Iruma dengan senyuman yang kali ini lebih terkesan tampan daripada manis seperti biasanya, menatap lurus tepat ke arah sang guru tanpa rasa gugup sedikitpun.
" Mewakili kelas khusus untuk meminta sebuah kelas baru, "
Callego melipat kedua tangannya, sedikit heran karena harus menghadapi si manis di hadapannya saat ini dengan tiba-tiba, meski dia menyukai kunjungan ini namun tidak dengan kehadiran para guru maupun murid lainnya yang juga harus menatap ke arah mereka.
" Apa yang kamu fikirkan, dengan membuat sebuah keributan di pagi hari dengan datang ke sini lalu dengan seenaknya membua permintaan tidak masuk akal seperti itu.?? "
Sejujurnya Callego tidak ingin bersikap keras seperti saat ini, namun para guru yang lain sedang memperhatikan, mau tidak mau dia harus bersikap layaknya guru, meski di dalam perasaan Callego dirinya berharap Iruma tidak akan membencinya.
Untuk hampir 30 menit berlalu, perdebatan terus terjadi yang mana membuat Iruma rasanya sedikit kesal dan malah meninggikan suaranya di hadapan sang guru, hingga akhirnya dirinya meminta "Royal One " untuk menjadi pengganti dari kelasnya saat ini.
Karena merasa si manis kali ini sangat keras kepala, akhirnya dirinya memilih memberi sebuah syarat yang cukup merepotkan, yaitu meminta semua tanda tangan pengurus yang ada di sekolah ini, tanpa terkecuali.
Syarat itu pun di setujui oleh Iruma, bagi dirinya syarat apapun itu akan di lakukan, asal dirinya dan teman sekelasnya bisa mendapatkan kelas baru, di lain sisi ' Royal One ' adalah sesuatu yang pantas untuk di rebutkan.
Berbagai cara dan trik di lakukan oleh semua murid dari kelas khusus, untuk dapat mengumpulkan tanda tangan dari setiap pengurus sekolah, meski itu terkesan licik, namun bukankah iblis memang harus licik.
Hingga tanpa ada yang menyadari, sebenarnya Iruma bertemu dengan Callego secara diam-diam, Callego yang saat ini tengah memeluk erat tubuh mungil Iruma pun menatap tajam ke arah mata tersebut.
" Iruma... Kenapa kamu harus melakukan hal seperti itu.? Apakah harus kelas Royal One yang kamu inginkan, tidak bisakah menggantinya.?. "
Irumah menyentuh perlahan wajah Callego dan tersenyum dengan lembut,
" Call... Jika dirimu tidak ingin memberikan kelas itu untukku, baiklah. Bisakah kamu melepaskan pelukan ini.?? "
Iruma dengan mode pemberontaknya benar-benar sangat sulit di kendalikan, apa-apaan tingkah si manisnya saat ini. Melepaskan pelukan.? Jangan harap, kapan lagi dirinya dapat memeluk bocah mungil ini tanpa gangguan.
Tingkah menggoda Iruma benar-benar mampu membuat Callego di ambang kesadaran untuk berfikir jernih, Iruma saat ini lebih dari tingkah iblis penggoda yang lain, dirinya terjerat tanpa dapat melawan.
Iruma tau, Callego tidak akan pernah menolak dirinya. Perlahan Callego mendekatkan wajahnya kepada Iruma dan mulai mengecup bibir mungil tersebut, dan mengangkat tubuh mungil itu agar tidak dapat melarikan diri dari cengkramannya.
Hingga batas waktu yang di janjikan pun akhirnya harus di hadapi, sekali lagi Iruma harus berhadapan dengan Callego di ruang guru, namun kali ini denga. Beberapa tumpukan kertas yang telah di tanda tangani oleh semua guru yang mengajar di sekolah tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Iruma-Kun
Fanfictionseperti biasa saya akan menulis cerita bergenre boys love, dan kali ini karakter berasal dari anime " Mairimashita iruma-kun "