سبعة

4 3 0
                                    

Assalamualaikum happy reading 📚

Aku hanya ingin menjalani rumah tangga ini sama seperti rumah tangga pada umumnya.

_Yarazoeya

"Aku ke rumah sakit sekarang" ucap Azam yang sudah sampai di dalam kamar apartemennya. Yara hanya mengangguk sebagai jawaban.

"Kamarku di sana"ucap Azam sembari menunjuk kamarnya, tapi Yara mendorong kopernya ke arah yang berlawanan dan itu membuat Azam bingung. Azam menahan koper milik istrinya.

"Kamu gak denger apa gimana sih, aku bilang kamarku di sana!"sewot Azam.

"Berarti ini kamar saya"ucap Yara menunjukan pintu di depannya.

"Bukan, itu kamar tamu"ucapan Azam membuat Yara mengangkat wajahnya dan pertama kali dia melihat wajah Azam.

"Iya, saya tamunya"ucapnya dengan menatap sinis pada suaminya.

"Kita gak mungkin tidur satu kamar kan?"tanya Yara dengan suara getar karena menahan tangisnya, Azam semakin menatap mata Yara yang berkaca-kaca.

"Gakk"Azam mengalihkan pandangannya, sementara Yara masuk ke kamarnya.

'semenyakitkan-kah pernikahan ini bagi dia?' batin Azam.

🥀🥀🥀

aku tidak butuh hartamu suamiku, aku hanya butuh kamu untuk melayani, melindungi, dan mencintaiku layaknya seperti suami istri pada umumnya

_Yarazoeya

Yara menghentikan ketikan di laptopnya. Sudah 2 Minggu dia kamar. Dan hanya sesekali keluar untuk masak, makan, mencuci pakaian dan layaknya seperti membersihkan rumah pada umumnya. Yara dan Azam berkomunikasi menggunakan surat yang di taruh di atas meja makan, and itu juga hanya membahas tentang kebutuhan dapur.

🏥🏥🏥

"Gimana kabar istrimu?"tanya Nadia membuat Azam tersedak dan buru buru Nadia memberikan minum.

"Gak tau"

"Kenapa? Kok tiba-tiba nanyain dia?"

"Gak papa, aku cuma mau tau doang, salah?"

"Nnggak, sabar ya, ini cuma setahun doang kok"ucap Azam sembari mengelus rambut Nadia.

"Iyah"ucap Nadia dengan senyum manisnya.

"Ouh ya, kamu belum pernah liat wajahnya?"

"No!"

"Gimana kalo cantikan dia dari pada aku?"

"Aku gak perduli"ucap Azam tersenyum sembari mengelus pipi Nadia.

"Umurnya juga masih muda loh"tambah Nadia.

"Aku gak perduli Nadia sayang!"

"Afah Iyah?"tanya Nadia dengan mata yang menyipit, dan Azam hanya mengangguk.

"Dia juga terpaksa menikah sama aku, and dia yang menginginkan perceraian ini setelah 1 tahun pernikahan"

"Why? Apa karna dia sama seperti kamu yang sudah mempunyai pilihannya sendiri?"

"Tau lah, tapi mungkin aja"

'mungkin benar, Dia tidak mau menikah karena sudah mempunyai pilihannya sendiri' batin Azam.

🌙🌙🌙

Jam sudah menunjukkan pukul 23.55 Azam duduk di meja makan dan melihat catatan dari Yara  yang dia taruh di meja makan.

go for a while (pergi sebentar)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang