Chapter 6

2 1 0
                                        

Minggu 30 Juni 2022
.
.
.
Ru, Ndak papa joko semalam??". Tanya Nana dan Indi secara samaan.

"Ha? Oh Iyo ndk papaja haha".

"Eh btw, itu sepupumu semalam ya?? Ganteng amat dah, kenalin dong". Ucap Dara sambil menyenggol bar-bar Aru. Hampir saja jatuh tuh anak.

"Dih, siapako?? Nggak mau ah, dia jelek orangnya".

"Woi, matamu sudah rusak kah?? Jelas-jelas itu ganteng!". Ngegas Dara.

"NDAK MAU!!!".

"Dih".

"Woi, sudahmi, mending kita photo booth di sana". Nana menunjuk ke arah photo booth itu berada.

"Hmm... Boleh ayok".

Kami melakukan photo booth di sana. Berbagai macam gaya di lakukan. Dan tentu saja terkadang tidak mulus untuk di lakukan, apa lagi Dara yang harus mengganti gaya tapi terkadang minta ulang!. Hadeeh biar foto saja ribet amat dah.

Daan yaa kami di sana ada 4 menit, dan lumayan lah hasilnya.

"Hmm... Bagus juga, nanti mauka tempelki deh di tembok kamar". Ucap Nana

"Awas loh tiba-tiba ada yang menyerupai kita lalu datang menghantui mu hehe". Jawab Aru sambil mentakut-takuti Nana. Tapi sepertinya, Nana kebal deh.

"Helleh, nanti ku kasih pertanyaan sama hantu na".

"Hmm... Pertanyaan apa??". Jawabku.

"Nanti kutanyaki kayak gini "coba sebutkan bias Nana di NCT, lalu siapa bias Aru, Aneska, dan Dara. Lalu...." Hehehehehehe". Nana menggantung ucapannya sambil ketawa yang... Mencurigakan!.

"Apa lagi???".

" Kenapa EXO tidak combeck?? Apakah mereka bubar?? Hahahahahahahha". Nana ku harap kau jadi ayam saja.

"Weee ih!!! Belumpi bubar!!". Kataku dengan ngegas.

"Sudah lah nak, mereka udah bubar". Kata Nana tanpa dosa. "Bah, bubar mi itu, nanti toh kalau live Ki pasti anu mi itu, salam perpisahan hahahaha". Tambah Aru. Ini anak juga, datang-datang mengkompori!!!.

"Aih, tunggu mi nanti combeck Ki, tunggu mi saja". Kataku dengan penekanan.

"Affah Iyah??". Jawab Aru, Aru ini memang minta di tampeleng!.

"Hahaha, sudah mi deh mending kita pulang. Karna besok kita pergi yeeeeyyy!". Sorak Indi

"Ooh Iyo dii, besokmi". Sepertinya Eun tidak sadar kalau rencana sudah di depan mata.

Kami pun memutuskan untuk pulang. Tapi... Entah kenapa aku seperti mau sakit, apa aku sakit??

Aku menempelkan pundak tanganku ke dahu. Aku merasa sepertinya benar aku demam.

'duuuh bagaimana ini?? Masa demam di saat besok mau pergi??'

'apa aku rahasiakan saja ya?? Tapi, nanti malah jadi beban...'. batinku dalam sambil menimang pilihan yang aku ambil

"Ah, sudahlah mending tidur, mana tau besok reda". Kataku,lalu menaiki ranjang dan bersiap tidur....
~•~ ~•~ ~•~

00.30

*Ceklek*

"Haaa, capek juga... Pasti Anes sudah tidur".

*Tok tok tok* "Anes, ibu masuk yaa".

*Tap tap tap*

Ibu masuk ke kamarku lalu mengusap rambutku sambil membisikkan kata-kata hangat. Tiba-tiba ibu berhenti mengusap rambutku, tanpa sengaja ibu merasakan panas di dahiku.

"Eh?? Loh?? Panas??". Ibu melihat ku menggigil kedinginan. Lalu dengan cepat ibu pergi ke dapur, mengambil air hangat dan handuk untuk mengompres ku. Dan yaa ibu juga membawa selimut tebal untuk menyelimutiku. Ibu memang terbaik!.

"Astaga sayaang, kenapa bisa kamu demam begini?? Maaf kan ibu yaa tidak perhatiin kamu". Dengan nada sendu dan rasa bersalah ibu kepadaku...

"HM?? Ibu?? Sudah pulang??". Aku terbangun samar karna mendengar isakan ibu.

"Eh? Anes istirahat dulu yah... Ibu mau keluar dulu. Cepat sembuh putriku". Ibu mencium dahiku lalu pergi dari kamar. Lalu samar aku melihat seseorang... Seperti....

"E-eun?". Aku tidak bisa melihat jelas, karna rasa ngantuk ini. Akhirnya aku menutup mataku lalu menyelam ke dalam mimpi......
.
.
.
.
.
.

Lanjut Ndak ya?🗿

Maap yah jika ada typo atau kata² yang tidak nyambung😇🙏

Aneska Tri SanjaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang