Tak terasa waktu pembelajaran cepat berlalu, kini saatnya para siswa beristirahat. Setelah diistirahatkan oleh guru, tentu saja semua nya pada berlarian keluar, ada yg kekantin, ke lapangan, dan tempat lainya yang terletak di disekolah mereka yang luas.
"Reyhan, gue duluan ke kantin sama Rafael ya"kata Bintang lalu menepuk bahu Reyhan yang tegap saat ia membaca buku.
"Hmm"balas Reyhan singkat, dengan sedikit anggukan.
Lalu Bintang & Rafael pergi ke kantin.
"Bintang .."panggil Rafael, lalu Bintang melirik ke arah Rafael yang ada dipinggirnya seraya terus berjalan.
"WOYY MINGGIR-!!"Teriak seorang gadis tepat membawa 1 kardus yg dipenuhi dengan buku yang menumpuk hingga menutupi wajahnya, ia bertabrakan dengan Bintang yang tak liat liat ketika berjalan.
"ARGHH-!!"Pekik gadis itu lalu dirinya terjatuh ke lantai dengan buku buku yang berhamburan, lantas segera gadis itu memunguti buku yang bertebaran disekitarnya.
"Hey.. kamu gapapa kan, maaf saya gak senga-"kata Bintang terpotong saat melihat wajah gadis itu, ternyata dia Cahaya.
"Inem... ehh.. Cahaya"kata Bintang. "Lo, ckk.. lo tu punya mata gak si?tadi nabrak gue sekarang nabrak gue lagi"ketus Cahaya kesal.
"Kalian berdua... udah saling kenal?"tanya Rafael.
"BELUM.. CUMA TAU NAMANYA DOANG, MAU APA-?"balas Cahaya dan Bintang secara bersamaan.
"Ciee... barengan, mending gue ke kantin duluan deh, daripada kelamaan matung disini, bye"kata Rafael lalu pergi.
"Ckk.. awas aja lo Rafael"gumam Bintang.
"Kok lo malah berdiri terus?, bantuin dong"kata Cahaya lalu Bintang membantinya memunguti buku tersebut.
"Udah biar gue yang angkat, lo keknya gada tenaga"kata Bintang dengan nada mengejek.
BUGHH..
Satuha hantaman dari Cahaya melayang tepat ke pipi mulus Bintang . "Dih.. lo ngatain gue gada tenaga ya?"kata Cahaya menatap tajam Bintang.
"Aww.. sakit tau"ringis Bintang kesakitan. "Udah mending sekarang lo pergi aja deh, biar gue yang angkat ini"kata Cahaya lalu mengangkat buku buku itu, ia pun segera pergi.
"Cantik.. tapi galak"kata Bintang tersenyum lalu ia memutuskan untuk ke taman sekolah.
Sesampainya di taman sekolah, ia duduk di kursi yang terletak dibawah rindangnya pepohonan.
Lalu terlihat Cahaya datang dengan kotak obat di tanganya, Cahaya menghampiri Bintang dan duduk disebelahnya.
"Ngapain lo kesini?"tanya Bintang. "Udah lo diem, gak usah banyak cing cong"kata Cahaya lalu mengobati pipi Bintang yang lebam karenanya.
"Maaf Bi, tadi gue gak sengaja, maaf banget gara gue pipi lo jadi lebam, sakit gak?"tanya Cahaya, ia terlihat panik.
Bintang kaget dengan perlakuan dari Cahaya.
Ia tak menyangka ternyata Cahaya care terhadapnya."Lo walaupun galak, tapi care ya"kata Bintang tersenyum.
Cahaya pun mencubit pinggang Bintang. "Arghh.. sakit .. Aya"Ringis Bintang.
"Eh Bi, lo kelas berapa?"tanya Cahaya. "Kelas 12 Ips, emangnya lo mau ngapain hah?"tanya Bintang.
"Lo mau jadi apa?, ngambil jurusan ips?"tanya Cahaya. "Kepo"kata Bintang . "Ih.. nyebelin ya ni anak"gumam Cahaya.
"Udah ah, gue mau ke kantin aja, daripada disini sama lo"kata Cahaya lalu berdiri. "Ikut, kita bareng aja ke kantin"kata Bintang. "Yaudah ayo"kata Cahaya pergi.
**
"Dia berani beraninya deketin Bintang.
Caper lagi, lo pikir lo bisa caper gitu
Sama Bintang?, kalo lo ngelunjak
Awas aja"Gumam seorang gadis dari kejauhan
Yang mengawasi Cahaya dan Bintang.__
To Be Continue
KAMU SEDANG MEMBACA
CAHAYA BINTANG
Teen FictionInilah kisah cinta dari Cahaya dan Juga Bintang, yang bersatu untuk berpisah.