05 - Pingsan Lagi

90 61 0
                                    

Setiap senin pasti setiap mengadakan acara upacara dipagi hari. Hari ini, sekolah Antartika mengadakan upacara untuk menyambut kepala sekolah baru sekaligus beberapa murid baru yang berhasil diterima di sma itu.
 
Hal yang membosankan untuk Aisra.

Jam 06.45 pagi, Aisra duduk dihalte bis untuk menunggu bis datang sembari mengikat kepang dua rambutnya. Ia juga memakai earphone didua telinganya dengan tangan yang sibuk mengepang rambutnya sendiri.

Bis datang jam 06.50, Aisra langsung masuk kedalam bis dan duduk dikursinya dan kembali fokus mengikat kepang dua rambutnya.

Dia sampai disekolah sekitar jam 07.02. Sudah masuk jam telat, tapi gerbang baru akan ditutup jam 07.15, jadi dia masih bisa masuk seperti biasa.

Kekelas lebih dulu baru bersiap pergi kelapangan untuk persiapan upacara. Katanya upacara dimulai jam 08.05. Agak panas sih jam jam segitu.

Hampir sejam dia duduk dikursi taman yang ada dibelakang lapangan. Mengamati lapangan yang mulai ramai. Dia berdiri dan langsung masuk kedalam barisannya. Berdiri paling belakang.

Tanpa dia sadari, di sebelahnya ada Yohan yang memutuskan untuk pindah barisan dengan salah satu teman sekelas Aisra yang cowok.

Upacara sudah dimulai sejak 20 menit yang lalu, masih lama ya? Aisra tak terlalu mendengar dan mengamati pelaksanaan upacara dengan baik, soalnya dia lagi dengarin lagu pakai airpods yang masih ada ditelinganya.

Perutnya tiba tiba terasa sakit. Kepalanya juga pusing. Pandangannya mulai menggelap dan buram. Ia rasanya akan pingsan lagi.

brakk...

Beberapa murid disana kaget waktu dengar suara orang jatuh. Fokus mereka terbagi menjadi dua. Pada Aisra yang pingsan dan langsung dibawa oleh Yohan ke uks dan keseorang murid yang baru saja mengakhiri hidupnya.

Semua murid dilapangan langsung teriak heboh dan berlarian ke berbagai arah. Mereka kaget. Semua guru langsung mencoba menenangkan murid murid mereka dan memanggil ambulans untuk menangani orang itu.

Jam 14.20 siang, Aisra baru sadar dari pingsannya. Ia membuka matanya secara perlahan dan mendapati dirinya yang sedang ada diuks sendirian. Kakinya penuh darah, begitupun dengan tangannya. Ia menatap kaca disebelahnya dan tersenyum tipis saat mendapatkan satu plaster dikeningnya.

Tapi mengapa seragamnya terdapat noda darah?

SINGKAT TAPI SAKIT [✔️]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang