Sudah 5 hari setelah pernikahan, kehidupan Wija kini pun mulai mengalami perubahan yang awalnya hanya menghabiskan waktunya untuk bekerja, rapat, mengurus proyek, bahkan kadang lembur, kini ada kegiatan baru dimana dia harus pulang lebih cepat agar bisa menghabiskan waktu dengan istrinya
Wija membagi waktunya dengan baik, dimana dia masih akan tetap menuntaskan pekerjaannya tanpa harus mengabaikan Kalena. Memang di awal agak sulit karena belum terbiasa tapi setelah beberapa hari Wija mulai bisa menyesuaikan diri
Seperti sekarang rapat baru saja usai dan Wija langsung mengambil ponselnya dan menelpon Kalena guna memberi kabar
"Kak Al, Kal bosen"
"Kamu bosan sendirian di rumah ya? minta Gyorin atau ga Hellen dateng temenin gih biar ga bosan" Ucap Wija yang sepertinya lupa kalau hari ini masih harinya anak anak sekolah
"Ga bisa kan Gyo sama Hellen sekolah kak, Kal ga mau mereka bolos nanti kena marah bu guru"
"Oh iya juga, maaf saya lupa kalau hari ini masih hari rabu" Ucap Wija
Kalena tidak sekolah untuk beberapa hari ke depan atas permintaan Jihan. Jihan bilang orang yang baru menikah harus menghabiskan waktu bersama beberapa hari dulu sebelum kembali ke aktivitas mereka biasanya. Kalena sih mengikuti perkataan momy mertua dengan cuti sekolah tapi Wija, laki laki itu seakan tidak bisa hidup tanpa pergi ke kantornya
Jihan pun lelah menasehati anak laki laki nya itu agar tidak pergi ke kantor tapi Wija menolak dengan berdalih bahwa dia akan membagi watu dengan baik dan tidak terlalu ambisius dalam bekerja sehingga dia masih bisa meluangkan waktunya untuk Kalena
Jihan ragu dengan putra sematang wayang nya itu karena tau bagaimana watak sang anak namun akhirnya dia memilih percaya lebih tepatnya mencoba percaya pembelaan anaknya itu toh nanti dia bisa tanya ke menantunya Kalena apa Wija benar benar memegang ucapannya atau tidak jika tidak maka dia akan langsung turun tangan memberi Wija pelajaran karena sudah berani mengabaikan menantu kesayangan hanya untuk setumpuk berkas di atas meja kantor
"Kalau gitu saya suruh Janu buat jemput kamu kesini aja ya? Biar ga kesepian" Tawar Wija
"Kekantor nya kak Al maksudnya?"
"Hm"
"Mau banget, Kal sambil bawa buku ya kak Al soalnya minggu depan ujian"
"Iya bawa aja"
"Ok kalau gitu Kal mau siap siap dulu bye bye kakak...eh? Bukan kakak deh tapi suami hehehe"
Mendengar itu telinga Wija auto merah, perkataan Kalena sungguh membuatnya tersipu malu bagaimana tidak ini pertama kalinya dia di panggil suami oleh Kalena sejak pernikahan mereka 5 hari yang lalu
"Iya bye bye" Setelah itu panggilan pun terputus. Wija mendudukkan dirinya di kursi sambil membuka jas dan melonggarkan sedikit dasinya, entah mengapa sekujur tubuhnya terasa panas, di juga yakin wajahnya tengah merah padam
"Cih...gadis itu bisa bisanya ngebuat saya jadi kayak gini...tapi pas dia manggil suami i think it's cute too.." Wija tak mampu menahan senyumnya lalu bangkit dari kursinya untuk menghampiri Janu agar segera menjemput istrinya dengan senyum lebar entahlah suasana hatinya begitu cerah begitu pula perasaannya yang terasa begitu bahagia setelah bertukar kabar dengan istrinya lewat telepon
Orang orang pasti akan merasa kaget atau shock saat melihat sesuatu yang tidak pernah mereka lihat sebelumnya terjadi di depan mereka, atau mungkin berita mencengangkan yang mereka lihat atau baca di internet
Kaget dan shock pun kini di alami oleh seluruh pekerja di K-com dimana mereka melihat sang presidir yang bisanya enggan menebar senyum dan beraura dingin yang tak kadang membuat mereka gemetar saat saling berhadapan kini terlihat begitu bahagia