TIDAK ADA UNSUR LGBT SAMA SEKALI
DAN KARAKTER COWOK YANG KUJODOHKAN DENGAN MC KUUBAH JADI CEWEK GENDERNYA
STOP BILANG BOOK AKU INI YAOI DAN SEBAGAINYA SAKIT HATI TAHU AKU BACANYA
My story doesn't exist on wattpad's other websites
Ceritaku hanya ada...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
You can't publish my story on another website without my permission because thinking about the plot is difficult that I even stay up all night.
Tidak boleh publikasikan ceritaku di website lain tanpa seizinku karena memikirkan alur cerita itu sulit sekali bahkan aku sering begadang.
Happy reading
🍁 Kenta itu
Aku berlari menuju ke arah sekolah karasuno. Aku tadi pagi membolos pelajaran terakhir yaitu biologi. Aku masih menggunakan seragam sekolah karasuno tapi langkahku berhenti karena melihat hitoka berjalan berdua bersama hinata.
"Wajahmu kenapa hinata?" Tanyaku.
"Aku duluan kalau begitu yachi-san dan kenta-san." Ucap Hinata.
Hinata naik ke sepedanya dan langsung mengayunkannya begitu saja meninggalkan kami berdua. Aku mengernyitkan dahiku melihat wajah tertekan hitoka.
"Terjadi sesuatu,kah neechan?" Tanyaku.
"Hinata-san dan kageyama-san bertengkar di gym karena berbeda pendapat." Ucap Hitoka.
"Bertengkar dalam jalinan persahabatan itu hal yang wajar. Aku juga sering bertengkar dengan temanku yang berada di tokyo." Ucapku.
"Siapa nama temanmu?" Tanya Hitoka.
"Nama dia kuroo tetsurou." Ucapku.
"Temanmu jauh sekali berada di tokyo?" Heran Hitoka.
"Dulu saat aku sd pernah satu tim voli dengan dia, tapi karena kedua orang tua dia pindah ke kota lain aku sedikit kesulitan berhubungan dengan dia. Tapi beberapa tahun belakangan aku menghubungi dia melalui media sosial dia." Ucapku.
"Nama itu seperti pernah kukenal." Ucap Hitoka.
"Neechan mengenal dia?" Tanyaku.
"Ah tidak." Ucap Hitoka.
"Neechan bilang akan ke tokyo ya minggu depan. Aku ikut ya sekalian berkunjung ke rumah kuroo." Ucapku.
"Boleh saja." Ucap Hitoka.
Aku tersenyum dan melanjutkan perjalanan pulang dengan canda tawa. Tiba di rumah aku langsung kabur melihat atensi keberadaan takeshi ayahku.
"Oi mau kemana kau anak nakal!" Kesal Takeshi.
"Mau tidur dan beristirahat ayahku tercinta." Ucapku.
Takeshi menarik kerah bajuku dan hitoka terkekeh geli melihat hal tersebut. Aku malas bertengkar dengan takeshi karena kenakalanku selama sekolah.
"Kau buat 50 orang masuk rumah sakit kenta?!" Kesal Takeshi.
"Mereka ledek aku pendek dan berwajah lucu!" Protesku.
"Hanya masalah sepele kau buat mereka hampir koma kenta." Ucap Takeshi.
"Itu masalah serius touchan!" Protesku.
"Oh iya putriku ibumu mengatakan kau menjadi manager di klub voli ya?" Tanya Takeshi menatap hitoka.
"Iya touchan. Aku menikmati menjadi seorang manager." Ucap Hitoka.
"Pekerjaan touchan sudah selesai?" Tanyaku.
"Sebenarnya masih banyak. Ibu kalian berdua mengatakan akan pergi ke luar kota beberapa hari jadi touchan harus mengawasi kalian." Ucap Takeshi.
"Kami mau pergi ke tokyo kok jadi touchan pulang saja sana ke luar negeri!" Usirku.
"Punya anak cowok satu-satunya kurang ajar sekali!" Kesal Takeshi.
"Jangan lupa ya uang jajan tambahan. Aku ke tokyo soalnya bareng neechan untuk menemui temanku." Ucapku.
"Kita shinsuke?" Tanya Takeshi.
"Aku sudah menghubunginya tapi dia mengatakan sibuk latihan." Ucapku.
"Nanti touchan tambahkan uang jajan kalian, lebih baik kalian berdua beristirahat." Ucap Takeshi.
Aku dan hitoka menuju ke kamar masing-masing. Aku mandi dengan cepat lalu ternyata di depan kamar mandi ada hitoka sudah menunggu.
"Silahkan neechan aku sudah selesai mandi." Ucapku.
"Baiklah kenta." Ucap Hitoka.
Aku ke kamarku dan memakai baju santai lalu makan malam bersama yang lain. Ujian sebelum musim panas membuat aku bersemangat kecuali pelajaran biologi.
Saat ulangan biologi aku menutup mataku melihat soal. Pengawas yang melihatku sedikit heran akan hal tersebut. Aku membalikkan soal tidak ingin melihat soal sama sekali. Kageyama bahkan menepuk pundakku beberapa kali.
Aku membaca soal secara cepat agar bisa keluar sesegera mungkin. Setelah selesai aku berlari keluar kelas tidak peduli itu salah atau benar.
Aku ke toilet dan mengunci pintu toilet sebuah bayangan masa lalu langsung muncul begitu saja. Aku membenturkan kepalaku beberapa kali untuk menghilangkan bayangan tersebut.
"Ck aku bukan pembunuh dan itu penculikan dasar bodoh!" Kesalku.
Aku merasakan tetesan darah keluar dari keningku membuat aku bergetar, dan mundur perlahan-lahan keluar dari toilet.
🍁 Memiliki trauma yang mendalam
Yac Twins
~ 21 Januari 2023 ~
Maaf lama sekali updatenya hpku kemarin error jadi tidak update
