sudah bisa memasak sendiri"

"Kasian deh dia di rumah sendiri gak ada temen ngobrol, paling kalo gitu dia menelpon keluarganya, dan pastinya dia tidak akan menceritakan apa yang sebenarnya terjadi. Dan mengatakan bahwa dia bahagia di sini bersamamu. Aku wanita, jadi aku tau perasaan dia"ucapan Nadia membuat Azam tertegun.

"Aku ingin ketemu dengan dia dan ingin berteman. Kalo kamu takut jika aku bertemu dengannya, bilang aja aku adalah temen baik kamu. Yah pliss"ucap Nadia penuh permohonan.

******

Azam kembali pulang ke apartemennya, dia terkejut melihat 2 orang yang sangat dia kenal berada di sana. Siapa? Ya itu adalah kedua orangtuanya.

"Assalamualaikum"ucap Azam.

"Wa'alaikumussalam"ucap mereka bertiga.

"Eh kamu udah pulang zam"ucap Maya mamahnya Azam. Lalu Azam menyalami tangan keduanya orangtuanya.

"Iya, mamah sama papah kapan sampai? Maaf tadi telponnya gak aku angkat soalnya aku lagi di ruang operasi"

"Baru aja sampe, iya gak papa"

"Kok mau kesini gak ngabarin dari jauh-jauh hari?"tanya Azam.

"Nih, mamahmu katanya kangen sama mantunya"jawab papah dan membuat semua tertawa.

"Lagian sih kalian gak pulang-pulang, kan mamah kangen sama mantu mamah ini"ucap mamah sembari mengelus bahu Yara.

Azam tersenyum dan beranjak pergi menuju kamarnya untuk membersihkan tubuhnya. Maya menyuruh mantunya untuk menyusul Azam.

"Susul suamimu gih, siapin bajunya"ucap Maya dengan menyenggol lengan Yara.

Di kamar

"Kenapa telponku gak kamu angkat? Aku ingin memberi tahumu kalo orang tua ku mau kesini. Sekarang gimana? Mereka pasti tau kalo kita tidak tidur satu kamar"ucap Azam kesal dengan mengacak rambutnya kasar.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 12, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

go for a while (pergi sebentar)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang