Tentang Rendra dan Luna

30 2 10
                                    

Pernah mendengar kalimat, sedikit demi sedikit lama-lama jadi bukit? Ya, itulah yang salah satu alasan dari keputusan Luna. Orang lain mungkin mengatakan banyak hal buruk tentangnya akibat keputusan yang sudah ia buat. Bagaimana Luna bisa setega itu mengakhiri hubungan yang sudah dibangun bertahun-tahun lamanya hanya karena kesalahan kecil seperti berbohong soal jam istirahat dan jam pulang, lupa olahraga, tidak sengaja begadang, dan beberapa hal kecil lainnya. Mungkin ada juga yang menyalahkan dirinya yang terlalu berpikiran buruk dan tidak mau tau dengan penjelasan Rendra mengenai bagaimana lelaki itu akhirnya kembali pergi berdua setelah sekian lama tidak berhubungan. Semua itu akan tertuju padanya. Karena mau bagaimanapun juga, pandangan mereka sejak dulu hanyalah Rendra si pacar idaman yang penyabar dan Luna si pacar yang kekanakkan. Padahal jika di lihat lebih dalam lagi, Luna ikut andil dalam bagian sabar itu. Sabar menghadapi Rendra yang tingkahnya terkadang diluar nalar, atau bahkan berbagai pikiran uniknya yang mengejutkan. Bisa dibilang, ia sabar terhadap baik buruknya seorang Axelle Jerico Narendra yang tidak banyak orang tau. Mereka hanya melihat tidak sampai lima persen, tapi seperti tau segalanya. Menghujatnya, memakinya seolah merekalah yang menjalaninya.

Luna menghela nafas kesekian kalinya. Sudah satu minggu ia mengurung diri di kamar. Tidak berbicara pada siapapun di rumah atau bahkan pergi bekerja. Pesan-pesan dari Winda pun ia abaikan. Ia tidak peduli jika nanti gadis itu justru datang dan mengamuk padanya setelah pekerjaannya diluar kota selesai. Ia hanya butuh menenangkan hatinya yang berantakan. Bukan hanya hatinya, mungkin hidupnya benar-benar tidak tertata rapi sekarang. Banyak rasa kecewa dan sesal yang terus menghantuinya sejak hari itu.

Ia ingat, malam itu ketika akhirnya ia memutuskan pergi setelah mengakhiri hubungannya. Dia pulang ke rumah dengan keadaan yang benar-benar kacau. Mama tentu khawatir, banyak menanyakan hal sepanjang ia mengikuti Luna yang terburu-buru masuk ke kamarnya. Tidak ingin menjelaskan apapun untuk saat itu, namun mama masih mendesaknya. Menahannya dan kembali bertanya. Tidak dengan nada tinggi namun entah kenapa ia benar-benar marah saat itu. Nadanya meninggi yang tentu membuat mama terkejut bukan main.

"Mama bisa diem dulu gak?! Aku capek!" dan setelahnya ia masuk ke kamar dan membanting pintu kamarnya. Tidak peduli jika mama masih berada di depan kamarnya.

Kejadian itu tentu dilihat oleh si bungsu dan membuatnya marah besar. Pintu kamarnya digedor keras, memintanya keluar dan meminta maaf pada Mama atas perilakunya yang tidak sopan. Namun ia tulikan pendengarannya. Patah hatinya mengendalikan dirinya saat itu.

Sejak hari itu, setiap harinya, ia selalu mendengar suara ketukan pintu dan suara mama disana. Mengajaknya turun untuk makan atau memintanya untuk membuka pintu hanya untuk mengambil makanan yang sengaja ditinggalkan di depan kamarnya. Namun sekali lagi, ia abaikan. Terlalu takut untuk bertatap muka dengan yang lain. Nyatanya inilah dampak dari patah hatinya. Rendra memang memiliki dampak yang besar untuk hidupnya. Tidak hanya Rendra yang terluka, disini pun ia sama terlukanya. Atau bahkan semua orang ikut terluka karena kandasnya hubungan mereka.

Ketukan pintu terdengar, matanya melirik ke arah jam yang ada di meja nakasnya. Belum masuk jam makan malam, itu artinya bukan mama yang mengantarkan makanan untuknya.

"Buka atau gue dobrak?" Suara itu, Luna jelas tau.

"Gue hitung sampai tiga" Winda. Gadis itu sudah pulang.

"Satu" Luna menghela nafas, ia terlalu malas untuk mendengar ocehan gadis itu sekarang.

"Dua" Kembali menghela nafas. Tidak peduli, Winda tidak mungkin mendobraknya. Dia pasti meminta kunci cadangan pada mama.

"Tiga" Luna terkejut. Winda tidak main-main dengan ucapannya. Gadis itu benar-benar mendobraknya. Entah kekuatan dari mana. Namun kini tatapannya kini bertemu dengan sahabatnya. Memandangnya dengan.. senyum?

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 01, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

PRAJAYA SQUADTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang