Junseo duduk disebuah Cafe, bersama Asahi. Rencananya Mashiho akan datang, tapi katanya dia sakit perut karena ditantang sepupunya makan 5 cup samyang pedas, sepupu yang sadis.
Tujuan mereka datang kesini, adalah untuk membahas kemalangan-kemalangan yang terjadi pada teman-temannya. Junseo sendirilah yang meminta mereka.
"Jadi, lo mau bahas apa?" Asahi to the point dia bukan orang yang suka basa-basi.
Junseo menyeruput jusnya, lalu mendongak. "Gini, gue merasa ada kejanggalan sama kematian Hyunsuk."
Asahi masih dengan ekspresi datarnya, satu alisnya terangkat.
"Maksudnya?"
"Kematian dia itu mendadak banget, terus keluarganya nggak ngebolehin kita ngeliat pemakamannya, apa nggak aneh?" Ucap Junseo. Tidak ada respon dari Asahi, tapi diam-diam pemuda itu juga membenarkan hal itu.
"Gue rasa ada yang disembunyikan sama pihak keluarganya."
"Tapi, mau bagaimana pun mereka pasti punya alasan untuk hal itu." Balas Asahi, sambil mengotak-atik kameranya.
Junseo mengangguk, orang tua Hyunsuk pasti punya alasan kenapa mereka tidak dibolehkan melihat pemakaman, karena gabut mungkin (?)
"Oh iya, lo kayaknya nggak sadar sesuatu deh." Gumam Asahi pelan, namun masih dapat didengar karena jarak mereka yang tidak terlalu jauh.
"Nggak sadar sesuatu gimana?"
"Kematian Hyunsuk itu secara nggak langsung membuat kasus tabrak lari Wonjin itu dikesampingkan sama kita,"
*****
| Jae, lo dimana?
Dirumah, emangnya kenapa? |
| Tunggu gue dirumah lo, ada sesuatu yang harus kita bicarakan.
Jaehyuk menatap layar ponselnya, yang menampilkan chatting—nya dengan seseorang.
"Ck, aneh banget. Biasanya juga langsung kerumah," Tak lama, orang yang ditunggunya datang.
"Mau dibuatin mi—"
"Ngaku lo Jaehyuk, lo kan yang ngasih tau rahasia gue ke Seungmin?!"
"Buk—"
"Halah! Banyak alasan lo!"
"Jeong—"
"Kenapa? Kenapa lo kasih tau rahasia gue?! Lo tau kan bahaya nya kalau rahasia itu sampai ke telinga orang lain!!!"
"Bukan gitu! Lo salah paham!"
"Gue nggak Cepu kedia tapi ke Sungchan, gue tau gue salah karena ingkar janji."
"Kalau lo kasih tau ke Sungchan, kenapa lo bilang Seungmin tau rahasia itu?!"
"Yang ngambil hpnya Sungchan itu Seungmin,"
Nah?! Loh apalagi ini?!
*****
Uhukk!...uhukk...
Seungmin tersedak saat memakan bakwannya, dengan cepat tangannya mengambil botol air mineral yang ada atas meja lalu meneguknya cepat.
"Duh, siapa sih yang nggosipin gue? Kurang kerjaan banget." Gerutu Seungmin.
"Hahaha, mampus lo kena kurma!" Ledek Mashiho, dia tertawa hingga terjungkal kebelakang kursi.
Seungmin mengelap ujung bibirnya yang sedikit belepotan. "Ck, bukan ditolongin malah ngetawain."
"Emang harus nolongin apa? Bantu keluarin bakwan dari tenggorokan lo? Najis!" Seungmin mendengus, lalu melempar tissue bekas tepat mengenai wajah Mashiho.
"Jorok lo!"
"Eh, lo beneran serius mau kerja sama dengan gue?"
"Ya iyalah."
"Oh, emang apa sih yang ngebuat lo pengen banget kerjasama bareng gue?"
Mashiho terdiam, apakah dia memberi tau Seungmin saja? Tapi Seungmin kan licik?
-------
Gabutzz!!
Setalah berabad-berabad ngga update karena kehilangan ide T__T
Aku jadi semangat buat nulis karena mata, vote + coment chapter sebelumnya naik 😫
Aaaa, makasihh buat kalian yang masih nungguin cerita ini walaupun ngga jelas😭
LOPE YOU😗
KAMU SEDANG MEMBACA
ABHORRENCE
Mystery / ThrillerBerawal dari kecelakaan yang terjadi pada salah satu temannya, Beomgyu dan teman-temannya mulai mendapatkan teror-teror dari seseorang mulai dari surat, bangkai tikus, bahkan sampai teror berdarah. Satu persatu temannya tewas karena teror-teror ters...