Malam itu Yoongi dari kantor tidak langsung pulang tapi pergi ke bar, mungkin disana dia bisa minum sepuasnya dan meluapkan segala kekesalan dirinya, dia juga menyewa room di bar itu untuk menginap jika seandainya dia terlalu mabuk, karena ia tidak ingin eomma dan puteri kecilnya melihat kesedihan dan rasa frustasinya kehilangan Yura
"Double shot alcohol please" pintanya
Yoongi meneguk minuman alkohol tinggi itu berkali-kali, pikirnya begitu kacau, mencari solusi bagaimana menemukan Yura, dia sudah mencari kemanapun, mencoba meminta bantuan detektif tapi tak ada hasil, ini sudah lima hari Yura menghilang, depresi Yoongi semakin memuncak mengingat istrinya sedang hamil
"Apa aku egois memikirkan pekerjaan daripada keselamatanmu sayang" ucapnya lirih sambil mengacak rambutnya
Yoongi menghantam tenggorokannya dengan whiskey berkali-kali, tak terhitung berapa kali ia tersedak minuman keras itu, sekarang tenggorokannya terasa terbakar, semakin ia memikirkan Yura semakin hatinya terasa sakit
"Yura, bogoshipo" keluhnya dengan suara yang meronta lirih
Tak terasa air matanya jatuh begitu saja, ia merasa gagal menjadi suami, seharusnya ia tidak egois, tetapi kalau ia melepas pekerjaannya begitu saja bagaimana dengan nasib puterinya, itulah yang membuat Yoongi merasa sakit dan hampir sekarat, di satu sisi kalau meminta bantuan polisi dan menceritakan semuanya ia akan kehilangan pekerjaan, belum lagi ia akan di penjara karena ia melanggar hukum, karena tindakan ilegal yang ia lakukan akan membuatnya di hukum dengan pasal berlapis
Saat matanya sudah mulai tak bekerja dengan baik, terasa begitu pusing, bahkan ia hanya mampu duduk dan menenggelamkan kepalanya di atas meja, ia meminta bantuan salah satu staff di bar itu untuk mengantarnya ke room yang ia pesan
"Dengan saya saja, saya akan membantu anda" seorang wanita mengambil alih tubuh Yoongi
"Siapa anda?" tanya Yoongi sambil memfokuskan matanya yang sudah rabun karena konstran alkohol yang terlalu tinggi itu
Mata Yoongi benar-benar kabur dan hanya ada rasa sakit di kepalanya, tanpa penolakan Yoongi pergi ke room bersama wanita yang menawarinya bantuan
"Tuan, nomor berapa room anda"
"Aggh.. aku lupa, ambil saja kuncinya di sakuku"
"Baik tuan"
Mereka naik ke lantai paling atas, karena kamar yang Yoongi pesan di lantai 25, begitu sampai di room, wanita itu menidurkan tubuh Yoongi perlahan
"gomawo" ucap Yoongi sambil menutup matanya
"Yee tuan"
"Tuan, maaf saya akan membantu anda melepas sepatu anda"
Yoongi sudah tidak berkutik karena rasa mabuknya, wanita itu melepas sepatu Yoongi dan bahkan sekarang ia berani membuka kancing kemeja Yoongi
Wanita lancang itu membuka semua kancing kemeja Yoongi agar Yoongi lebih leluasa bernafas
KAMU SEDANG MEMBACA
Your Face Is Mine [✓]
Random°Dark romance° 𝐂𝐞𝐫𝐢𝐭𝐚 𝐢𝐧𝐢 𝐦𝐞𝐧𝐠𝐚𝐧𝐝𝐮𝐧𝐠 𝐮𝐧𝐬𝐮𝐫 𝐠𝐞𝐥𝐚𝐩 𝐠𝐮𝐥𝐢𝐭𝐚 𝐝𝐚𝐧 𝐤𝐚𝐥𝐢𝐚𝐧 𝐚𝐤𝐚𝐧 𝐛𝐚𝐬𝐚𝐡 𝐭𝐚𝐧𝐩𝐚 𝐤𝐞𝐡𝐮𝐣𝐚𝐧𝐚𝐧 🔞 𝐘𝐚𝐧𝐠 𝐛𝐞𝐥𝐮𝐦 𝐜𝐮𝐤𝐮𝐩 𝐮𝐦𝐮𝐫 𝐡𝐚𝐲𝐮𝐤 𝐬𝐞𝐠𝐞𝐫𝐚 𝐠𝐚𝐝𝐚𝐢𝐤𝐚𝐧, 𝐛�...