[🦋] 𝐊𝐢𝐭𝐭𝐞𝐧🐈

1.2K 83 10
                                    

Happy Reading.


"Haru! Lihat deh, kucing nya lucu banget." Pekik Junghwan sambil mengangkat kucing itu

Haruto meringis kecil pas lihat Junghwan angkat anak kucing yang kotor itu, "Dek. Jangan di angkat kayak gitu! Kalau kucing nya bawa penyakit gimana? Liat tuh, kotor." Katanya

"Tapi kucing nya lucu Haru! Aku bawa pulang ke apartemen boleh yah? Ini kalo di mandiin bakalan cantik bulunya," Kata Junghwan sambil natap Haruto

Haruto justru geleng kuat, "Ngga! Ngga usah bawa anak kucing nya ke apartemen. Udah ayok, katanya mau cepet-cepet pulang." Ajak Haruto

Ngomong-ngomong, mereka ini habis pulang dari kampus. Kampus Haruto & Junghwan samaan, tapi bedanya cuma di fakultas nya aja.

Sekarang ini mereka mau ke arah jalan. Tapi pas mau pulang Haruto sengaja mampir dulu ke minimarket buat beli minum, eh pas balik dari minimarket dia malah nemuin Junghwan yang lagi ngomong sama anak kucing.

Padahal sebelum dia masuk ke minimarket, dia udah nyuruh Junghwan buat tunggu dia di dalam mobil aja. Ngga usah keluar, nanti takutnya Junghwan di godain.

Junghwan nunjukin muka sedih nya ke Haruto, antara kasihan sama ngga tega sih liat muka Junghwan kayak gitu. Junghwan bener-bener kayak anak kecil sekarang ini.

"Ayolah.. Haru.. aku janji bakalan jagain sama ngurus anak kucing ini. Beneran deh, sumpah." Junghwan

Haruto geleng kepala, dan itu sukses buat muka nya Junghwan jadi murung. Haruto tuh bukannya apa-apa, cuman dia takutnya kucing itu bakalan mati waktu di urus Junghwan.

Dia bener-bener masih inget, satu tahun yang lalu. Pas Junghwan masih kelas 12 dan dia baru masuk kuliah, sebagai hadiah kenaikan kelas Junghwan, Haruto hadiahi anak kucing buat Junghwan.

Berharap banget Junghwan bisa ngurus itu anak kucing. Eh, pas empat bulan kemudian kucing nya mati karena ngga sengaja ke injek sama Junghwan.

Alhasil lah Haruto kapok kasih kado peliharaan ke Junghwan.

"Ngga ya dek, ayok sekarang kita pulang." Ajak Haruto

Junghwan geleng-geleng kepalanya, nolak ajakan Haruto ini anak ceritanya. "Mau bawa anak kucing nya ke apartemen Haruto! Ngga mau tau pokoknya mau di bawa!" Seru Junghwan

Haruto menghembuskan nafasnya, tolong sabarin Haruto Ya Tuhan. Dia lagi ngga mau marah-marah, capek banget. Udah cukup marah-marah nya pas di kampus aja.

"Okay!" Final Haruto

Junghwan berpekik riang, muka nya bener-bener nunjukin ke senangan. "Dengan satu syarat," Ucap Haruto

Junghwan mengangguk, "Apapun syaratnya aku bakalan turutin!" Katanya

"Jangan buat dia kayak tahun lalu lagi. Urus yang bener, kasih makan yang teratur. Mandiin setiap hari, terakhir. Aku ngga mau ada bulu kucing di ruang tengah sama di ruangan lainnya." Katanya

Junghwan senyum lebar, "Siap! Itu semua bakalan aku lakuin buat Haru! Hehe, makasih Haruto. Makin sayang sama Haru deh kalau kayak gini," Katanya

Junghwan menukik bibirnya ke bawah, "Tapi Haru. Kita kan ngga punya mam nya kucing, gimana dong? Terus juga, kita ngga punya kandang buat kucingnya. Kamu kan udah buang kandang punya si Oren," Cicit Junghwan

Haruto menghela nafasnya, "Gini aja deh. Kita jangan dulu pulang, kita mampir dulu ke toko hewan buat beli makanan, sama kandang buat kucing nya." Jawab Haruto

"Tapi kucing nya kotor Haru," Cicit Junghwan

Haruto mendesah kesal denger cicitan Junghwan, "Ya terus kamu mau nya gimana dek?" Haruto

