"Lo pasti bercanda. Gak, gak mungkin." Yan menolak pernyataan mengejutkan Dean yang menyinggung soal ayahnya.
"Gue serius. Ayah bukan mengelola tambang emas untuk kemakmuran rakyatnya. Tapi dengan perusahaan itu ayah menipu banyak orang. Ayah menggunakan pekerjaannya untuk melakukan ekploitasi ilegal keberbagai negara. Pengusaha yang bekerja sama dengan pabrik ayah bukan pengusaha yang sebenarnya. Tapi mereka semua itu bandar penyelewengan dana yang tidak diberikan ijin masuk ke negara kita Yan! Lo jarus sadar! Ayah kita itu penipu."
"Jadi apa yang kita punya ini dibeli pakai uang haram De???" Tanya Yan tak menyangka.
Dean mengangguk dengan ragu. "Setelah lo tahu semuanya, sekarang keputusan ada ditangan lo Yan. Kalau lo gak sanggup bertahan disini lagi, pergi! Lo jauhi ayah dan rumah ini. Jangan sampai lo ikut kami jatuh kejurang yang ayah rancang sedemikian telitinya."
"Sebenarnya gue mau pergi. Tapi lo, mama, dan Jack," lirih Yan.
"Gue dan Bang Jack bisa jaga diri Yan. Mama ada dipihak kita. Yang gue takutin sekarang adalah lo. Gue tahu lo sering dituntut macam-macam sama mereka. Jadi lebih baik lo tinggalin rumah ini dan pilih jalan lo sendiri."
Yan menatap sendu Dean yang sebenarnya begitu memperhatikannya selama ini. Diam-diam Dean selalu memantau keadaan apabila ayah maupun mama memperlakukannya tidak seperti anak kandung mereka sendiri.
Yan hanya pandai mengeluh dan mengeluh. Sampai ketulusan kembarannya tidak mampu ia rasakan.
"Ayo Yan! Lo harus segera mengambil keputusan sebelum ayah pulang. Ada sesuatu yang gak bisa gue jelasin. Tapi yang pasti, ayah akan berbuat sesuatu yang nekad sama lo." Peringatan Dean kembali menarik paksa kesadarannya.
Yan membisu seraya berpikir seribu kali. Setelah mengunyahnya matang-matang, ia pun mencapai akhir dari proses menuju bahagianya untuk masa yang akan datang.
"Kalau ternyata ayah juga menipu orang tuanya Bruno. Maka gue yang akan menebus kesalahannya."
"Caranya?"
"Menjadi relawan di SLB tempat Bruno mengenyam pendidikan."
Usai sudah usaha Yan untuk meraih kesuksesan bagi orang tuanya.
Jika ayah ingin melihatnya menjadi jutawan yang bergelimang harta dan kekayaan. Atau mama yang menginginkan Yan meraih gelar sebagai pemuda berpendidikan tinggi serta berprestasi.
Maka Yan akan menggapai mimpi kedua orang tuanya dengan menebus kesalahan-kesalahan mereka yang telah lalai dalam hal mengurus anak.
Dengan cara apa?
Menjaga martabat seseorang serta melayani hak yang melekat pada diri manusia. Bukan untuk dicaci atau dikuliti. Namun untuk dihormati dan disegani.
Yan tidak ingin menjadi raja ataupun penguasa. Ia hanya mau jadi orang baik.
Sudah.
--- end ---
note : maaf kalau ga sesuai dg ekspetasi kalian. dan buat memuaskan end yg menggantung ini, aku mau nuntasin akar dari permasalahan bruno, ian, sama kehidupan aron yg seperti apa
KAMU SEDANG MEMBACA
Yan || Yoon Jaehyuk ✓
Short Story#boentry02 ❛❛Semesta bukan tempat mencari singgasana yang dikenal dunia❞ ------------------------------- start : 03 des end : 17 des ^22 It's my short story and happy reading guez! ©peachxyblss