Chapter 5

2 1 0
                                    

Selasa 28 Juni 2022
.
Hari dimana kita semua menghabiskan waktu bersama. Hari dimana ada keceriaan dan canda tawa.

Rabu 29 Juni 2022
.
Lalu hari Rabu adalah hari tersial yang aku alami, bahkan di alami juga oleh Aru. Awalnya kami berencana untuk pergi makan-makan di depan tugu Mandala si saudara kembar (tapi beda) tugu Monassss. Kenapa aku bilang kembar?? Soalnya waktu SD.....

"sebutkan nama tugu di gambar tersebut". Dan yaa aku dengan pedenya menjawab tugu MONAS!!. Lalu saat saat hasil ulangan keluar, aku mendapatkan 1 salah dari 20 soal!. Saat aku mengecek soal yang salah, itu ternyata soal tentang "sebutkan nama tugu di gambar tersebut" aku melihat ada silang tinta warna merah di soal tersebut!.

Lalu guruku bilang "hayoo, siapa yang tertipu Ama soal nomor 5??".
Semuanya mengangkat tangan, tapi sebagian doang sih...

"Haha, kalian tertipu yaa??". Kata guruku sambil tertawa. Yaa mana di Taulah Bu!.

"Ini itu namanya tugu Mandala ya anak-anak. Tugu Mandala ini tepatnya ada di jl. Jend. Sudirman Makassar". Sambil menjelaskan tentang tugu Mandala. Aku hanya 'oooooh' saja sambil menaik-turunkan kepalaku. Tapi ini bukan salahku! Soalnya gambarnya hanya menampilkan setengah saja! Mana kertas hasil fotocopy lagi.

Da'ah lanjut. Di saat kami semua makan di sana, tiba-tiba saja nasib sial menimpaku terlebih dahulu. Yang dimana aku berpas-pasan dengan musuh saat SD!.

Seseorang SENGAJA menumpahkan kuah sotonya di bajuku. Lalu saat dia minta maaf dengan nada MINTA DI TONJOK, aku hanya bilang "haha iya tidak apa-apa". Pandanganku fokus membersihkan bajuku dengan tissu. Lalu saat aku mendongak, aku kaget melihat LON*TEH ini yang ternyata menumpahkan kuah sotonya di bajuku!.

"Loh?? Nenes?! Apa kabar? Haha lama Yach tidak bertemu".

"Haha iya ya, btw namaku ANESKA bukan NENES!". Aaaaa bisa-bisanya dia mengganti namaku?! Dasar LON*TEH TIDAK ADA AKHLAK!.

"OPS! Haha maaf yah aku udah lupa". Katanya sambil tertawa. Itu bukan tertawa biasa tapi TERTAWA EJEK!.

"Hahaha iya, sepertinya kau lupa dengan nama teman SD mu ini. Mungkin... Karna faktor tua haha??". Aku membalasnya. Haha rasain kau LON*TEH JAHANAM!.

Aku melihat dengan jelas raut mukanya yang tidak senang, ingin marah. Sepertinya akan ada keributan.

"Kau!! Dasar sialan!!!!". Dia lalu tiba-tiba menjambak rambutku. Dan di sanalah pertengkaran dengannya.

"E-eh jangan berkelahi di sini dong! Kasian yang punya warung ama pelanggan yang lain!". Dara berusaha untuk melepaskan tangan LON*TEH DAJAL di rambutku. Lalu di bantu Indi untuk melerai.
.
.
.

10 menit berlalu, akhirnya aku terlepas dari LON*TEH ASYU itu.

"Maaf yaa mas dan yang lain, karna sudah buat keributan". Aku menunduk berulang kali kepada orang yang di sana. Aaaaah mungkin besok akan piral di tikitok.

"Tidak apa-apa mbak, yang salah juga perempuan tadi. Nanti saya akan minta pertanggung jawaban. Kata penjaga warung tersebut.

"Sekali lagi makasih yaa mas". Jawabku.

Lalu aku dan teman-temanku pergi meninggalkan tempat itu. Lalu Aru buka suara.

"Ish siapa mi njo emak-emak hadeeh". "Kenalannu kah??". Tanya Aru.

"Teman SD, yaa pakbal orangnya". Jawab Dara dengan memotong pembicaraanku. Aku baru mau menjawab, tapi tidak apa-apa.

"Oooh". Aru hanya mengangguk, lalu....

"Hmmm....". Aru menyipitkan matanya, sepertinya dia melihat sesuatu. Dari raut mukanya, terlihat ketakutan, seperti... melihat hantu.

"Woi-woi, ayok lari cepat!!".
"Ha?". Serentak bersama temanku.
"Sudah! Ayok cepat lari!!! Aaaaaaa". Teriak Aru sambil lari meninggalkan temannya.

"Woi Aru!!! Pulang Lo!!". Seseorang berteriak sambil berlari mengejar Aru.

"Aaaaaaaa lariii ada orang ngamuukkk tolooong". Teriak Aru berlari menjauh Sepanjang jalan.

"Anjir njo bocah bikin malu Cok!". Sepertinya Nana frustasi akan kelakuan Aru.

*Hosh* Indi berlari dengan kencang, sekuat tenaga yang ia bisa. Lalu tiba-tiba....

*Teng, teng, teng* "baksooo oooh baksooo". *Teng teng teng*. Tiba-tiba ada mas bakso lewat dan terjadilah *BRUKH!*.

"Oh astaga... Kenapa pandanganku buram?? Apa aku akan mati?? Masa aku mati karna ketabrak bakso?? Sungguh mati konyol haha...". Bual Aru hingga penglihatannya mulai gelap.
"Woi! Aru??". *Plak plak*. "Aru?? Pingsan? Kayaknya ia".

Aku dan temanku datang menyusul lalu mendapati Aru yang pingsan karna ketabrak mas bakso.

"Waduuh, itu mbaknya nggak papa kan??". Tanya mas bakso.

"Hmm... Halah nggak papa itu mas, paling juga kalau di kasih doe langsung bugar.

"O-oh iya kah?? Haha".
"Eh masnya nggak papa kan?? Ada yang luka??". Tanyaku.

"Oh nggak papa neng. Hanya saja.... Dagangan saya yang tidak pa-pa hehe".

"Aaa maaf mas atau adik sepupu saya. Nanti saya ganti rugi kok". Sela laki-laki itu.

"Iya, ok mas". Mas bakso pun membereskan dagangannya lalu pergi.

"Hadeeh, dasar ya ini bocah!". Laki-laki itu hanya geleng kepala.
"Eeee, maaf, kakak ini sepupunya Aru yah??". Tanya Nana.

"Ya?? Oh iya haha, saya sepupunya. Kenalin nama saya Andi Jayanka Sanda, panggil saja Jaya". Ucap laki itu dengan memperkenalkan dirinya.

"Hmm... Sekarang sudah mau jam 10, lebih baik kalian pulang. Tidak Baek anak gadis masih berkeliaran tengah malam". Ucapnya sambil pamit juga membawa Aru.

"Aaah iya-ya kita harus pulang". Kata Indi, yang hanya diam bengong melihat kejadian di warung sampai sekarang.

"Iya, kita harus pulang. Kasian orang tua di rumah". Jawabku.

Yang lain hanya mengangguk saja. Lalu kita memutuskan untuk pulang naik grab.
.

.

.

.

Maap kan saya jika ada typo atau kata² yang tidak nyambung di baca🙇🙏

Vote dan komen kahwan²😇🙏

Aneska Tri SanjaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang