5

259 35 7
                                    

You can't publish my story on another website without my permission because thinking about the plot is difficult that I even stay up all night

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

You can't publish my story on another website without my permission because thinking about the plot is difficult that I even stay up all night.

Tidak boleh publikasikan ceritaku di website lain tanpa seizinku karena memikirkan alur cerita itu sulit sekali bahkan aku sering begadang.

Happy reading

🍁Ternyata sahabat dia

Aku menuju ke alamat rumah kuroo untuk bertemu dengan dia, tapi ternyata saat tiba di rumahnya ayah kuroo mengatakan dia mengikuti camp pelatihan di sekolah shinzen.

Aku pamit pulang dan menghubungi hitoka untuk mengetahui tentang camp pelatihan yang diikuti oleh tim karasuno. Selesai menghubungi hitoka aku pergi kesana ingin mengetahui tentang camp pelatihan tersebut.

Sekolah shinzen luas juga dan aku menuju ke gym sekolahnya untuk menemui hitoka. Aku bisa bertemu kuroo juga disini lumayan menghemat tenagaku.

Aku mencari keberadaan hitoka tapi tidak terlihat mungkin pengaruh orang-orang tinggi di gym. Aku bisa melihat orang yang kukenal jadi aku menyeringai melihat dia.

Aku menghampiri dia dan langsung memukul punggungnya. Dia berbalik ingin memarahiku tapi tidak jadi saat melihatku. Dia akan memelukku tapi aku menghindar akhirnya dia terjatuh ke bawah.

"Kuroo tetsurou jelek!" Ledekku.

"Hey bocah!" Kesal Kuroo.

"Kau tahu aku mencari kau ke rumah tahunya malah disini seperti kakakku." Ucapku.

"Eh lu punya kakak?!" Kaget Kuroo.

"Pikun lu kumat. Gua udah bilang punya kakak pas kita ketemu." Ucapku.

"Maaf sedikit lupa gua." Ucap Kuroo.

"Gua ke kakak gua dulu ya." Ucapku.

"Nanti malam lu main voli bareng ya!" Pekik Kuroo.

"Kagak janji!" Pekikku.

Aku berlari kearah hitoka yang sepertinya kaget akan kedekatanku dengan kuroo. Aku memang pernah bilang punya banyak sahabat cowok berbeda-beda kota sebab takeshi mengajakku ke berbagai kota saat aku masih kecil.

Aku memeluk tubuh hitoka memunculkan pekikan dari tim karasuno padahal aku sudah memperkenalkan diri sebagai adik kembar hitoka. Aku tidak peduli dan menaruh kepalaku di pundak hitoka.

"Kenta duduk saja ya. Aku akan memberikan botol air minum untuk tim." Ucap Hitoka.

"Ok neechan." Ucapku.

Aku melepaskan pelukanku dari hitoka dan duduk di tempat dekat para pemain lain. Aku memiringkan wajahku saat berhadapan dengan pria yang lebih pendek dariku.

"Tinggimu berapa?" Tanyaku.

"159 cm." Ucapnya.

"Tinggi badanku saat aku sd kelas enam." Ucapku.

"Hey kurang ajar kau! aku kakak kelasmu!" Kesalnya.

"Neechan dia siapa?" Tanyaku menunjuk pemuda yang lebih pendek dariku.

"Itu nishinoya-san libero tim karasuno." Ucap Hitoka.

"Nishinoya mending jadi adikku saja dibandingkan jadi kakak kelasku." Ucapku.

"Aku lebih tua darimu tidak mungkin menjadi adikmu!" Kesal Nishinoya.

"Ya sudahlah." Ucapku.

Latihan dilanjutkan dan aku hanya melihat saja tidak ingin ikut campur. Malam harinya aku makan bersama yang lain. Hitoka melarangku pulang kembali ke miyagi karena sepertinya dia sedikit gugup berada di tengah-tengah orang tinggi disini.

Aku mengelus rambut hitoka. Aku tahu hitoka masih saja mudah gugup walaupun saat ini tidak terlalu terlihat sebab menjadi manager di karasuno.

"Tenang neechan aku akan menemanimu disini." Ucapku.

"Terimakasih kenta." Ucap Hitoka.

"Apapun untuk kakak tercintaku." Ucapku.

"Oi kenta!" Panggil Kuroo.

"Apa wajah pedomu minta kutonjok kuroo!" Kesalku.

"Kakakmu imut lho, gua rela kok jadi kakak ipar lu." Ucap Kuroo.

"Gua gak mau punya kakak ipar jelmaan ayam." Ucapku.

"Ucapan lu masih saja nyelekit." Ucap Kuroo.

"Bodoh amat." Ucapku acuh.

Kuroo pergi dari hadapanku untuk kembali ke tempat dimana tim nekoma berada. Aku tahu mengenai silsilah hubungan burung gagak dan kucing itu yah maksudku karasuno dan nekoma.

Selesai makan malam aku mengantar hitoka ke ruangan peristirahatan bagi para manager. Aku tidak masuk hanya mengantar di depan saja. Aku menuju gym yang dimaksud oleh kuroo untuk berlatih.

Di gym aku mendengar suara bola cukup keras. Aku sedikit mengintip ternyata itu bokuto koutaro ace nomor lima terkuat. Aku malas latihan bersama jadi memilih pergi ke halaman belakang sekolah saja.

Aku melihat surai rambut mirip puding dari kejauhan yang fokus ke sesuatu di tangannya. Aku menepuk pundaknya membuat dia kaget akan tindakanku.

"Hm kau kozume kenma sahabat kuroo tetsurou, kan?" Tanyaku.

"Iya." Ucap Kenma acuh.

Aku melirik game yang dimainkan oleh kenma. Aku merasa pernah memainkan game tersebut saat berada di london.

"Game itu limited edition dan cukup mahal untuk dibeli." Ucapku.

"Aku membelinya." Ucap Kenma.

"Aku pernah memainkan game itu. Dan ada beberapa game keluaran dari negara lain yang belum beredar sudah kudapatkan dari teman hackerku." Ucapku santai.

Kenma menghentikan bermain game di psp lalu melihat kearahku. Aku mengerti maksud kuroo tentang kenma yang harus menyentil tentang game.

"Bisa kau kirimkan semua game tersebut." Ucap Kenma.

"Syaratnya kau harus menjadi temanku." Ucapku.

"Tidak masalah." Ucap Kenma.

"Game apa saja?" Tanyaku.

"Semua game yang kau punya." Ucap Kenma.

"Ini cukup besar memorinya." Ucapku.

"Tidak apa-apa." Ucap Kenma.

Aku mengirimkan semua game kepada kenma dan setelah selesai kenma meminta nomorku untuk nanti informasi mengenai game.

🍁 Berada di tempat yang sama seperti hitoka

Yac Twins

~ 22 Februari 2023 ~

Minggu kemarin salah update harusnya ini baru yang kemarin tapi yah tidak masalah sih walaupun jadi loncat satu bab 😂

✔️ Yachi Hitoka Twins (oc male reader)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang