Heesung duduk dibibir tempat tidurnya sambil menatap foto-foto teman-temannya yang beberapa diambil secara candit. Sesekali ia tertawa sebab teringat moment-moment ketika foto itu diambil. Ada foto Guanlin dan Jaehyuk saling merangkul, foto itu diambil saat hari kelulusan sekolah menengah akhir, ada foto dirinya dan Chenle dengan wajah yang kotor karena krim. Hingga pada akhirnya, Heesung menemukan satu foto seseorang tengah berdiri diatas podium, ia menatap datar foto itu lalu mengoyaknya menjadi potongan kecil kemudian membuangnya ketempat sampah.
"Itu lebih baik, hahaha!"
*****
"Chan, lo pernah kepikiran ngga kalo pelaku pembunuhan Hyunsuk itu salah satu dari kita?" Sungchan menoleh pada Daehwi yang ada disampingnya.
"Nggak mungkinlah, kita udah temenan sejak SMA."
"Jangan terlalu percaya, Chan. Memang kita udah temenan dari SMA tapi apa lo pikir kita saling terbuka satu sama lain? Setiap kita pasti punya rahasia termasuk lo dan gue."
Sungchan terdiam mendengar penjelasan Daehwi, dia membenarkannya. Mustahil jika tidak ada rahasia diantara mereka, bukan?
"Kenapa lo bisa punya dugaan yang kayak gitu?"
"Emang kalau lo pernah dibuat sakit hati sama orang lain apa nggak terlintas diotak lo pengen ngebalas dia?"
Bahkan sebelum Daehwi menduganya pun si pelaku tersebut memang ada diantara mereka.
*****
Sungchan, Jaehyuk, Asahi dan Daehwi sedang berada dirumah Wonjin. Iya, Wonjin sudah diperbolehkan pulang karena kondisinya sudah membaik, ibunya pun sampai terkejut mendengar itu.
"Wah, makin hari makin ganteng aja lo, jin." Celetuk Daehwi berniat bercanda.
Ucapan itu sontak membuat teman-temannya menoleh, menatapnya terkejut. "Gue cuma bercanda kali, gue juga masih lurus, masih menyukai lawan jenis."
"Ambigu anjir." Ucap Sungchan, otaknya sudah traveling kemana-mana.
Wonjin terkekeh geli, ada-ada aja. "Kalau suka juga nggak apa-apa, hahaha."
Jaehyuk bergidik ngeri, lalu berbisik pada Asahi, "gila, efek kejedot stir mobil ampuh banget, sampai-sampai orang sewaras dia bisa gitu."
"Gue denger ya."
Daehwi tertawa terbahak-bahak melihat ekspresi wajah temannya itu, sungguh menyebalkan dimata Wonjin.
Tetapi, seketika tawa Daehwi berhenti ketika melihat sesuatu jendela ruangan.
Teman-temannya yang menyadari itu pun menatap Daehwi bingung. "Oi, lo kenapa?"
Tak ada jawaban, matanya masih terfokus pada sesuatu.
Mereka pun mengikuti arah pandangan Daehwi, tubuh mereka sontak melemas.
Di jendela, terdapat seekor bangkai tikus yang penuh luka sayatan, perutnya terbelah dan menampakkan isinya, tak hanya itu, disampingnya terdapat sebuah surat yang ditulis dengan darah.
Say goodbye to serenity, hihihi.
"KOK TULISAN ITU LAGI?!"
*****
"Jadi disamping bangkai tikus itu ada suratnya?" Daehwi mengangguk, sebagai orang pertama yang menyadari hal itu.
"Sebelum ini ada ngga orang yang masuk kekamar?" Heesung, Guanlin, Junseo, dan Beomgyu datang karena ditelfon oleh Jaehyuk.
"Enggak, cuma kita, orang tuanya Wonjin belum balik." Jawab Sungchan.
Beomgyu mengangguk-angguk, "berarti yang punya kesempatan untuk menaruh tikus itu disana cuma kalian berlima."
"Lo curiga sama kita?" Sentak Daehwi.
"Ya, kalau nggak ada orang lain selain kalian yang datang kerumah ini, siapa lagi?"
Merasa sebentar lagi akan terjadi perdebatan, Heesung buru-buru menengahi, "udah-udah, lebih baik kalian bersihin bangkainya,"
"Eh, suratnya mana?" Tanya Guanlin, dia teringat tadi Sungchan sempat menyebut surat.
"Tuh, sama Junseo." Jawab Daehwi, sambil menunjuk Junseo yang sedang melamun dengan surat berdarah yang ada ditangannya.
"Heh! Jangan ngelamun cantik! Nanti kesurupan!" Omel Beomgyu.
"Si Jaehyuk masih dikamar mandi?" Tanya Heesung, pasalnya setelah masuk kekamar mandi karena muntah tadi, Jaehyuk tidak kunjung keluar.
Beomgyu mengidikkan bahunya tanda tidak tau.
Sementara itu Asahi sedari tadi hanya duduk disofa sambil memperhatikan gerak-gerik seseorang, yang sedang dia awasi.
———
Klo ada typo mohon maafkan, aku langsung publish tanpa dikoreksi.
Oh iya ada yang sudah menebak / curiga sama seseorang?
Clue untuk pelaku : 3
:)<
KAMU SEDANG MEMBACA
ABHORRENCE
Mystery / ThrillerBerawal dari kecelakaan yang terjadi pada salah satu temannya, Beomgyu dan teman-temannya mulai mendapatkan teror-teror dari seseorang mulai dari surat, bangkai tikus, bahkan sampai teror berdarah. Satu persatu temannya tewas karena teror-teror ters...