"Kita pulang dulu aja ke apartemen, kita bersih-bersih dulu. Aku juga mau mandiin kucing nya, habis itu kita ke toko hewan. Gimana?" Junghwan

Haruto mengangguk meng-iyakan. "Terserah kamu dek, cepetan masuk mobil. Panas di sini tau." Dengus Haruto

"Ih, Haru kok ngga sabaran begitu? Ya tunggu bentar." Katanya

Nah, sesuai yang tadi Junghwan bilang nih teman-teman. Mereka berdua pulang dulu ke apartemen, pintu apartemen itu dibuka sama Haruto. Junghwan ada dibelakang dia, masih nge gendong anak kucing.

"Dek, suruh anak kucing nya buat diem." Suruh Haruto pas masuk ke apartemen dan ganti sepatu nya sama sendal

Junghwan pun sama, bibirnya menukik kebawah. "Dia kan memang gitu Haru, ngeong terus. Ngga mungkin kan kalo kucing nya nge gonggong?" Polos Junghwan

"Aku mandi duluan kalo gitu," Haruto

"Terus aku gimana? Kucing nya gimana?" Junghwan

"Lho? Kamu mau mandi bertiga gitu? Sama kucing ini? Dek, jangan ngada-ngada dong." Haruto

"Hehe, Haru mau kan?" Junghwan

"Ngga mau." Tolak Haruto

"Ih, kok gitu? Yaudah, kita berdua aja. Kucing nya aku tahan dulu di kardus, bentaran aku mau ambil kardus di dapur. Haru tolong pegang kucing nya ya, cuman sebentar doang." Junghwan

Haruto menerima anak kucing itu, "Ish. Kenapa juga Junghwan harus nemuin lu? Awas aja kalo lu boker sama kencing dimana-mana, gua usir dari sini." Lirih Haruto

"Dek! Cepetan kenapa!? Aku ngga tahan nih harus pegang kucing nya, bau got." Teriak Haruto

Junghwan menggerutu, mengambil anak kucing itu. "Haru bisa sabar ngga si? Dasar, mentang-mentang suka kebersihan pegang kucing aja ngga mau." Dengus Junghwan

"Dia kotor dek." Jawab Haruto

"Udah Haru, ayok kita mandi!" Ajak Junghwan menarik tangan Haruto menuju kamar

"Pelan-pelan nanti kejedot kayak tadi pagi." Peringat Haruto

Junghwan terkekeh kecil mendengar itu, Haruto perhatian dan Junghwan suka itu.

Junghwan bingung harus pilih yang mana, kandang buat kucing banyak banget. Udah gitu warnanya juga warna-warni, lucu-lucu

Junghwan majuin bibirnya itu, kepalanya dia tolehkan ke Haruto yang ada dibelakang nya. "Haru, aku bingung harus pilih kandang yang mana." Rengek Junghwan ke Haruto

"Warna kuning bagus," Tunjuk Haruto

"Ngga mau, warnanya buat silau mata aku." Junghwan

"Merah aja," Usul Haruto lagi

"Eung, ngga mau. Ngga suka warna merah," Junghwan

"Ngga usah beli kalo gitu," Katanya

"Haru jangan gitu, kalo warna biru bagus ngga ya? Atau mending warna oranye?" Junghwan

"Oranye aja," Haruto

Junghwan mengangguk, "Makanan nya udah kan Haru? Ayok kita bayar Haru, udah ini kita pergi ke restoran yah? Kan bentar lagi mau malam, sekalian makan malam. Yah Haru, yah?" Junghwan

Haruto mengangguk, membawa kandang dan makanan kucing itu, di susul oleh Junghwan di belakang yang nge gendong anak kucing yang tadi.

Keduanya keluar dari toko hewan itu, anak kucing itu juga udah di masukin kedalam kandang yang udah di beli sama mereka.

"Ayok ke restoran Haru." Ajak Junghwan

Haruto mengangguk. "Taruh kucing nya di kursi belakang," Titah Haruto

Junghwan nurut perkataan nya Haruto, "Ayok Haru. Aku udah laper banget,"

"Sabar dek." Lirih Haruto

Mobil mereka ninggalin toko hewan barusan.

~

Hei!

Wkwkwk, tanggapan kalian mengenai book ini?

Vote & komen nya jangan lupa ya anak-anak

LAGI MABOK HARUHWAN GUA TUHH

vita di ogni giorno | haruhwan✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang