1

945 46 1
                                    

You can't publish my story on another website without my permission because thinking about the plot is difficult that I even stay up all night

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

You can't publish my story on another website without my permission because thinking about the plot is difficult that I even stay up all night.

Tidak boleh publikasikan ceritaku di website lain tanpa seizinku karena memikirkan alur cerita itu sulit sekali bahkan aku sering begadang.

Happy reading

🍁 Sifat sanemi dan shouyo

Aku baru saja pulang sekolah bersama kyogo. Dia menjemputku padahal aku tidak apa-apa pulang sendirian. Dan semua saudaraku juga sama mereka dijemput kyogo.

Tiba di rumah ada shizu menunggu kehadiran kami semua di depan rumah. Aku dan sanemi menarik kerah baju kyogo agar tidak mendekati shizu.

"Touchan adikku sudah banyak ya!" Protesku.

"Tambah satu lagi saja." Ucap Kyogo.

"Kau melanggar janjimu bodoh!" Kesal Sanemi.

"Punya dua anak kembar menyebalkan sekali." Keluh Kyogo.

"Genya bawa semua adik masuk ke dalam dan amankan kaachan." Ucapku.

"Laksanakan!" Pekik Genya.

Genya langsung membawa semua adik ke dalam rumah. Sementara aku dan sanemi saling tatap setelah itu langsung mendorong kyogo.

"Kurang ajar kalian berdua!" Kesal Kyogo.

"Begini touchan. Adikku sudah enam. Jadi stop membuat anak lagi." Ucapku.

"Hey touchan mau agar saat tua nanti rumah ini ramai oleh teriakan anak-anak kalian!" Protes Kyogo.

"Gila." Ucap Sanemi.

"Shouyo nasihatin kakakmu tuh!" Pekik Kyogo.

"Malas." Ucapku.

Sanemi pergi begitu saja sementara kyogo mendekat kearahku merasakan firasat buruk aku langsung berlari menyusul sanemi. Di kamarku aku tiduran menatap langit kamarku. Aku melirik sanemi yang menurutku sedikit berubah.

"Kau berubah niisan." Ucapku.

"Aku tidak berubah bodoh!" Pekik Sanemi.

"Aku dan semuanya memang terbiasa akan suara kerasmu itu, tapi perlahan-lahan kau menghindari semua adik kita sanemi." Ucapku.

"Sok tahu kau!" Pekik Sanemi.

"Ya terserahlah." Ucapku.

"Aku akan bekerja dulu." Ucap Sanemi.

"Padahal touchan melarangmu." Ucapku.

"Kau juga sama bodoh!" Pekik Sanemi.

"Hahahaha." Tawaku.

Aku tertidur sementara aku dengar suara pintu kamarku terbuka. Sanemi pergi bekerja sementara aku santai saja. Memang aku dan sanemi bekerja tapi dengan cara yang berbeda.

✔️ Shinazugawa Sanemi Twins (oc male reader)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang