Bab 8

57 6 1
                                    

akhirnya kami sampai didepan rumahnya

"ayo masuk dulu ji"


"aku langsung pulang saja ya"


dia mengerucutkan bibirnya



"masuklah nanti kamu sakit, besok kita ketemu lagi"


"nanti aja ya perginya tunggu hujannya reda"


"masa aku masuk kerumahmu basah basah gini"

"kan aku juga basah ji"


"kalo aku ikut masuk kerumahmu, kamu ga bakal istirahat lagian juga aku pake baju siapa kalo masuk , masapake daleman kamu juga kan ga mungkin"



"iya juga sih tapi ji"


"usst udah kan nanti besok ketemu lagi"


dia mengembungkan pipinya
lucu sekali


"dadah liaa"


"hati hati ji"


aku tersenyum
hujan semakin deras
hatiku menghangat meskipun tanganku sudah bergetar memegang stang motor

Verlies. (Lengkap✅) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang