1

736 72 15
                                    

You can't publish my story on another website without my permission because thinking about the plot is difficult that I even stay up all night

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

You can't publish my story on another website without my permission because thinking about the plot is difficult that I even stay up all night.

Tidak boleh publikasikan ceritaku di website lain tanpa seizinku karena memikirkan alur cerita itu sulit sekali bahkan aku sering begadang.

Happy reading

🍁Sifat hitoka dan kenta

Aku menarik koper yang kubawa lalu mengedor pintu di depanku beberapa kali. Kulihat ada ibuku madoka tersenyum manis padaku. Aku memeluk tubuh madoka sangat erat karena sudah lama tidak bertemu dengannya.

"Tumben sendirian ayahmu kemana?" Tanya Madoka.

"Touchan masih ada urusan bisnis di berlin." Ucapku.

"Ya sudah ayo masuk ke dalam." Ucap Madoka.

Aku menarik koperku. Aku memang sering ikut urusan bisnis bersama ayahku walaupun kadang aku merengek tidak mau. Aku saat ini bahkan kabur dari ayahku karena malas ke berlin.

Madoka menunjuk kamarku dan aku tersenyum akan hal tersebut. Aku membuka kamarku tidak jauh berbeda seperti yang kutinggalkan dua tahun lalu. Aku tertidur begitu saja di kasurku lelah melakukan perjalanan cukup jauh.

Aku terbangun karena merasakan suara yang amat kukenal. Aku mendobrak pintu kamarku membuat dia kaget akan tindakanku.

"Eh kenta?!" Kaget Hitoka.

"Hehe kejutan untuk neechan." Tawaku.

Hitoka tersenyum dan aku langsung memeluk tubuh hitoka sangat erat. Aku menaruh kepalaku di kepala hitoka dia sangat pendek jadi aku sedikit pegal apabila menaruh kepalaku di pundaknya.

"Neechan darimana saja?" Tanyaku.

"Aku akan menceritakan sesuatu padamu tapi lepaskan pelukanmu dulu." Ucap Hitoka.

"Ok." Ucapku.

Aku melepaskan pelukan dari hitoka. Aku ke dapur karena perutku berbunyi dan mengambil makanan beku di kulkas lalu memasukkan ke dalam microwave.

Aku memakan dengan tenang setelah selesai aku ke kamar hitoka. Aku mengetuk beberapa kali pintu kamar hitoka aku takut kalau asal membukanya hitoka sedang membuka baju.

"Neechan berganti baju tidak?" Tanyaku.

"Tidak masuk saja ken." Ucap Hitoka.

Aku masuk ke kamar hitoka dan melihat dia menggambar sesuatu entah apa itu. Aku melihat intens gambar yang dibuat oleh hitoka.

"Neechan membuat apa?" Tanyaku.

"Ah bukan apa-apa." Ucap Hitoka menutup gambarnya.

"Gambar neechan bagus seperti punya kaachan." Ucapku.

"Kenta boleh aku meminta pendapatmu?" Tanya Hitoka.

"Tentu aku akan mendengarkan hal yang mengganjal di hati neechan." Ucapku.

"Kaachan mengatakan apabila aku ragu tidak perlu maksimal melakukan hal ini." Ucap Hitoka.

"Neechan jadi manager klub, kah?" Tanyaku.

"Darimana kenta tahu?" Bingung Hitoka.

"Aku pernah ikut eskul bandminton di amsterdam, dan disana ada manager yang akan mengurus segala keperluan pemain." Ucapku.

"Ya aku menjadi manager klub voli putra di sekolahku karena kupikir aku tidak memilih eskul apapun di sekolah." Ucap Hitoka.

"Ucapan kaachan benar apabila neechan tidak suka akan hal ini tinggalkan saja." Ucapku.

"Awalnya aku berpikir begitu tapi ternyata disana nyaman kenta." Ucap Hitoka.

"Kalau begitu lanjutkan dan segera meminta bantuan kaachan tentang hal yang dikerjakan oleh neechan." Ucapku.

"Terimakasih kenta telah mendengarkan keresahanku." Ucap Yachi.

"Tidak masalah. Aku saudaramu jadi semestinya kita saling bertukar pikiran." Ucapku.

"Kabur dari touchan?" Tanya Yachi.

"Iya aku malas ke kota berlin. Aku ingin sekolah di jepang saja." Ucapku.

"Semoga touchan tidak marah besar padamu kenta." Ucap Hitoka.

"Kalau ngamuk nanti aku benar-benar menghilang tidak akan terlacak sama sekali." Ucapku.

"Sekolah dimana?" Tanya Hitoka.

"Di sekolah yang sama seperti neechan." Ucapku.

"Berarti bisa saja kita satu kelas." Ucap Hitoka.

"Neechan kelas apa sih?" Tanyaku.

"1-5." Ucap Hitoka.

"Kayaknya aku dibawah itu." Ucapku.

"Memang pelajaran biologi masih dibenci?" Tanya Hitoka.

"Aku malas membahas organ-organ dalam manusia itu membuatku tidak nafsu makan." Ucapku.

"Saat pelajaran biologi berarti sering bolos?" Tanya Hitoka.

"Iya. Setelah itu touchan datang ke sekolah untuk memarahiku." Ucapku.

"Eh wajahmu kenapa?!" Kaget Hitoka.

"Argh neechan aku ingin muntah!" Pekikku.

Aku langsung berlari keluar kamar hitoka. Aku memuntahkan makananku ke toilet dan terduduk diam dekat toilet. Aku sangat takut dengan darah ada trauma tentang hal tersebut dan organ dalam manusia. Aku mengatur nafasku merasakan semua oksigen berkurang.

Hitoka mendekat lalu menghapus bekas muntahku tanpa rasa jijik dan aku memeluk leher hitoka sangat erat. Trauma itu masih saja membayangiku membuatku kesal.

🍁 Berbeda

Yac Twins

~ 28 Desember 2022 ~

~ 28 Desember 2022 ~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(penampilan kenta)

nama : yachi kenta
umur : 15 tahun
tinggi : 175 cm
ulang tahun : 04 September
like : sayuran, daging sapi, salad, dan pelukan hitoka
dislike : darah
sifat : jujur, tengil, menyebalkan, tukang ancam dan suka berkelahi

Aku suka kebebasan dan akan menghajar setiap orang yang membenciku. (yachi kenta)

request dari hinata_s21 Ichiouy

✔️ Yachi Hitoka Twins (oc male reader)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang