7

2.8K 1K 478
                                    

Guanlin berhenti berjalan, refleks mengambil tisu di meja kemudian menutup hidungnya.

Sial, lagi-lagi penyakitnya membuatnya kesulitan.













































Mashiho dan Sungchan dibuat terkejut setelah tahu bahwa di kampus siang tadi, Jerome membuat geger banyak orang. Katanya wajah Jerome sama persis seperti korban pembunuhan yang sempat jadi berita panas pada masanya.

Begitu keduanya mencari tahu di internet, ternyata benar adanya. Wajah Jerome sangat mirip dengan korban. Tak lama kemudian, mereka pun ingat kalau Jerome si korban pembunuhan adalah teman Jaehyuk. Bisa dibilang teman dekat.

Hmm, mereka jadi curiga. Siapa Jerome sebenarnya? Apakah dia benar-benar korban pembunuhan itu? Apa dia memang masih hidup dan kembali untuk memberi kesaksian dan bukti mengenai pelaku yang belum tertangkap? Atau dia melakukan operasi plastik dengan tujuan tertentu? Tapi, mana mungkin. Jerome saja bukan orang kaya.

"Chan, lo mikirin apa yang gue pikirin gak?" Tanya Mashiho.

"Gue curiga si Jerome itu sebenernya pelaku, tapi dia oplas biar dia gak ketangkep," jawab Sungchan. "Tapi kalau dipikirin lagi, mana mungkin ada orang yang oplas semirip itu. Kemungkinan besar, dia memang Jerome si korban."

"Tapi mayatnya dimutilasi, Chan. Mana mungkin orang yang udah dimutilasi bisa hidup lagi."

Tiba-Tiba Sungchan kepikiran akan sesuatu. "Lo percaya arwah gentayangan, gak? Bisa jadi si Jerome gentayangan karena dia gak tenang. Pelakunya kan belum ketangkep, bahkan gak ada jejak."

Mashiho memutar bola matanya malas. "Jerome gak pucat, kakinya napak, dan suhu badannya hangat."

"Heh, siapa tau dia emang setan yang bisa nyamar jadi manusia."

"Aduh, lo ini ya. Gue tau lo agak gak suka sama Jerome yang tiba-tiba masuk ke lingkup pertemanan kita, tapi bukan berarti lo bebas berpikiran buruk ke dia," kata Mashiho.

"Lo negur gue tapi lo sendiri juga gak suka sama dia, lucu lo haha!" Tawa Sungchan pecah. "Nih ya, dia tuh cocok banget kalo disatuin sama Jaehyuk. Kenapa? Sama-sama gak pantes dilihat. Yang satunya biang onar, yang satunya kayak pasien rumah sakit jiwa."

Beruntung mereka berada di rumah Sungchan, jadi tidak ada yang mendengar percakapan mereka. Bila ada yang dengar kan gosip tentang mereka bisa beredar. Nanti mereka dicap buruk oleh orang lain juga seperti Heeseung, Asahi, Jeongin, dan Chenle. Terutama seperti Jaehyuk.

"Pantesan aja si Jeongin benci sama lo, mulut lo asal ceplos. Mana buruk semua omongannya," kata Mashiho geleng-geleng kepala.

"Anak napi kayak dia emang harus dikerasin, Shio. Kalau enggak, nanti dia jadi benalu masyarakat kayak ayahnya. Malu banget kalau gue punya temen napi kayak dia, mana miskin lagi."

Benar juga, sih. Mashiho pun akan malu jika Jeongin menyusul ayahnya menjadi napi. Mau ditaruh di mana muka dia? Bisa hancur image yang selama ini dia bangun.

"Balik lagi ke Jerome. Gue penasaran soal dia korban atau bukan. Masalahnya kasus pembunuhan waktu itu beneran susah dipecahin. Motif pelaku gak diketahui, pelaku belum ketemu, dan sekarang si Jerome yang mirip korban muncul di depan mata. Apa gak aneh?"

"Gak tau lah, males banget mikirin gituan. Gue malah penasaran Jerome tinggal di mana. Kalau di komplek perumahan elit sih gak ya, dari bajunya aja begitu. Ditambah lagi dia gak punya motor sama mobil. Lo gak malu apa kalau ngobrol sama dia di depan banyak orang?"

Mashiho tersenyum miring. "Masih tanya lagi lo, ya malu lah! Gue pura-pura baik sama dia biar image gue sebagai orang baik gak hilang. Kelihatannya si Jerome rada bego, kan lumayan kalau dimanfaatin buat lakuin sesuatu."

LI(E)AR 2 | 01 Line (DISCONTINUED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang