04. Saat angin bertiup

2 0 0
                                    

~Please sebelum dibaca,author minta tolong untuk di vote dulu. jika kalian berkenan silahkan comment. Terimakasih♡^^

••••

Dua sejoli ini sedang menikmati kencan mereka, ananta membawakan dessert kesukaan tiara cheesecake, gadis itu tersenyum riang begitu melihat cake favorite nya diatas meja.

"Hm, enaak banget" tiara reflek menggoyangkan kepala nya.
"Seenak itu ya?"tanya ananta.
"Mau?" Tawar tiara, pria di depan nya itu menolak.
"Aku bukan pecinta keju, selain itu kalori nya sangat banyak" tolak ananta.
"Ada ya manusia kaya om, cara bersyukur menikmati hidup salah satunya tidak menolak makanan lezat di depan mata" tiara menyendoki dessert nya kemulut.
"Gak heran sih, kenapa pipi mu bisa chubby dan sedikit berlemak" goda ananta meminum kopi nya.

Tiara melihat tubuh nya, ia mengusap perut nya yang memang sedikit membuncit. Itu dikarenakan beberapa hari ini dia tidak bisa mengontrol nafsu makannya.

****

Suasana gelap di dalam bioskop dimana hanya layar yang terang, tiara dan ananta sedang duduk menonton film. Gadis itu sesekali mencemili popcorn dan meminum cola.

Drtttt...drrttt...
Ponsel tiara bergetar, ia melihat nama si penelfon di layar ponsel 'erzan ipa-1'.
Tiara mencoba mengabaikan dan kembali menonton. Ponsel tiara bergetar lagi, namun kali ini hanya sebuah pesan masuk.

From; erzan ipa-1
Messages; 'hai, sibuk gak? Lagi apa?'

Reply; 'sorry,gue lagi nonton'

From ; erzan ipa-1
Messages; 'okey, enjoy ya kalo gitu'

Tiara tak membalas lagi, tanpa dia sadari ananta sedang memerhatikan nya.

Film telah selesai, beberapa kursi sudah mulai kosong sementara ananta dan tiara masih belum beranjak dari kursi mereka.

"Om,minta tisu lagi dong" ucap tiara yang masih sesegukan.
"Tisu nya udah habis, film nya semenyedihkan itu ya?" Tanya ananta, bingung harus dengan cara apa menenangkan sang gadis.
"Iihh jangan di ingetin lagi, nanti air mataku netes lagi" tiara mengibas-ngibaskan tangannya.
Ananta tertawa renyah, "Semuanya itu hanya fiksi sebatas rekayasa aja" hibur ananta.
"Benar-benar manusia kaku yang tidak punya perasaan" cibir tiara, memperbaiki makeup nya.

"Setelah ini kita kemana lagi?" Tanya tiara.
Ananta melihat jam ditangan nya, "sepertinya nya kita sudah harus pulang" ucap nya, membuahkan anggukan dari tiara.

Sebelum pulang, ananta menyadari jika ekspresi tiara sedang masam. Jam baru menunjjukan pukul 09 malam, namun mereka sudah harus pulang karena ia tak berani membawa anak orang pulang larut, walaupun saat ini status mereka telah bertunangan tetapi ananta bukanlah lelaki yang tidak mengenal etika.

"Tunggu disini sebentar" ucap ananta, dan lagi tiara hanya menurut.

Beberapa saat kemudian, ananta kembali membawa gelato madu kacang almond ditangan nya. Ia memberikan nya ke tiara sebagai ucapan permintaan maaf.

"Sepertinya poin om bertambah lagi, mulai ada kemajuan" ucap tiara, menikmati gelato ditangan nya.
"Poin?" Tanya ananta bingung.
"Iya poin tipe ideal aku" ucap nya mengedip-ngedipkan matanya.
"Itu berarti kamu sudah mulai menyukai ku?" Goda ananta, tak mau kalah.
"Iss jangan ke Pd an dulu ya, ini baru poin sementara. Liat sikap om dulu, kalo semakin ada kemajuan, mungkin saja bisa" ucap tiara, pipi nya mulai merona.
"Bisa apa?" Tanya ananta.
"Bisa...-" tiara menggaruk wajah nya, tiba-tiba saja tubuh nya merasa gatal dan panas terutama dibagian wajah nya. "Om tolong pegang bentar dong" tiara menitipkan gelato nya.

Love 28 year uncleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang