4

305 40 0
                                    

You can't publish my story on another website without my permission because thinking about the plot is difficult that I even stay up all night

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

You can't publish my story on another website without my permission because thinking about the plot is difficult that I even stay up all night.

Tidak boleh publikasikan ceritaku di website lain tanpa seizinku karena memikirkan alur cerita itu sulit sekali bahkan aku sering begadang.

Happy reading

💝 Yachi tahu

Latihan seperti biasa dan sedikit berkurang karena menghadapi ulangan. Aku yang akan ke kelas kenta tidak menemukan keberadaan dia dimanapun.

Aku melupakan kalau hari ini pelajaran biologi pasti kenta tidak menyukai itu. Aku menuju ke toilet ternyata dugaanku benar kenta disana bahkan baru keluar dari toilet.

"Hah neechan hah." Ucap Kenta.

Kenta langsung memeluk leherku sangat erat dia terlihat pucat sekali wajahnya. Aku melepaskan pelukan kenta, dan membopong tubuh kenta menuju ke ruangan uks untuk mengobati kening kenta yang terus saja mengeluarkan darah.

Kenta duduk di lantai uks membuat aku mudah mengobati kening kenta. Kenta hanya diam tapi wajah dia tampak tertekan.

"Neechan darah." Cicit Kenta.

"Keningmu tidak mengeluarkan darah lagi. Jadi semuanya aman kenta." Ucapku.

Aku selesai mengobati luka di kening kenta. Kenta menatapku sejenak lalu menundukkan kepalanya tidak ada wajah ceria kenta seperti biasanya.

"Kenta bukan pembunuh. Paman salah paham akan hal itu kan bukti mengatakan kematian kakak sepupu kita karena ulah penculik itu." Ucapku mengelus surai rambut kenta.

"Neechan percaya kenta bukan pembunuh?" Cicit Kenta.

Aku berjongkok di depan kenta yang menangis dalam diam. Kenta dituduh membunuh oleh salah satu keluarga kami membuat kenta tidak mau berkumpul saat keluarga besar mengadakan acara tertentu. Kenta dan kakak sepupuku diculik oleh orang yang ingin menjatuhkan keluarga kami, tapi kakak sepupuku tiada karena tidak kuat akan siksaan dari para penculik, sementara kenta terguncang mentalnya dan trauma mengenai darah.

"Kenta masih kecil saat itu bahkan belum genap berumur tujuh tahun. Mana bisa membunuh seseorang yang kamu sayangi." Ucapku.

"Neechan kita pulang." Cicit Kenta.

"Kenta kuat berjalan?" Tanyaku.

"Sedikit pusing saja." Ucap Kenta.

Aku memeluk tubuh kenta dan dia meletakkan kepalanya di pundakku. Aku bisa merasakan bahuku sedikit basah membiarkan kenta menangis dalam diam.

"Neechan telepon touchan dulu ya." Ucapku.

"Iya." Ucap Kenta.

Aku menghubungi takeshi agar segera tiba disini. Takeshi mengambil cuti selama dua bulan di rumah masalah pekerjaan dia serahkan kepada yang lain. Aku mendengar suara dengkuran halus pasti kenta tertidur.

Pintu ruangan terbuka disana ada takeshi sendirian madoka masih ada urusan pekerjaan yang tidak bisa ditinggalkan. Takeshi menggendong kenta di punggungnya dan aku mengikuti takeshi yang duluan berjalan.

Di rumah aku memberitahu tentang keadaan kenta kepada takeshi. Takeshi mengganggukkan kepalanya mengerti tentang hal tersebut.

"Alasan touchan memaksa adikmu ikut setiap perjalanan bisnis adalah untuk melupakan tentang trauma dia." Ucap Takeshi.

"Tapi perlahan-lahan itu jarang terjadi touchan." Ucapku.

"Touchan harap di masa depan akan ada orang yang menerima adikmu apa adanya." Ucap Takeshi.

"Tadaima kaachan pulang." Ucap Madoka.

"Okaeri kaachan." Ucapku.

"Okaeri sayang." Ucap Takeshi.

"Kukira sudah kembali bekerja." Ucap Madoka.

"Aku izin libur." Ucap Takeshi.

"ARGH!"

Teriakan kenta membuat kami semua langsung menuju ke kamar kenta. Saat membuka pintu disana kenta membenturkan kepalanya ke dinding. Takeshi menghentikan tindakan kenta dan kenta histeris melihat darah menetes.

"Putraku tutup matamu." Ucap Madoka.

"Hiks darah tidak suka hiks." Tangis Kenta.

Kenta akhirnya pingsan karena tidak mau melihat darah. Takeshi menghubungi dokter untuk datang ke rumah setelah membaringkan kenta di kasurnya kembali.

Ulangan selesai walaupun hasil kurang memuaskan bagi hinata dan kageyama karena mereka gagal. Jadi mereka berdua terpaksa mengikuti ujian susulan agar bisa ikut ke tokyo. Kenta pulih walaupun masih ada plester di keningnya yang tertutup topi yang dia gunakan. Kenta meminta kepada pelatih untuk menumpang sampai tiba di perbatasan kota tokyo saja.

Di bus kenta sendirian di belakang karena kursi sudah berpasang-pasangan dan aku bersama kiyoko. Aku melirik kearah kenta yang menutup matanya.

💝 Kenta itu masih trauma akibat kejadian dulu

Yac Twins

~ 21 Januari 2023 ~

Double update minggu ini

✔️ Yachi Hitoka Twins (oc male reader)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang